Langkah  pertama dalam
menulis  naskah  drama  satu  babak  yaitu  dengan menentukan tema terlebih  dahulu.  Hal  tersebut  sesuai dengan karakteristik siswa
SMP  yang  masih  cenderung  tematik.  Tema  tersebut  juga  untuk  membatasi  agar pembahasan  dalam  naskah  drama  yang  dibuat  tidak  melebar,  artinya  tetap  fokus
pada  tema  yang  telah  ditentukan  tersebut.  Langkah  kedua  yaitu  menentukan konflik  yang  akan  dimunculkan  dalam  naskah  drama  tersebut.  Selanjutnya
menentukan  tokoh  dan  perwatakannya  serta  setting  baik  tempat,  waktu,  maupun suasana.  Setelah  itu  menyusun  alur  cerita  atau  kerangka  karangan.  Hal  tersebut
dilakukan agar  cerita  yang dibuat  dapat  runtut dan tidak  ada pengulangan cerita. Langkah  terakhir  adalah  mengembangkan  kerangka  karangan  menjadi  naskah
drama satu babak yang utuh.
2.2.2.2 Kaidah Penulisan Naskah Drama Satu Babak
Untuk  menulis  naskah  drama  dengan  baik  dan  benar,  harus memperhatikan  kaidah-kaidah  penulisan  naskah  drama.  Penulisan  naskah  drama
sangat  penting  untuk  memperdalam  pembelajaran  tentang  drama.  Aktivitas  ini akan melahirkan gagasan-gagasan yang murni untuk menulis naskah drama yang
baru Waluyo 2003:201. Menurut  Wiradarma  2008:99  beberapa  hal  yang  perlu  diperhatikan
berkenaan dengan kaidah penulisan naskah drama, yaitu: a.  Penulisan  dialog  harus  diawali  dengan  nama  tokoh  yang  mengungkapkan
dialog. b.  Penggunaan tanda baca titik dua untuk mengungkapkan dialog tokoh.
c.  Petunjuk  lakuan  dituliskan  dengan  tanda  kurung  atau  diletakkan  sebagai paragraf tersendiri.
d.  Penulisan perpindahan babak, adegan, atau setting drama ditulis tersendiri atau tidak digandeng dengan dialog tokoh.
e.  Pada  awal  kisahan  biasanya  disertakan  prolog  sebagai  pengantar  cerita  dan epilog sebagai penutup cerita.
Menurut Laksono 2008:35 menulis naskah drama berbeda dengan cerita- cerita fiksi yang bersifat naratif, drama mempunyai kaidah sendiri, yaitu:
a.  Drama  disajikan  berbentuk  babak  dan  adegan.  Babak  terdiri  atas  beberapa adegan. Adegan ditandai dengan pergantian pelaku dalam satu peristiwa satu
kali tutup layar dalam drama tradisional. b.  Dalam  naskah  drama  terdapat  pelaksanaan  narasi  yang  menunjukkan  latar,
suasana, lakuan para tokoh dalam drama. c.  Dalam  naskah  drama  dituliskan  nama-nama  pelaku  yang  berbicara  di  depan
kalimat-kalimat dialog . Dari beberapa pendapat  di  atas, ketentuan-ketentuan umum dalam kaidah
penulisan  naskah  drama  dapat  dikaji  sebagai  berikut:  1  penulisan  judul  naskah pada  awal  setiap  kata  menggunakan  huruf  kapital,  2  pada  setiap  dialog  atau
pergantian  peran  pelaku  ditulis  nama  pelakunya,  4  kalimat  percakapan  atau dialog  dalam  naskah  drama  berupa  kalimat  langsung  dengan  tanda  petik  diawal
dan  akhir,  dan  diawali  huruf  kapital,    5  sebelum  petikan  langsung  percakapan tokoh,  diawali  titik  dua  dan  penulisannya  sejajar  dengan  tokoh  yang  lain  dalam
naskah,  6  Teks  samping  ditulis  berbeda  dari  dialog,  misalnya  dengan  huruf
miring, huruf besar semua, atau diletakkan di dalam kurung, dan berfungsi untuk memperjelas  suatu  adegan  yang  akan  dilakukan  oleh  tokoh.  Teks  samping  bisa
diletakkan  di  depan,  ditengah,  atau  di  akhir  kalimat  langsung  sesuai  dengan urutan-urutan  lakuan  tokoh  atau  warna  suara  serta  intonasi  yang  perlu
dideskripsikan  untuk  memperjelas  isi  drama,  7  penulisan  perpindahan  babak ditulis  tersendiri  atau  tidak  digandeng  dengan  dialog  tokoh,  dan  8  pada  awal
kisahan  biasanya  disertakan  prolog  sebagai  pengantar  cerita  dan  epilog  sebagai penutup cerita.
2.2.3 Pendekatan Keterampilan Proses