Permasalahan yang Dihadapi Peternak Ayam di Indonesia

2.1.2. Permasalahan yang Dihadapi Peternak Ayam di Indonesia

Pada kenyatannya, peternak, khususnya peternak ayam ras di Indonesia, mempunyai posisi yang cukup rawan dalam percaturan bisnis unggas yang secara statistik sangat pesat. Hal penting yang harus dibahas tentu saja langkah yang perlu diambil agar posisi rawan itu dapat berubah menjadi posisi strategis yang menguntungkan. Untuk menuju ke posisi tersebut, perlu diketahui permasalahan- permasalahan yang dihadapi peternak ayam Indonesia. Menurut Suharno,B. 1999, permasalahan tersebut yaitu: 1 Permintaan fluktuatif Berbeda dengan masyarakat di negara maju yang menggunakan komoditas peternakan dalam menu makanan sehari-hari, tidak semua masyarakat di Indonesia dapat mengkonsumsi daging dan telur ayam setiap hari dalam menu makanannya. Di berbagai daerah, daging dan telur ayam masih dianggap sebagai makanan mewah dan mahal. Masyarakat mengkonsumsinya di saat-saat tertentu, seperti lebaran, tahun baru, dan bulan-bulan tertentu. Keadaan tersebut sangat menyulitkan program produksi ayam. Para peternak mencoba melakukan program peningkatan produksi jika lebaran tiba. Namun, kesulitannya jika usai lebaran permintaan langsung anjlok, sedangkan produksi tidak dapat dihentikan karena barang hidup. Harga pun langsung merosot tajam. 2 Pasarnya masih tradisional Jika permintaan terhadap komoditas ayam benar fluktuatif seperti disebut di atas, maka logikanya pasokan ayam diatur dengan menggunakan teknologi penyimpanan. Dengan cara ini, permintaan daging dan telur ayam dapat diramalkan jumlahnya untuk waktu setahun. Dengan produksi ayam stabil, sementara permintaan fluktuatif, pasokan ayam ke konsumen dapat diatur sesuai dengan irama permintaan konsumen. Jadi, untuk kondisi tersebut, teknologi pascapanen harus dikembangkan. Namun, kenyataannya pasar ayam Indonesia masih bersifat tradisoinal. Kondisi ini menyebabkan masalah fluktuasi makin menjadi-jadi dialami oleh peternak. Fluktuasi ini juga akan selalu terjadi berulang-ulang setiap tahun. 3 Konsumen belum tahu persis tentang ayam Ketidaktahuan konsumen secara pasti tentang ayam menjadi satu masalah yang cukup merepotkan. Di beberapa media massa pernah terjadi pemberitaan mengenai ayam yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Namun, karena masyarakat lebih percaya pada media massa maka konsumen dapat selalu mencurigai baik buruknya daging ayam. 4 Kebijaksanaan pemerintah belum sepenuhnya dilaksanakan Dalam upaya mengembangkan peternakan ayam ras milik rakyat, pemerintah telah melakukan berbagai kebijakan. Namun demikian, dalam prakteknya peraturan itu tidak dapat berjalan mulus di lapangan. Perusahaan peternakan harus memenuhi syarat-syarat berdirinya perusahaan, yakni ada izin usaha, sedangkan peternakan rakyat tidak memerlukan izin usaha. Untuk peternakan rakyat hanya perlu mendaftarkan saja kepada Dinas Peternakan setempat. Peraturan ini membuat usaha peternakan berkembang sangat pesat, melebihi 10 per tahun. Namun, terjadi kemelut mengenai peternakan rakyat yang seolah- olah ditinggalkan begitu saja. Masyarakat peternak banyak yang merasakan bahwa peraturan itu hanya memungkinkan perusahaan- perusahaan skala besar saja yang dapat terus berkembang, sementara peternak kecil menagalami kesulitan. Sebagian di antaranya bangkrut karena tidak dapat bersaing dengan peternakan yang besar. 5 Organisasi bidang peternakan belum tangguh Di Indonesia belum ada asosiasi peternak yang tangguh dan mampu mendata secara baik anggota-anggotanya sekaligus melakukan pembinaan agar lebih profesional. Organisasi-organisasi yang ada masih berkutat pada masalah kekurangan dana untuk menjalankan roda organisasi. Hal ini menyebabkan para peternak belum merasa terlindungi oleh kehadiran organisasi. 6 Penguasaan teknologi masih perlu ditingkatkan Banyak peternak merasa bahwa beternak itu gampang, hanya urusan membeli bibit, memberikan pakan dan obat-obatan, serta selanjutnya tinggal memanen. Ayam ras merupakan jenis ayam hasil teknologi pemuliabiakan peternakan yang mempunyai mutu genetik tinggi, jadi perlu perlakuan manajemen yang tinggi pula. Dalam pemeliharaannya diperlukan pakan yang baik, diberi vitamin, antibiotik, dan vaksin agar dapat hidup hingga panen. Itu pun harus didukung dengan sanitasi yang ketat.

2.1.3. Pertumbuhan Populasi dan PerusahaanUsaha Ternak Ayam