3. Loyality
Kesetiaan diberikan kepada konstitusi, hukum, pimpinan, bawahan dan rekan kerja. Berbagai jenis kesetiaan tersebut terkait satu sama lain dan tidak ada
kesetiaan yang mutlak diberikan kepada satu jenis kesetiaan tertentu dengan mengabaikan yang lainnya.
4. Accountability
Setiap aparatur pemerintah harus siap menerima tanggung jawab atas apapun yang ia kerjakan.
1.5.1.4 Faktor-Faktor Yang Mendukung Profesionalisme Kerja
Faktor-faktor yang mendukung profesionalisme kerja pegawai yaitu sebagai berikut:
1. Kompetensi Aparatur
Atmosoeprapto dalam Kurniawan, 2005: 74 menyebutkan bahwa profesionalisme merupakan cermin dari kemampuan competency yaitu memiliki
pengetahuan knowledge, keterampilan skill, bisa melakukan ability, ditunjang dengan pengalaman experience yang tidak mungkin muncul tiba-tiba tanpa melalui
perjalanan waktu.
Universitas Sumatera Utara
a. Pendidikan dan pelatihan
Menurut Siagian 2000: 126 pendidikan sebagai usaha sadar dan sistematis yang berlangsung seumur hidup dalam rangka mengalihkan pengetahuan seseorang
kepada orang lain, baik yang bersifat formal dan non formal. Pelatihan menurut Sedarmayanti 2004: 143 adalah salah satu bentuk peningkatan produktivitas kerja,
yang dapat dilakukan di dalam maupun di luar organisasi, yang dilakukan umumnya bersifat khusus, lokakarya atau pendidikan formal.
Menurut Undang-undang Nomor 43 tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian Pasal 13, pendidikan Pegawai Negeri Sipil adalah pendidikan yang
dilakukan oleh pegawai untuk meningkatkan kepribadian, pengetahuan dan kemampuannya sesuai dengan tuntutan persyaratan jabatan dan pekerjaannya sebagai
Pegawai Negeri Sipil. Sedangkan pelatihan pegawai negeri untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya sesuai dengan tuntutan pekerjaannya sebagai
pegawai negeri. Secara umum pendidikan dan pelatihan sangat mempengaruhi personel dalam
meningkatkan kecakapan dan keterampilan, terutama dalam bidang yang berhubungan dengan kepemimpinan, pengelolaan, pengawasan dan teknis yang
sangat diperlukan guna menciptakan pelayanan yang lebih profesional.
Universitas Sumatera Utara
b. Keterampilan
Menurut Moenir 2002: 117 keterampilan ialah kemampuan melaksanakan tugaspekerjaan dengan menggunakan anggota badan dan peralatan kerja yang
tersedia. Dengan pengertian ini dapat dijelaskan bahwa keterampilan lebih banyak menggunakan unsur anggota badan daripada unsur lain, seperti otot, saraf, perasaan
dan pikiran. Dalam hal pengangkatan pegawai menurut kompetensi merupakan salah satu
upaya yang dilakukan dalam menempatkan pegawai berdasarkan kemampuannya. Menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Pasal 17 ayat 2, pengangkatan
Pegawai Negeri Sipil dalam suatu jabatan dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja dan jenjang pangkat yang
ditetapkan untuk jabatan itu serta objektif lainnya tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras, dan golongan.
c. Pengalaman
Menurut Siagian 2000: 128 pengalaman adalah keseluruhan pelajaran yang dipetik oleh seseorang dari peristiwa-peristiwa yang dijalani dalam perjalanan
hidupnya. Pengalaman kerja yang telah ditempuh oleh pegawai merupakan putaran atau rotasi pekerjaan, rotasi berhubungan dengan landasan yang sistematis untuk
meluaskan pengalaman mereka.
Universitas Sumatera Utara
Pengalaman kerja berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan orang yang mempunyai kematangan pengalaman pekerjaan yang tinggi dalam bidang tertentu
untuk melakukan tugas-tugas tertentu tanpa arahan dari orang lain, secara kejiwaan pengalaman kerja yang matang dalam suatu bidang tugas akan dapat menimbulkan
rasa tanggung jawab dan percaya diri. 2.
Loyalitas Secara teoritis loyalitas berhubungan dengan tingkat kedisiplinan, terutama
dalam hal ketaatan terhadap peraturan yang berlaku. Kedisiplinan akan terwujud dengan baik jika pegawai mampu menaati peraturan-peraturan yang ada. Loyalitas
juga berkaitan erat dengan kemampuan pertanggungjawaban tugas pekerjaan dan daya tanggap. Selain itu loyalitas tidak membeda-bedakan pemberian pelayanan atas
dasar golongan tertentu Hasibuan, 2002: 178. 3.
Budaya Organisasi Kultur organisasi adalah kerangka kerja yang menjadi pedoman tingkah laku
sehari-hari dan membuat keputusan untuk karyawan dan mengarahkan tindakan mereka untuk mencapai tujuan organisasi Stoner, 1996: 186. Budaya harus sejalan
dengan tindakan organisasi pada bagian lain, seperti merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan bahkan sebenarnya bila budaya tidak sejalan dengan tugas-tugas ini, maka organisasi akan menghadapi masa sulit.
Universitas Sumatera Utara
4. Performansi Performance
Performansi dapat diartikan sebagai prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja atau hasil kerja LAN, 1992. Performansi atau prestasi
kehandalan dan kecakapan adalah hasil yang diinginkan dari perilaku. Performansi mempunyai hubungan erat dengan produktivitas karena merupakan indikator dalam
menentukan bagaimana usaha untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi dalam organisasi Kurniawan, 2005: 75. Sedangkan Sedarmayanti 2004: 176
mendefenisikan prestasi kerjakinerja atau performance adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organsasi sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
1.5.2 Pelayanan publik 1.5.2.1 Pengertian Pelayanan Publik