3.2 Subjek Penelitian
Subjek  penelitian  tindakan  kelas  ini  adalah  keterampilan  dalam  menulis naskah  drama  satu  babak  siswa  kelas  VIII.  Sumber  data  penelitian  ini  adalah
siswa  kelas  VIIIC  SMP  N  3  Singorojo  Tahun  Ajaran  2010  2011.  Secara keseluruhan  siswa  kelas  VIII  SMP  N  3  Singorojo  berjumlah  98    siswa  yang
terbagi  menjadi  3  kelas.  Penelitian  hanya  dilakukan  di  kelas  VIIIC  yang berjumlah 31 siswa, yang terdiri atas  14 siswa putra dan  17 siswa putri.
Pertimbangan  dipilihnya  kelas  VIIIC  sebagai    fokus  subjek  penelitian didasarkan  pada  beberapa  pertimbangan  sebagai  berikut  1  hasil  pengamatan
bersama guru ketika hendak menentukan kelas, dari hasil pengamatan ketika ikut mengajar  bersama  guru,  ditemukan  bahwa  kelas  VIIIC  adalah  kelas  yang
keterampilan menulis naskah drama siswanya rendah, 2 hasil wawancara dengan guru  mata  pelajaran  bahasa  dan  sastra  Indonesia  yang  menguatkan  hasil
pengamatan peneliti. Karena  tingkat  keterampilan  siswa  menulis  naskah  drama  satu  babak
masih  rendah,  maka  perlu  dicarikan  pendekatan  dan  media  pembelajaran  yang sesuai. Kesulitan yang dihadapi siswa pada umumnya adalah siswa tidak tahu apa
yang akan ditulis untuk mengawali cerita dikarenakan siswa kesulitan menemukan ide atau gagasan. Oleh karena itu, pemilihan  pendekatan dan media adalah salah
satu alternatif yang dapat mengatasi masalah tersebut.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  terdiri  atas  dua  variabel, yakni  variabel  keterampilan  menulis  naskah  drama  satu  babak  dan  variabel
pendekatan  keterampilan  proses  dengan  media  tokoh  wayang  kertas.  Kedua variabel tersebut akan dijelaskan berikut ini.
3.3.1. Variabel Keterampilan Menulis Naskah Drama Satu Babak
Keterampilan  menulis  naskah  drama  satu  babak  yang  dimaksud  dalam penelitian  ini  adalah  menulis  naskah  drama  satu  babak  yang  dimulai  dari
memperhatikan  media  tokoh  wayang  kertas,  proses  menulis  naskah  drama  satu babak  yang  dilakukan  secara  bertahap,  hingga  mengkomunikasikan  hasilnya
kepada teman dan guru. Hal yang perlu diperhatikan dalam menulis naskah drama satu  babak melalui  pendekatan keterampilan proses dengan media tokoh  wayang
kertas  yaitu  1  kesesuaian  isi  dengan  tema,  2  tokoh,  3  penokohan,  4 latarsetting,  5  alur,  6  kesesuaian  penggunaan  teks  samping,  dan  7  kaidah
penulisan naskah drama.
3.3.2. Variabel  Pendekatan  Keterampilan  Proses  dengan  Media  Tokoh
Wayang Kertas
Variabel pendekatan keterampilan proses adalah salah satu dari beberapa pendekatan pembelajaran yang dapat memudahkan siswa dalam mengikuti proses
belajar-mengajar  secara  menyenangkan  dan  mudah.  Pendekatan  keterampilan proses dilakukan secara  bertahap agar siswa mudah mempelajari dan memahami
dalam  menulis  naskah  drama  satu  babak.  Pendekatan  ini  berfungsi  memberikan penekanan kepada segi pembentukan keterampilan dan memperoleh pengetahuan
dan mengkomunikasikan hasilnya. Pemilihan  media  tokoh  wayang  kertas  sebagai  alat  bantu  dalam
pembelajaran mengandung maksud agar media tersebut dapat merangsang pikiran, perasaan,  perhatian,  dan  kemauan  siswa  sehingga  berlangsung  proses    belajar-
mengajar yang efektif dan efisien.
3.4 Indikator Kinerja
Indikator  kinerja  yang  diharapkan  dari  penelitian  menulis  naskah  drama satu  babak melalui pendekatan keterampilan proses dengan media tokoh  wayang
kertas  bersifat  kuantitatif  dan  kualitatif.  Indikator  kinerja  tersebut  berkaitan langsung dengan  proses pembelajaran yang dilakukan.
Indikator kuantitatif dalam kompetensi menulis naskah drama satu babak dalam  penelitian  ini,  yaitu  siswa  mampu  menulis  naskah  drama  satu  babak
melalui  pendekatan  keterampilan  proses  dengan  media  tokoh  wayang  kertas. Dalam  penelitian  ini,  indikator  kinerja  yang  harus  dicapai  siswa  secara  klasikal
dalam satu kelas sebesar 75 atau 75. Indikator  yang  bersifat  kualitatif  merupakan  penilaian  terhadap  perilaku
belajar  siswa  ke  arah  yang  positif  atau  negatif.  Siswa  dikatakan  berhasil  apabila didukung  dengan  perubahan  perilaku  ke  arah  yang  positif.  Perubahan  perilaku
tersebut  secara  tidak  langsung  dapat  mempengaruhi  penilaian  kuantitatif.  Hal
tersebut  ditandai  dengan  75  siswa  memperhatikan  penjelasan  guru  dan sebagainya.
3.5 Instrumen Penelitian