Tinjauan tentang Aktivitas Belajar Tinjauan tentang Materi Pemantulan Cahaya Pengertian pemantulan cahaya Hukum pemantulan

valuing nilai, organization organisasi, characterization karakteristik. Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, dan reuntinized. Psikomotor juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual. Sementara, menurut Lindgren hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian dan sikap. Dalam penelitian ini hasil belajar yang diteliti difokuskan pada hasil belajar kognitif sedangkan untuk hasil belajar psikomotorik dan afektif digolongkan dalam aktivitas belajar.

2.5 Tinjauan tentang Aktivitas Belajar

Pembelajaran selalu berkaitan dengan aktivitas. Seseorang tidak akan mungkin memperoleh pengetahuan tanpa melakukan aktivitas. Menurut Sardiman 2001: 93, aktivitas merupakan prinsip atau azas penting dalam interaksi belajar mengajar, sedangkan prinsip belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku. Oleh karena itu, perubahan perilaku pada diri pembelajar menunjukkan bahwa pembelajar telah melakukan aktivitas belajar. Menurut Dierick dalam Hamalik 2003:172, aktivitas belajar dibagi menjadi 8 kelompok, yaitu kegiatan: visual, lisan, mendengarkan, menulis, menggambar, metrik, mental, dan emosional. Aktivitas yang akan diamati dalam penelitian ini adalah aktivitas psikomotorik dan afektif. Penilaian psikomotorik meliputi kemampuan merangkai alat percobaan, melakukan percobaan, mengamati, mengkomunikasikan hasil, dan menarik kesimpulan. Penilaian afektif meliputi kehadiran di kelas, kerjasama dalam kelompok, kejujuran dalam mengerjakan soal, dan tanggung jawab dalam mengumpulkan LKS dan tugas.

2.6 Tinjauan tentang Materi Pemantulan Cahaya

a. Pengertian pemantulan cahaya

Cahaya merupakan gelombang elektromagnet yang merambat dengan arah perambatannya lurus dan mempunyai kecepatan tertentu, tergantung jenisnya. Berkas cahaya adalah cahaya yang tampak sebagai kelompok sinar-sinar cahaya. Berkas cahaya dibedakan menjadi 3 yaitu 1 Berkas cahaya sejajar 2 Berkas cahaya mengumpul konvergen 3 Berkas cahaya menyebar divergen Jika sinar cahaya jatuh pada permukaan benda lalu dibalikkan kembali, kita sebut dengan pemantulan. Seberkas cahaya sejajar datang pada permukaan yang rata seperti permukaan cermin datar atau permukaan air yang tenang, maka pemantulan ini disebut pemantulan teratur.

b. Hukum pemantulan

Hukum pemantulan cahaya pada suatu permukaan menyatakan bahwa : 1 Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang dan ketiganya berpotongan pada satu titik. 2 Sudut datang i sama dengan sudut pantul r. Secara matematis dituliskan bahwa : i = r. Pemantulan cahaya pada cermin datar memenuhi hukum pemantulan cahaya, seperti pada Gambar 2.1 Gambar 2.1 Hukum pemantulan cahaya Beberapa pengertian dalam hukum pemantulan Hukum Snellius antaralain: 1 Sinar datang ialah sinar yang datang pada permukaan benda. 2 Sinar pantul ialah sinar yang dipantulkan oleh permukaan benda. 3 Garis normal ialah garis yang dibuat tegak lurus pada permukaan benda. 4 Sudut datang ialah sudut antara sinar datang dengan garis normal. 5 Sudut pantul ialah sudut antara sinar pantul dengan garis normal. Bayangan yang dibentuk oleh pemantulan cahaya pada cermin dapat berupa bayangan maya atau bayangan nyata. Bayangan maya adalah bayangan yang dapat langsung dilihat melalui cermin, tetapi tidak dapat ditangkap oleh layar. Dalam proses pembentukan bayangan, bayangan maya dibentuk oleh perpanjangan sinar-sinar pantul yang bertemu dibelakang cermin. Bayangan nyata adalah bayangan yang tidak dapat dilihat langsung dari cermin, tapi dapat ditangkap oleh layar. Bayangan nyata dibentuk oleh pertemuan langsung antara sinar-sinar pantul di depan cermin.

c. Pemantulan pada cermin datar

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA KELAS VIII SMP 1 MEJOBO KUDUS PADA MATA PELAJARAN IPA

0 25 206

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING MELALUI EKSPERIMEN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII

0 9 177

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SISWA KELAS VIII SMP AL-ITTIHADIYAH MEDAN.

0 2 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 29 MEDAN.

0 3 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STATISTIKA KELAS IX SMP NEGERI 27 MEDAN.

0 3 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI GAYA.

0 1 44

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA.

0 2 42

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS LABORATORIUM MINI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KEMAMPUAN KOGNITIF DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMP PADA MATERI POKOK CAHAYA.

1 3 50

PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN CAHAYA DENGAN PERCOBAAN BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 2