BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian
Secara terirorial, pengamatanpenelitian ini akan mempunyai lingkup cakupan yakni wilayah Kabupaten Deli Serdang yang terdiri dari 22 Kecamatan dan
ditentukan secara purposive sengaja dengan pertimbangan bahwa wilayah tersebut termasuk sebagai salah satu sentra produksi ayam di Sumatera Utara dan
dapat dijangkau oleh peneliti serta memiliki populasi penduduk yang cukup besar.
3.2. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh oranglembaga lain yang sudah dipublikasikan
yang diperoleh dari kantor-kantor pemerintahan, biro jasa data, perusahaan swasta, atau badan lain yang berhubungan dengan penggunaan data
Suparmoko,M.,1999. Data sekunder yang dibutuhkan berupa populasi, usaha ternak, dan permintaan
ayam broiler, ayam ras petelur, dan ayam buras tahun 1998-2008 di Kabupaten Deli Serdang. Selain itu, dibutuhkan juga data jumlah penduduk tahun 1998-2008
di Kabupaten Deli Serdang.
bx a
y +
=
3.3. Metode Analisis Data
Hipotesis 1 sampai dengan 4 dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dengan melihat grafik pertumbuhan yang terbentuk dari data pertumbuhan usaha
ternak ayam dan populasi ayam di Kabupaten Deli Serdang dalam kurun waktu 1998-2008.
Hipotesis 5, 6, dan 7 dianalisis dengan menggunakan metode proyeksi, untuk memproyeksikan usaha ternak ayam dan populasi ayam pada tahun 2010-2020,
melalui analisis trend dengan menggunakan regresi linier sederhana. Trend dianalisis dengan menggunakan metode regresi linier sederhana dengan
menggunakan cara Ordinary Least Square metode kuadrat terkecil yang menggunakan persamaan garis tren yang linear tersusun, kemudian dapat
diramalkan garis tren linear untuk masa mendatang. Dalam Pasaribu 1981 persamaan garis tren linier dapat dibentuk sebagai berikut :
Dimana: y
: Populasi ayam kg dan usaha ternak ayam a
: Koefisien intercept b : Koefisien regresi dari x
x : Tahun yang diramalkan dinotasikan dengan angka dimana nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan rumus - rumus sebagai
berikut :
bx a
y +
=
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− −
=
2 2
x x
n y
x xy
n b
dan
∑ ∑
∑ ∑ ∑ ∑
− −
=
2 2
2
x x
n xy
x y
x a
Dimana
∑
= ⇒
− −
− −
= 4
, 3
, 2
, 1
, ,
1 ,
2 ,
3 ,
4 x
x , maka :
∑ ∑
=
2
x xy
b dan
y a
x n
y x
a =
⇒ =
∑ ∑
∑
2 2
Menurut Pasaribu 1981 setelah persamaan garis tren yang linier tersusun, kemudian dapat diramalkan garis tren linier untuk masa mendatang dengan
persamaan berikut :
Dimana : y = Populasi ayam kg dan usaha ternak ayam untuk tahun yang diramalkan
a = Koefisien intercept b = Koefisien regresi dari x
x = Tahun yang diramalkan, yang dinotasikan dengan angka Uji hipotesis :
• 2
2 α
α t
th t
≤ ≤
− : H
1
ditolak. H diterima
• 2
2 α
α t
th t
≥ ≥
− : H
1
diterima. H ditolak
Hipotesis 8, dianalisis dengan menggunakan metode analisis korelasi sederhana.
Menurut Supriana 2008 korelasi dapat didefinisikan sebagai tingkat hubungan
2
1 2
r n
r t
hit
− −
=
{ }{
}
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− −
− =
2 2
2 2
y y
n x
x n
y x
xy n
r antara dua variabel atau lebih. Hubungan antara dua variabel disebut korelasi
sederhana. Koefisien korelasi dapat dicari dengan rumus:
Dimana: r = Koefisien korelasi
n = Besarnya sampel x = Jumlah penduduk jiwa
y = Jumlah permintaan ekor
Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji-t dengan rumus:
Dengan kriteria pengujian : Bila t
hit
≤ t
tabel
, pada α = 0,05, berarti H
o
diterima, H
1
ditolak. Bila t
hit
t
tabel
, pada α = 0,05, berarti H
o
ditolak, H
1
diterima.
3.4. Defenisi dan Batasan Operasional 3.4.1. Defenisi