umumnya dan di Kabupaten Deli Serdang pada khususnya meskipun usaha ternak ayam ras petelur mengalami penurunan.
Berdasarkan lampiran 16 nilai t
hit
= 3.380 untuk populasi ayam ras petelur dengan nilai t
tabel
= 1,812, dapat dilihat bahwa nilai t
hit
lebih besar dibandingkan nilai t
tabel
sehingga hipotesis 6 dapat diterima yaitu proyeksi trend populasi ayam ras petelur mengalami peningkatan. Begitu juga dengan nilai t
hit
= -3.507 untuk usaha ternak ayam ras petelur dengan nilai t
tabel
= -1,812, dapat dilihat bahwa nilai t
hit
lebih kecil dibandingkan nilai t
tabel
sehingga hipotesis 6 dapat diterima yaitu proyeksi trend populasi ayam ras petelur mengalami penurunan
5.2.3. Proyeksi Populasi dan Usaha Ternak Ayam Buras
Berdasarkan data-data populasi dan usaha ternak ayam buras di Kabupaten Deli Serdang sepanjang tahun 1998-2008 yang telah tersaji sebelumnya, maka dapat
diperoleh model trend linier untuk masing-masing item populasi dan usaha ternak tersebut yang diolah dari lampiran 17. Untuk populasi ayam buras diperoleh
persamaan regresi sebagai berikut: y
1
= 2.472.853,727 -364.300,282 x Persamaan tersebut memperlihatkan bahwa setiap bertambah 1 tahun, populasi
ayam buras di Kabupaten Deli Serdang cenderung berkurang sebesar 364.300,282 ekor atau dibulatkan menjadi 364.300 ekor.
Proyeksi populasi ayam buras Kabupaten Deli Serdang tahun 2020 seperti yang terlihat pada lampiran 21 yakni mencapai -3.720.251,067 ekor. Terlihat bahwa
proyeksi populasi ayam buras cenderung menurun dalam kurun waktu 12 tahun
sejak tahun 2008 sebesar 2.846.764 ekor. Berikut perhitungan populasi ayam buras untuk tahun 2020:
bx a
y +
=
Keterangan : y = Populasi kg dan usaha ternak ayam broiler untuk tahun yang diramalkan
a = Koefisien intercept b = Koefisien regresi dari x
x = Tahun yang diramalkan, yang dinotasikan dengan angka tahun 2020 17 maka, y = 2.472.853,727-364.300,282 x
y = 2.472.853,727 -364.300,282 17 y = - 3.720.251,067
≈ - 3.720.251 ekor
Untuk usaha ternak ayam buras diperoleh persamaan yakni: y
2
= 6,727 + 0,345 x Persamaan tersebut memperlihatkan bahwa setiap bertambah 1 tahun, usaha
ternak ayam buras di Kabupaten Deli Serdang cenderung bertambah sebesar 0,345 usaha.
Proyeksi usaha ternak ayam buras Kabupaten Deli Serdang tahun 2020 seperti yang terlihat pada lampiran 18 mengalami peningkatan menjadi 13 usaha. Terlihat
bahwa proyeksi usaha ternak ayam buras cenderung bertambah dalam kurun
waktu 12 tahun sejak tahun 2008 sebesar 5 usaha. Berikut perhitungan usaha ternak ayam broiler untuk tahun 2020:
bx a
y +
=
maka, y
2
= 6,727 + 0,345 x y
2
= 6,727 + 0,345 17 y = 12,592
≈ 13 usaha
Dari perhitungan di atas, terlihat dapat diproyeksikan bahwa populasi ayam buras di Deli Serdang mengalami penurunan hingga tahun 2020. Namun, hal tersebut
berbanding terbalik dengan usaha ternak ayam buras di Deli Serdang akan meningkat hingga tahun 2020 dan mungkin berlanjut hingga tahun-tahun
selanjutnya. Penurunan populasi ayam buras sejak tahun 1998-2008 dengan laju -73,63 dan
peningkatan usaha ternak ayam buras sejak tahun 1998-2008 dengan laju 60 apabila tidak ada intervensi dari pemerintah dan faktor-faktor lain yang
mempengaruhi populasi dan usaha ternak dianggap tetap, maka diproyeksikan tahun 2020 populasi dan usaha ternak ayam buras di Kabupaten Deli Serdang
sebesar - 3.720.251,067 ekor dan 13 usaha atau berkurang sebesar -525,9 dengan persentase rata-rata -43,82tahun dan bertambah 57,4 sejak tahun
2008 dengan persentase rata-rata sebesar 4,78tahun lampiran 18. Kondisi ini tentunya sangat mengkhawatirkan. Diproyeksikan bahwa populasi ayam buras
menurun sangat tajam bahkan hingga mencapai titik minus. Artinya, diperkirakan
pada tahun 2020 populasi ayam buras tidak ada sama sekali. Hal ini berbanding terbalik dengan usaha ternak ayam buras yang ternyata mengalami peningkatan.
Dari analisis diatas, maka hipotesis 5 dapat diterima karena populasi dan usaha ternak ayam broiler, ayam ras petelur, dan ayam broiler di Kabupaten Deli
Serdang 2010-2020 akan mengalami trend yang menurun, meskipun ada sebagian yang mengalami peningkatan yaitu populasi ayam ras petelur dan usaha
ternak ayam buras. Semakin banyak masyarakat mengkonsumsi daging dan telur terutama ayam ras dalam menu sehari-harinya, ditambah dengan pertumbuhan
penduduk maka potensi daging unggas sebagai lahan bisnis sungguh sangat besar. Akan tetapi, jika dilihat dari proyeksi tersebut populasi ayam broiler dan ayam
buras yang cenderung mengkhawatirkan ketahanan pangan hewani. Berdasarkan lampiran 19 nilai t
hit
= -4.920 dengan nilai t
tabel
= -1,812, dapat dilihat bahwa nilai t
hit
lebih kecil dibandingkan nilai t
tabel
sehingga hipotesis 7 dapat diterima yaitu proyeksi trend populasi ayam buras mengalami penurunan. Begitu
juga dengan nilai t
hit
= 4.835 untuk usaha ternak ayam buras dengan nilai t
tabel
= 1,812, dapat dilihat bahwa nilai t
hit
lebih besar dibandingkan nilai t
tabel
sehingga hipotesis 7 dapat diterima yaitu proyeksi trend usaha ternak ayam buras
mengalami peningkatan. 5.3. Kecamatan di Kabupaten Deli Serdang penghasil ayam yang memiliki
laju pertumbuhan tertinggi dan terendah dalam kurun waktu 1998-2008
Kabupaten Deli Serdang merupakan kabupaten penghasil ayam dan telur terbesar di kabupatenkota yang ada di Provinsi Sumatera Utara. Populasi ini tidak hanya
untuk memenuhi konsumsi penduduk Deli Serdang akan tetapi penduduk di
seluruh Sumatera Utara. Pertumbuhan dan populasi ayam tertinggi dan terendah di Kabupaten Deli Serdang perlu diketahui agar dapat mengetahui daerah mana yang
dapat dijadikan sentra produksi ayam sehingga pemerintah setempat lebih memperhatikan daerah tersebut sebagai daerah yang potensial. Berikut ulasan dari
masing-masing ayam.
5.3.1. Ayam Broiler