3.12 Hal yang Menunjang Profesionalisme Kerja dalam Pelayanan Publik
1. Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dan pelatihan adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan pegawai. Pendidikan dan pelatihan
selanjutnya disebut diklat adalah proses penyelenggaraan proses penyelenggaraan belajar dan mengajar guna meningkatkan kompetensi bagi pegawai.
Diklat yang diberikan kepada pegawai antara lain:
a. Diklat Teknis Substansif Spesifikasi PBB
b. Diklat Teknis Substansif Spesifikasi BPHTB
c. Diklat Teknis Substansif Spesifikasi PPN
d. Diklat Teknis Substansif Spesifikasi PPh
e. Diklat Teknis Substansif Spesifikasi KUP
2. Standard Operating Procedure SOP
Standar Operasional Prosedur adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instasi pemerintah
berdasarkan indikator indikator teknis, administrasif dan prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan. Tujuan
SOP adalah menciptakan komitment mengenai apa yang dikerjakan oleh satuan unit kerja instansi pemerintahan untuk mewujudkan good governance. Standar operasional
Universitas Sumatera Utara
prosedur tidak saja bersifat internal tetapi juga eksternal, karena SOP selain digunakan untuk mengukur kinerja organisasi publik yang berkaitan dengan
ketepatan program dan waktu, juga digunakan untuk menilai kinerja organisasi publik di mata masyarakat berupa responsivitas, responsibilitas, dan akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah. Hasil kajian menunjukkan tidak semua satuan unit kerja instansi pemerintah memiliki SOP, karena itu seharusnyalah setiap satuan unit kerja
pelayanan publik instansi pemerintah memiliki standar operasional prosedur sebagai acuan dalam bertindak, agar akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dapat dievaluasi
dan terukur.
3. Internalisasi DJP = Nilai-nilai Organisasi
Sebagai tindak lanjut Deklarasi Penguatan Nilai-Nilai Direktorat Jenderal Pajak DJP yang telah diikuti oleh seluruh jajaran Eselon II di lingkungan Direktorat
Jenderal Pajak melalui program Transformational Leadership Training dan seluruh Eselon III dan perwakilan unit kerja melalui program internalisasi DJP Maju Pasti
tahap II, akan segera dilaksanakan internalisasi DJP Maju Pasti Tahap III kepada seluruh pegawai DJP di unit kerja masing-masing. Terkait dengan hal tersebut,
diinstruksikan kepada seluruh unit kerja DJP untuk melaksanakan peluncuran program penguatan integritas dan komitmen melalui Program DJP Maju, PasTI
secara serentak di seluruh Indonesia. Tujuan program adalah berlanjutnya Reformasi Birokrasi di DJP yang mendapat dukungan penuh dari seluruh pegawai DJP;
Universitas Sumatera Utara
meningkatnya motivasi dan komitmen pegawai DJP untuk senantiasa bekerja dengan menerapkan nilai-nilai.
4. Inhouse Training
In house training adalah mengembangkan pemahaman, pengetahuan dan keterampilan ,diberikan secara instruksional baik In-door maupun Out-door,
obyeknya seseorang atau sekelompok orang, sasarannya untuk memberikan pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan kepada karyawan sesuai dengan
kebutuhannya, prosesnya mempelajari dan mempraktekkan dengan menuruti prosedur sehingga menjadi kebiasaan, dan hasilnya terlihat dengan adanya
perubahan, tepatnya perbaikan cara kerja di tempat kerja
5. Kode Etik
Kode Etik disusun atas kesadaran bahwa dalam pelaksanaan tugasnya, Pegawai seringkali dihadapkan pada situasi yang menimbulkan pertentangan
kepentingan conflict of interest dan situasi yang dilematis. Dalam situasi yang demikian, Kode Etik diperlukan sebagai pedoman bagi pegawai untuk menentukan
sikap yang paling layak diambil. Disamping itu melalui pemberlakuan Kode Etik, Pegawai dituntut untuk meningkatkan citra DJP di mata masyarakat terutama untuk
mendukung visi dan misi DJP.
Universitas Sumatera Utara
Keberhasilan pelaksanaan Kode Etik tidak hanya bergantung pada badan atau unit yang berwenang mengawasi Kode Etik, tetapi juga ditentukan oleh faktor-faktor
seperti pengawasan melekat dan keteladanan dari atasan dan tanggung jawab seluruh Pegawai DJP. Oleh karena itu Pegawai diharapkan memiliki inisiatif untuk menjaga
agar Kode Etik dapat dipatuhi antara lain dengan saling mengingatkan sesama Pegawai, berkonsultasi dengan atasan, atau melaporkan apabila terjadi pelanggaran
Kode Etik di lingkungan kerja masing-masing.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PENYAJIAN DATA
Dalam bab ini penulis akan menguraikan data yang diperoleh selama masa penelitian yang telah dilakukan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah
berdasarkan angket yang telah disebarkan kepada pegawai dan masyarakat yang dijadikan sampel dalam penelitian ini yang berjumlah 70 orang.
Penyajian data sebagai tahap awal dalam rangka analisa data dari kuesioner yang telah disebarkan akan diuraikan dalam bentuk tabel frekuensi. Data yang
disajikan meliputi data tentang identitas responden dan variabel-variabel penelitian. Untuk pertanyaan yang menyangkut identitas responden tidak diberikan skor dan
tidak dianalisa secara kuantitatif sedangkan untuk pernyataan mengenai variabel penelitian yaitu profesionalisme kerja pegawai dan kualitas pelayanan publik akan
diberi skor. Adapun hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:
4.1 Identitas Responden
a. Data Identitas Pegawai
Data identitas responden mencakup distribusi data responden menurut jenis kelamin, usia dan pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka
identitas responden dapat diuraikan seperti berikut ini:
Universitas Sumatera Utara