Uji Homogenitas Deskriptif Data Kemampuan Awal Siswa Uji Normalitas

pembelajaran, kemudian selama tiga kali pertemuan berturut-turut siswa diberikan pembelajaran dengan menggunakan model Group Investigation berbasis eksperimen inkuiri terbimbing pada kelas eksperimen dan pembelajaran dengan metode eksperimen sederhana pada kelas kontrol. Pembelajaran pertama siswa diberi materi hukum pemantulan cahaya dan pemantulan cahaya pada cermin datar, pada pembelajaran kedua diberi materi pemantulan pada cermin cekung dan pada pembelajarn ketiga siswa diberi materi pemantulan cahaya pada cermin cembung. Setelah dilakukan pembelajaran, siswa diberikan posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberikan pembelajaran.

4.1.3 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berangkat dari kondisi yang sama atau homogen. Untuk keperluan uji homogenitas digunakan Uji Bartlet. Uji homogenitas ini menggunakan data rapor siswa semester gasal. Dari analisis data, diperoleh X 2 hitung = 9,80. Kemudian hasil X 2 hitung dibandingkan dengan X 2 tabel. Untuk α = 5 dengan dk = k-1= 6-1 = 5 diperoleh X 2 tabel = 11,07. Karena X 2 hitung X 2 tabel maka populasi mempunyai varians yang sama homogen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4.

4.1.4 Deskriptif Data Kemampuan Awal Siswa

Kemampuan awal siswa sebelum diadakan pembelajaran dari kedua kelompok dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Deskriptif Data Kemampuan Awal Siswa Sumber variasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol N 34 32 Rata-rata 24,35 27,63 Varians 74,05 55,08 Standar deviasi 8,60 7,42 Maksimal 48 40 Minimal 8 16 Berdasarkan pada tabel tersebut, dari 34 siswa kelompok eksperimen rata- rata kemampuan awalnya mencapai 24,35, sedangkan dari 32 siswa kelompok kontrol mencapai 27,63. Kemampuan awal tertinggi dari kelompok eksperimen mencapai 48, dan kemampuan terendahnya dengan nilai 8, sedangkan dari kelompok kontrol mencapai 40, dan kemampuan terendahnya dengan nilai 16. Tampak bahwa kemampuan awal kedua kelompok tersebut masih jauh di bawah batas ketuntasannya yaitu 70.

4.1.5 Uji Normalitas

Uji normalitas data awal digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini menggunakan data hasil pretest. Hasil uji normalitas antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 16 dan Lampiran 17. Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Sumber Variasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol X 2 hitung 1,86 4,78 X 2 tabel 7,81 7,81 Kriteria Data berdistribusi normal Data berdistribusi normal Selain itu, uji normalitas ini digunakan untuk menentukan statistik yang akan digunakan dalam mengolah data apakah menggunakan statistik parametrik atau non parametrik. Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh X 2 hitung untuk kelompok eksperimen sebesar 1,86 dan kelompok kontrol sebesar 4,78. Kedua nilai tersebut kurang dari X 2 tabel pada taraf 5 dengan dk=6-3=3 yaitu 7,81, yang berarti bahwa kedua data tersebut berdistribusi normal, sehingga statistik yang digunakan adalah statistik parametrik.

4.2 Hasil Analisis Data Penelitian Tahap Akhir

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA KELAS VIII SMP 1 MEJOBO KUDUS PADA MATA PELAJARAN IPA

0 25 206

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING MELALUI EKSPERIMEN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII

0 9 177

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SISWA KELAS VIII SMP AL-ITTIHADIYAH MEDAN.

0 2 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 29 MEDAN.

0 3 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STATISTIKA KELAS IX SMP NEGERI 27 MEDAN.

0 3 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI GAYA.

0 1 44

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA.

0 2 42

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS LABORATORIUM MINI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KEMAMPUAN KOGNITIF DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMP PADA MATERI POKOK CAHAYA.

1 3 50

PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN CAHAYA DENGAN PERCOBAAN BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 2