Kesimpulan The Study Effectiveness of Modification one funnel on top collapsible pot and one funnel aside collapsible pot with Type Kanikil (Chiton sp) Bite on Lobsters (Panulirus spp.) Catches in Palabuhanratu, , Jawa Barat

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 43 hal. Saanin H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Jilid I dan II. Bina Cipta. Bogor. 256 hal. Schwabe, E.2010. Illustrated summary of chiton terminology Mollusca, Polyplacophora. Spixiana 33 2: 171-194. Steel RED dan JH Torrie. 1989. Prinsip dan Prosedur Statistika. Diterjemahkan oleh Bambang Sumantri. Gramedia Pustaka. Jakarta. 772 hal. Subani W. 1978. Perikanan Udang Barong spiny lobster dan Prospek Masa Depannya. Prosiding Seminar ke II Perikanan Udang 15-18 Maret 1977. Subani W. 1983. Survey Alat Penangkap Udang Barong di Pantai Selatan Bali. Laporan Penelitian Perikanan Laut No. 25. Balai Penelitian Perikanan Laut. Jakarta. Hal 37 – 52 Subani W dan HR, Barus. 1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut di Indonesia. Balai Penelitian Perikanan Laut. Jakarta. 245 hal. Suwarni.2008. Optimalisasi Belajar Mengajar Mata Kuliah Avertebrata Air Yang Berbasis Scl Students Center Learning. Universitas Hasanuddin. 55 hal. Unit Pelaksana Teknis Daerah Tempat Pelelangan Ikan. 2011. Data Statistik Produksi dan Nilai Produksi PPPPI 2005-2010. Dinas Kelautan dan Perikanan. Sukabumi. Von Brandt A. 1984. Fish Catching Methods of The World. England : Fishing News Book Ltd. Wahyudi I,, N Probosunu, Supardjo S.D., dan Soeparno.2010. Studi Efektivitas Jenis Umpan Krendet Pada Penangkapan Lobster Panulirus spp.. Jurnal Krustacea Indonesia. September 2010. Jilid 1. No.2: hal.82-89. Wudianto, C. Nasution dan HR. Barus.1988. Uji Coba Bubu Plastik di Perairan Jawa Barat. Jurnal Penelitian Perikanan Laut No. 46. Jakarta : Balai Penelitian Perikanan Laut. Hal 45-53. Zulkarnain, MS. Baskoro, S. Martasuganda, dan DR. Monintja. 2011. Pengembangan Desain Bubu Lobster yang Efektif. Volume XIX No. 2. Bogor. Hal 45 - 47. Zulkarnain. 2012. Rancang Bangun Bubu Lipat Modifikasi dan Penggunaan Cacing Tanah Lumbricus rubellus Sebagai Umpan Alternatif Untuk Penangkapan Spiny Lobster Tidak Dipublikasikan. [Disertasi] Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. LAMPIRAN 69 Lampiran 1 Tabel lapang pengambilan data Lampiran 2 Data Sheet hasil tangkapan Keterangan: PS: bubu lipat modifikasi pintu samping satu pintu; PA: bubu lipat modifikasi pintu atas satu pintu; S: bubu lipat rajungan sebagai bubu standar. 70 TRIP 1 Set : 16.48 – 17.1015 Agustus 2011 Haul : 7.00 – 7.3016 Agustus 2011 Lobster 1 No Jenis Bubu Umpan Lobster By-cath Total S Ikan 1 bubu Jenis ekor gram Jenis ekor gram ekor gram 1 S Ikan Panulirus homarus 1 150 Portunus pelagicus 1 100.1 2 250.1 Total 3 Epinephelus coioides 1 600 1 600 S Ikan 2 bubu 2 PA Ikan Portunus pelagicus 1 50 1 50 PA Ikan 1 bubu Total 1 150 3 750.1 4 900.1 TRIP 2 Set: 16.54 – 17.0217 Agustus 2011 Haul: 06.55 – 07.1018 Agustus 2011 Lobster 1 No Jenis Bubu Umpan Lobster By-cath Total S kanikil 1 bubu Jenis ekor gram Jenis ekor gram ekor gram 1 S Kanikil Panulirus homarus 2 70 Charybdis natator 1 35 3 105 Total 3 2 S Ikan Cantthigaster sp 2 70 2 70 S kanikil 2 bubu Total 2 3 105 5 175 S Ikan 1 bubu 71 Lampiran 2 Lanjutan TRIP 3 Set : 16.44 – 17.0520 Agustus 2011 Haul : 07.10 – 07.4521 Agustus 2011 Lobster 1 No Jenis Bubu Umpan Lobster By-cath Total PS Kanikil 1 bubu Jenis ekor gram Jenis ekor gram ekor gram 1 PS Kanikil Panulirus homarus 1 60 1 60 Total 4 2 PS Ikan Babilonia spirata 2 70 2 70 PS Kanikil 1 bubu 3 S Kanikil Charybdis natator 2 80 2 80 PS Ikan 1 bubu Total 1 60 4 150 5 210 S Kanikil 2 bubu TRIP 4 Set : 16.48 – 16.5622 Agustus 2011 Haul : 07.25 - 07.4023 Agustus 2011 Lobster 1 No Jenis Bubu Umpan Lobster By-cath Total S Kanikil 1 bubu Jenis ekor gram Jenis ekor gram ekor gram 1 S Kanikil Panulirus homarus 6 550 1 550 Total 4 2 PS kanikil Charybdis natator 2 230 2 230 S Kanikil 1 bubu PS Ikan Charybdis natator 1 15 1 15 PS Kanikil 1 bubu PA Ikan Calappa sp 1 110 1 110 PS Ikan 1 bubu Total 6 550 4 355 5 905 PA Ikan 1 bubu 72 Lampiran 2 Lanjutan TRIP 5 Set : 17.01 – 17.1023 Agustus 2011 Haul : 7.28 – 08.0424 Agustus 2011 Lobster 4 No Jenis Bubu Umpan Lobster By-cath Total S Kanikil 1 bubu Jenis ekor gram Jenis ekor gram ekor gram 1 S Kanikil Panulirus homarus 4 180 4 180 Total 6 Canthigaster sp 1 10 1 10 S Kanikil 3 bubu Charybdis natator 1 20 1 20 PA Ikan 1 bubu 2 PA Ikan Panulirus homarus 1 100 1 100 PS Kanikil 1 bubu Charybdis lucifera 1 50 1 50 S Ikan 1 bubu 3 PS Kanikil Charybdis natator 1 40 1 40 4 S Ikan Portunus pelagicus 1 80 1 80 Total 5 280 5 200 10 480 TRIP 6 Set : 16.50 – 16.5525 Agustus 2011 Haul : 06.45 – 07.1026 Agustus 2011 Lobster 2 No Jenis Bubu Umpan Lobster By-cath Total PS Kanikil 1 bubu Jenis ekor gram Jenis ekor gram ekor gram 1 PS Kanikil Panulirus homarus 2 110 Portunus sanguinolentus 1 55 3 165 Total 5 2 S Ikan Portunus sanguinolentus 2 60 2 60 PS Kanikil 2 bubu Charybdis natator 1 70 1 70 S Ikan 3 bubu Total 2 110 4 185 6 295 73 Lampiran 2 Lanjutan TRIP 8 Set : 17.28 – 17.466 September 2011 Haul : 08.09 – 08.5007 September 2011 Lobster 2 No Jenis Bubu Umpan Lobster By-cath Total S Kanikil 1 bubu Jenis ekor gram Jenis ekor gram ekor gram PS Kanikil 1 bubu 1 S Kanikil Panulirus homarus 1 75 Sepia sp. 1 70 2 145 Total 2 2 PS Kanikil Panulirus homarus 1 75 1 75 S Kanikil 1 bubu Total 2 150 1 70 3 220 PS Kanikil 1 bubu TRIP 7 Set : 17.40 – 18.005 September 2011 Haul : 08.35 - 08.5506 September 2011 Lobster 1 No Jenis Bubu Umpan Lobster By-cath Total S Ikan 1 bubu Jenis ekor gram Jenis ekor gram ekor gram 1 S Ikan Panulirus homarus 2 95 Sepia sp. 1 40 3 135 Total 3 Charybdis natator 2 70 2 70 S Ikan 2 bubu 2 PS Ikan Charybdis natator 1 104 1 104 PS Ikan 1 Total 2 95 4 214 6 309 74 Lampiran 2 Lanjutan TRIP 9 Set : 17.45 – 17.547 September 2011 Haul : 06.06 – 06.258 September 2011 Lobster 1 No Jenis Bubu Umpan Lobster By-cath Total S Ikan 1 bubu 1 S Ikan Panulirus homarus 2 135 Sepia sp. 2 95 4 230 Total 2 2 S Kanikil 1 60 1 60 S Ikan 1 bubu Total 2 135 3 155 5 290 S Kanikil 1 bubu TRIP 10 Set : 16.47 – 16.518 September 2011 Haul : 06.53 - 07.019 September 2011 Lobster 1 No Jenis Bubu Umpan Lobster By-cath Total S Ikan 1 bubu Jenis ekor gram Jenis ekor gram ekor gram 1 S Ikan Panulirus ornatus 1 125 Charybdis natator 1 40 2 165 Total 2 2 Portunus sanguinolentus 1 60 1 60 S Ikan 2 bubu 3 Sepia sp. 2 150 2 150 PA Ikan 1 bubu 4 PA Ikan Calappa sp 1 200 1 200 Total 1 125 5 450 6 575 75 Lampiran 2 Lanjutan TRIP 11 Set : 16.16 - 16.279 September 2011 Haul : 07.10 – 07.4510 September 2011 Lobster 2 No Jenis Bubu Umpan Lobster By-cath Total S Ikan 2 bubu Jenis ekor gram Jenis ekor gram ekor gram 1 S Ikan Panulirus homarus 1 160 Portunus sanguinolentus 1 40 2 200 Total 2 Total 1 160 1 40 2 200 S Ikan 2 bubu TRIP 12 Set : 18.40 – 18.4811 September 2011 Haul : 06.40 – 07.0312 September 2011 Lobster 1 No Jenis Bubu Umpan Lobster By-cath Total S Kanikil 1 bubu 1 S Kanikil Panulirus homarus 1 75 1 75 Total 7 bubu 2 PA Kanikil Charybdis natator 2 110 3 165 S Kanikil 1 bubu 3 PS Ikan Portunus sanguinolentus 1 40 1 40 PA Kanikil 3 bubu 4 S Ikan Charybdis natator 1 70 1 70 PS Ikan 1 bubu Portunus sanguinolentus 3 300 3 300 S Ikan 2 bubu 76 Lampiran 2 Lanjutan TRIP 13 Set : 8.10 – 8.2013 September 2011 Haul : 08.00 - 08.1514 September 2011 Lobster 2 No Jenis Bubu Umpan Lobster By-cath Total 1 bubu Jenis ekor gram Jenis ekor gram ekor gram 1 S Ikan Panulirus homarus 2 80 2 80 Total 2 2 PA Ikan Charybdis lucifera 2 80 2 80 S Ikan 1 bubu Total 2 80 2 80 4 160 PA Ikan 1 bubu TRIP 14 Set : 7.50 – 8.2014 September 2011 Haul : 07.02 – 07.5015 September 2011 Lobster 1 No Jenis Bubu Umpan Lobster By-cath Total PS Kanikil 1 bubu Jenis ekor gram Jenis ekor gram ekor gram 1 PS Kanikil Panulirus homarus 2 50 Sepia sp. 1 45 3 95 Total 2 2 S Ikan Sepia sp. 3 110 3 110 PS Kanikil 1 bubu Total 4 155 6 205 S Ikan 1 bubu 77 Lampiran 2 Lanjutan TRIP 15 Set : 17.05 – 17.3515 September 2011 Haul : 07.15 - 07.25 16 September 2011 Lobster 1 No Jenis Bubu Umpan Lobster By-cath Total S Kanikil 1 bubu Jenis ekor gram Jenis ekor gram ekor gram 1 S Kanikil Panulirus homarus 1 25 Sepia sp. 1 40 2 65 Total 6 2 S Ikan Epinephelus coioides 1 80 1 80 S Kanikil 2 bubu 3 PS Ikan Sepia sp. 1 110 1 110 S Ikan 1 bubu 4 PS Kanikil Sepia sp. 2 130 1 130 PS Ikan 2 bubu Total 1 25 5 360 5 385 PS Kanikil 1 bubu TRIP 16 Set : 16.30 – 16.4817 September 2011 Haul : 07.10 – 07.4018 September 2011 Lobster 1 No Jenis Bubu Umpan Lobster By-cath Total PS Ikan 1 bubu Jenis ekor gram Jenis ekor gram ekor gram 1 PS Ikan Panulirus homarus 2 80 Sepia sp. 1 45 3 125 Total 5 2 S Ikan Charybdys natator 2 110 1 110 PS Ikan 2 bubu Sepia sp. 1 90 1 90 S Ikan 2 bubu 3 S Kanikil Sepia sp. 1 45 1 45 S Kanikil 1 bubu Total 2 80 5 290 6 370 78 Lampiran 2 Lanjutan TRIP 17 Set : 16.25 – 16.4018 September 2011 Haul : 06.30 – 06.4019 September 2011 Lobster 2 No Jenis Bubu Umpan Lobster By-cath Total PA Kanikil 1 bubu Jenis ekor gram Jenis ekor gram ekor gram S Kanikil 1 bubu 1 PA Kanikil Panulirus homarus 1 60 1 60 Total 4 S Kanikil Panulirus homarus 1 60 Sepia sp. 2 110 3 170 PA Kanikil 1 bubu 2 PS Ikan Sepia sp. 1 60 1 60 S Kanikil 2 bubu Total 2 120 3 170 5 290 PS Ikan 1 bubu TRIP 18 Set : 16.20 – 16. 4821 September 2011 Haul : 7.48 – 8.0522 September 2011 Lobster 1 No Jenis Bubu Umpan Lobster By-cath Total PA Kanikil 1 bubu Jenis ekor gram Jenis ekor gram ekor gram 1 PA Kanikil Panulirus homarus 2 90 Sepia sp. 1 50 3 140 Total 7 2 PA Ikan Charybdis natator 1 40 1 40 PA Kanikil 2 bubu 3 PS Ikan Sepia sp. 1 50 1 50 PA Ikan 1 bubu 4 S Ikan Sepia sp. 2 125 1 125 PS Ikan 1 bubu 5 S Kanikil Sepia sp. 1 90 1 90 S Ikan 2 bubu Charybdis natator 1 30 1 30 S Kanikil 1 bubu Total 2 90 7 385 8 475 79 Lampiran 2 Lanjutan TRIP 20 Set : 16.58 – 17.0524 September 2011 Haul : 6.25 – 6.4825 Septembner 2011 Lobster 2 No Jenis Bubu Umpan Lobster By-cath Total PA Kanikil 1 bubu Jenis ekor gram Jenis ekor gram ekor gram S Ikan 1 bubu 1 PA Kanikil Panulirus homarus 1 25 1 25 Total 3 S Ikan Panulirus homarus 1 75 1 75 PA Kanikil 1 bubu 2 PS Kanikil Sepia sp. 1 60 1 60 S Ikan 1 bubu Total 2 100 1 60 3 160 PS Kanikil 1 bubu TRIP 19 Set : 16.35 – 16. 5023 September 2011 Haul : 7.05 – 7.2524 September 2011 Lobster 1 No Jenis Bubu Umpan Lobster By-cath Total PS Ikan 1 bubu Jenis ekor gram Jenis ekor gram ekor gram 1 PS Ikan Panulirus homarus 1 100 1 100 1 100 Total 4 1 PA Ikan Sepia sp. 1 70 1 70 PS Ikan 1 bubu 2 S Ikan Sepia sp. 4 270 4 270 PA Ikan 1 bubu Total 1 100 6 440 6 440 S Ikan 2 bubu 80 Lampiran 2 Lanjutan TRIP 21 Set : 16.20 – 16.5525 September 2011 Haul : 6.58 – 7. 2526 September 2011 Lobster 2 bubu No Jenis Bubu Umpan Lobster By-cath Total PS Ikan 2 bubu Jenis ekor gram Jenis ekor gram ekor gram 1 PS Ikan Panulirus homarus 2 240 2 240 Total 2 Total 2 240 2 240 PS Ikan 1 bubu TRIP 22 Set : 16.15 – 16. 3526 September2011 Haul : 6.55 – 7.1427 September 2011 Lobster 1 No Jenis Bubu Umpan Lobster By-cath Total S Ikan 1 bubu Jenis ekor gram Jenis ekor gram ekor gram 1 S Ikan Panulirus homarus 2 140 2 140 Total 3 bubu 2 PA Ikan Charybdys natator 1 100 1 100 S Ikan 1 bubu 3 PA Kanikil Sepia sp. 1 70 1 70 PA Ikan 1 bubu Total 2 140 2 170 4 310 PA Kanikil 1 bubu Lampiran 3. Hasil tangkapan total per trip berdasarkan desain bubu dan umpan Jenis umpan Trip Jenis bubu Umpan S PS PA Ekor Gram Ekor Gram Ekor Gram Ikan 1 3 850.1 1 50 2 2 70 3 2 70 4 1 15 1 110 5 1 80 2 150 6 3 130 7 5 205 1 104 8 9 4 230 10 5 375 1 200 11 2 200 12 4 370 1 40 13 2 80 2 80 14 3 110 15 1 80 1 110 16 2 200 3 125 17 1 60 18 2 125 1 50 1 40 19 4 270 1 100 1 70 20 1 75 21 22 2 140 1 100 23 24 3 210 2 140 Lampiran 3 Lanjutan Kanikil 1 2 3 105 3 2 80 1 60 4 6 550 2 230 5 6 210 1 40 6 3 165 7 8 2 145 1 75 9 1 60 10 11 12 1 75 3 165 13 14 3 95 15 2 65 2 130 16 1 45 17 3 170 1 60 18 2 120 1 50 19 20 1 60 1 25 21 22 1 70 23 2 160 24 Lampiran 4 Hasil Tangkapan Lobster Per Trip Berdasarkan Jenis Bubu Dan Umpan Jenis umpan Trip Jenis bubu Umpan S PS PA Ekor Gram Ekor Gram Ekor Gram Ikan 1 1 150 2 3 4 5 1 100 6 7 2 95 8 9 2 135 10 1 125 11 1 160 12 13 2 80 14 15 16 2 80 17 18 19 1 100 20 1 75 21 2 240 22 2 140 23 2 24 1 60 2 140 Lampiran 4Lanjutan Kanikil 1 2 2 70 3 1 60 4 6 550 5 4 180 6 2 110 7 8 1 75 1 75 9 10 11 12 1 75 13 14 50 15 1 25 16 17 1 60 1 60 18 2 90 19 20 1 25 21 22 23 2 160 24 Lampiran 5 Analisis data Kelompokkan data berdasarkan jenis umpan dan bubu umpan bubu ulangan lobsterekor totalekor kanikil ps 1 kanikil ps 2 kanikil ps 3 1 1 kanikil ps 4 2 kanikil ps 5 1 kanikil ps 6 2 3 kanikil ps 7 kanikil ps 8 1 1 kanikil ps 9 kanikil ps 10 kanikil ps 11 kanikil ps 12 kanikil ps 13 kanikil ps 14 2 3 kanikil ps 15 2 kanikil ps 16 kanikil ps 17 kanikil ps 18 kanikil ps 19 kanikil ps 20 kanikil ps 21 kanikil ps 22 kanikil ps 23 kanikil ps 24 kanikil s 1 kanikil s 2 2 3 kanikil s 3 2 kanikil s 4 6 6 kanikil s 5 4 6 kanikil s 6 kanikil s 7 kanikil s 8 1 2 kanikil s 9 1 kanikil s 10 kanikil s 11 kanikil s 12 1 1 kanikil s 13 kanikil s 14 Lampiran 5 Lanjutan kanikil ps 15 2 kanikil ps 16 kanikil ps 17 kanikil ps 18 kanikil ps 19 kanikil ps 20 kanikil ps 21 kanikil ps 22 kanikil ps 23 kanikil ps 24 kanikil s 1 kanikil s 2 2 3 kanikil s 3 2 kanikil s 4 6 6 kanikil s 5 4 6 kanikil s 6 kanikil s 7 kanikil s 8 1 2 kanikil s 9 1 kanikil s 10 kanikil s 11 kanikil s 12 1 1 kanikil s 13 kanikil s 14 kanikil s 15 1 2 kanikil s 16 1 kanikil s 17 1 3 kanikil s 18 2 kanikil s 19 kanikil s 20 1 kanikil s 21 kanikil s 22 kanikil s 23 2 2 kanikil s 24 Lampiran 5 Lanjutan kanikil pa 1 kanikil pa 2 kanikil pa 3 kanikil pa 4 kanikil pa 5 kanikil pa 6 kanikil pa 7 kanikil pa 8 kanikil pa 9 kanikil pa 10 kanikil pa 11 kanikil pa 12 3 kanikil pa 13 kanikil pa 14 kanikil pa 15 kanikil pa 16 kanikil pa 17 1 1 kanikil pa 18 2 1 kanikil pa 19 kanikil pa 20 1 1 kanikil pa 21 kanikil pa 22 1 kanikil pa 23 kanikil pa 24 ikan ps 1 ikan ps 2 ikan ps 3 2 ikan ps 4 1 ikan ps 5 ikan ps 6 ikan ps 7 1 ikan ps 8 ikan ps 9 ikan ps 10 ikan ps 11 ikan ps 12 1 ikan ps 13 ikan ps 14 Lampiran 5 Lanjutan ikan ps 15 1 ikan ps 16 2 3 ikan ps 17 1 ikan ps 18 1 ikan ps 19 1 1 ikan ps 20 ikan ps 21 2 ikan ps 22 ikan ps 23 ikan ps 24 ikan s 1 1 3 ikan s 2 2 ikan s 3 ikan s 4 ikan s 5 1 ikan s 6 3 ikan s 7 2 5 ikan s 8 ikan s 9 2 4 ikan s 10 1 5 ikan s 11 1 2 ikan s 12 4 ikan s 13 2 2 ikan s 14 3 ikan s 15 1 ikan s 16 2 ikan s 17 ikan s 18 2 ikan s 19 4 ikan s 20 1 1 ikan s 21 ikan s 22 2 2 ikan s 23 ikan s 24 1 3 Lampiran 5 Lanjutan ikan pa 1 1 ikan pa 2 ikan pa 3 ikan pa 4 1 ikan pa 5 1 2 ikan pa 6 ikan pa 7 ikan pa 8 ikan pa 9 ikan pa 10 1 ikan pa 11 ikan pa 12 ikan pa 13 2 ikan pa 14 ikan pa 15 ikan pa 16 ikan pa 17 ikan pa 18 1 ikan pa 19 1 ikan pa 20 ikan pa 21 ikan pa 22 1 ikan pa 23 ikan pa 24 2 2 Lampiran 5 Lanjutan Uji kenormalan dengan menggunakan MINITAB4. Hasil tangkapan lobster ekor sebelum transformasi di uji kenormalan maka didapat hasil pada grafik Lobster ekor berikut ; lobsterekor Pe rc en t 6 5 4 3 2 1 -1 -2 -3 99.9 99 95 90 80 70 60 50 40 30 20 10 5 1 0.1 Mean 0.108 0.3403 StDev 0.8292 N 144 KS 0.067 P-Value Probability Plot of lobsterekor Normal Hasil transformasi kemudian diuji kenormalan maka didapat hasil pada grafik Lobster ekor berikut: lobsterekor trans Pe rc en t 2.5 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 99.9 99 95 90 80 70 60 50 40 30 20 10 5 1 0.1 Mean 0.010 0.8565 StDev 0.3278 N 144 KS 0.474 P -Value Probability Plot of lobsterekor trans Normal Lampiran 5 Lanjutan Hasil tangkapan total sebelum transformasi di uji kenormalan maka didapat hasil pada grafik total ekor berikut ; total_ekor P e rc e n t 6 4 2 -2 -4 99.9 99 95 90 80 70 60 50 40 30 20 10 5 1 0.1 Mean 0.010 0.8681 StDev 1.313 N 144 KS 0.134 P-Value Probability Plot of total_ekor Normal Hasil tangkapan total setelah transformasi di uji kenormalan maka didapat hasil pada grafik total ekor berikut ; total_ekor_1 Pe rc en t 2.5 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 -0.5 99.9 99 95 90 80 70 60 50 40 30 20 10 5 1 0.1 Mean 0.150 1.066 StDev 0.4831 N 144 KS 0.063 P-Value Probability Plot of total_ekor_1 Normal Lampiran 5 Lanjutan HASIL ANALISIS RAGAM-RAL totalekor Dependent Variable: totalekor Sumber DF Sum of Squares Mean Square F Value Pr F Model 5 7.37104770 1.47420954 7.82 .0001 Galat 138 26.00430914 0.18843702 Total koreksi 143 33.37535685 Source DF Type I SS Mean Square F Value Pr F umpan 1 0.56805404 0.56805404 3.01 0.0848 bubu 2 6.35642157 3.17821079 16.87 .0001 umpanbubu 2 0.44657209 0.22328604 1.18 0.3089 Setelah dilakukan transformasi dan dilakukan uji keseluruhan dengan uji- F, maka terlihat bahwa untuk semua faktor berpengaruh nyata p-value = 0001 0.05 terhadap hasil penangkapan lobster pada taraf nyata 5. Dari hasil analisis ragam, terlihat bahwa jenis umpan tidak berpengaruh terhadap hasil tangkapan lobster, namun bubu berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan lobster, dan interaksi antara umpan dan bubu tidak berpengaruh terhadap hasil penangkapan lobster pada taraf nyata 5 Karena p –value = 0.0848 0.05 pada jenis umpan, p –value = .00010.05 pada jenis bubu, serta p –value = 0.30890.05 pada interaksi antara umpan dan bubu karena model berpengaruh terhadap hasil penangkapan lobster, maka dilakukan uji lanjut uji Duncan, terhadap masing – masing faktor Jenis Umpan dan Jenis Bubu pada masing – masing taraf Jenis Umpan : Ikan dan Kanikil ; Jenis Bubu : ps dan s dan pa. Lampiran 5 Lanjutan Duncan Grouping Mean N bubu A 1.36177 48 s B 0.94231 48 ps B B 0.89382 48 pa Dari hasil pengujian dengan uji Duncan, terlihat bahwa ketiga jenis bubu berbeda nyata pada taraf nyata 5. Karena jenis Bubu berbeda satu sama lain, maka dapat dipilih Jenis bubu yang paling baik. Dalam hal ini bubu yang paling baik digunakan adalah jenis bubu s, karena memiliki rataan 1.36177 hasil penangkapan lobster yang lebih besar dari rataan 0.94231 Jenis Bubu ps dan pa 0.89382 Lampiran 5 Lanjutan Analisis Non-Parametrik Menggunakan MINITAB dengan menggunakan Analisis Non-Parametrik Kruskal Wallis. Masukkan data ke dalam worksheet dengan format sebagai berikut. Umpan bubu Ulangan Lobsterekor Interaksi Kanikil ps 1 0 KanikilPS Kanikil ps 2 0 KanikilPS Kanikil ps 3 0 KanikilPS Kanikil ps 4 0 KanikilPS Kanikil ps 5 0 KanikilPS Kanikil ps 6 1 KanikilPS Kanikil ps 7 1 KanikilPS Kanikil ps 8 1 KanikilPS Kanikil ps 9 0 KanikilPS Kanikil ps 10 0 KanikilPS Kanikil ps 11 0 KanikilPS Kanikil ps 12 0 KanikilPS Kanikil ps 13 0 KanikilPS Kanikil ps 14 0 KanikilPS Kanikil ps 15 1 KanikilPS Kanikil ps 16 0 KanikilPS Kanikil ps 17 0 KanikilPS Kanikil ps 18 1 KanikilPS Kanikil ps 19 0 KanikilPS Kanikil ps 20 1 KanikilPS Kanikil s 1 3 KanikilS Kanikil s 2 0 KanikilS Kanikil s 3 0 KanikilS Kanikil s 4 0 KanikilS Kanikil s 5 1 KanikilS Kanikil s 6 0 KanikilS Kanikil s 7 0 KanikilS Kanikil s 8 1 KanikilS Kanikil s 9 1 KanikilS Kanikil s 10 1 KanikilS Kanikil s 11 2 KanikilS Kanikil s 12 2 KanikilS Kanikil s 13 1 KanikilS Kanikil s 14 1 KanikilS Kanikil s 15 0 KanikilS Kanikil s 16 0 KanikilS Kanikil s 17 0 KanikilS Kanikil s 18 0 KanikilS Kanikil s 19 0 KanikilS Kanikil s 20 3 KanikilS Kanikil pa 1 0 KanikilPA Kanikil pa 2 0 KanikilPA Kanikil pa 3 0 KanikilPA Kanikil pa 4 0 KanikilPA Kanikil pa 5 0 KanikilPA Kanikil pa 6 0 KanikilPA Kanikil pa 7 0 KanikilPA Kanikil pa 8 0 KanikilPA Kanikil pa 9 0 KanikilPA Kanikil pa 10 0 KanikilPA Kanikil pa 11 0 KanikilPA Kanikil pa 12 0 KanikilPA Kanikil pa 13 0 KanikilPA Kanikil pa 14 0 KanikilPA Kanikil pa 15 0 KanikilPA Kanikil pa 16 0 KanikilPA Kanikil pa 17 0 KanikilPA Kanikil pa 18 0 KanikilPA Kanikil pa 19 0 KanikilPA Kanikil pa 20 0 KanikilPA ikan ps 1 0 IkanPS ikan ps 2 0 IkanPS ikan ps 3 0 IkanPS ikan ps 4 0 IkanPS ikan ps 5 0 IkanPS ikan ps 6 0 IkanPS ikan ps 7 0 IkanPS ikan ps 8 0 IkanPS ikan ps 9 1 IkanPS ikan ps 10 0 IkanPS ikan ps 11 0 IkanPS ikan ps 12 0 IkanPS ikan ps 13 0 IkanPS ikan ps 14 0 IkanPS ikan ps 15 0 IkanPS ikan ps 16 1 IkanPS ikan ps 17 1 IkanPS ikan ps 18 0 IkanPS ikan ps 19 0 IkanPS ikan ps 20 0 IkanPS ikan s 1 0 IkanS ikan s 2 1 IkanS ikan s 3 2 IkanS ikan s 4 1 IkanS ikan s 5 0 IkanS ikan s 6 0 IkanS ikan s 7 0 IkanS ikan s 8 0 IkanS ikan s 9 0 IkanS ikan s 10 0 IkanS ikan s 11 0 IkanS ikan s 12 0 IkanS ikan s 13 0 IkanS ikan s 14 0 IkanS ikan s 15 0 IkanS ikan s 16 1 IkanS ikan s 17 0 IkanS ikan s 18 0 IkanS ikan s 19 1 IkanS ikan s 20 0 IkanS ikan pa 1 0 IkanPA ikan pa 2 0 IkanPA ikan pa 3 0 IkanPA ikan pa 4 0 IkanPA ikan pa 5 0 IkanPA ikan pa 6 0 IkanPA ikan pa 7 0 IkanPA ikan pa 8 0 IkanPA ikan pa 9 0 IkanPA ikan pa 10 0 IkanPA ikan pa 11 0 IkanPA ikan pa 12 0 IkanPA ikan pa 13 0 IkanPA ikan pa 14 0 IkanPA ikan pa 15 0 IkanPA ikan pa 16 0 IkanPA ikan pa 17 1 IkanPA ikan pa 18 0 IkanPA ikan pa 19 0 IkanPA ikan pa 20 0 IkanPA Lampiran 5 Lanjutan Catatan : interaksi menya takan interaksi jenis bubu dengan jenis umpan, “IkanPA” berarti interaksi jenis umpan ikan dengan jenis bubu PA. Kruskal-Wallis Test: lobsterekor versus bubu Kruskal-Wallis Test on lobsterekor bubu N Median Ave Rank Z pa 48 0.000000000 65.3 -1.46 ps 48 0.000000000 68.6 -0.79 s 48 0.000000000 83.6 2.25 Overall 144 72.5 H = 5.21 DF = 2 P = 0.074 H = 10.66 DF = 2 P = 0.005 adjusted for ties Adjusted for ties menyatakan koreksi untuk aka sama, nilai tersebut yang digunakan untuk menyimpulkan hasil. Tolah H jika : H  α 2 atau P- Value α χ α 2 berdasarkan pada p-1 degrees of freedom, nilai diambil dari table Chisquare χ 2 . Nilai α = 0,05, DF degree of freedom = 2 maka didapat hasil χ α 2 dari table χ 2 = 5,9915, oleh karena itu H = 10,66 5,9915 = χ α 2 maka tolah H = = dari masing masing bubu memiliki perbedaan yang nyata dalam jumlah hasil tangkapan lobster. P- Value = 0,005 α = 0,05 berarti tolak H = dari masing masing bubu memiliki perbedaan yang nyata dalam jumlah hasil tangkapan lobster. Terlihat pada rangking rata-rata terbesar hingga paling kecil dari masing- masing jenis bubu yaitu bubu S = 83,6 PS = 68,6 PA = 65,3. Dilanjutkan dengan Uji Perbandingan Berganda Uji z yang juga menyatakan S PS PA. Kruskal-Wallis Test: lobsterekor versus umpan Kruskal-Wallis Test on lobsterekor umpan N Median Ave Rank Z ikan 72 0.000000000 72.0 -0.16 kanikil 72 0.000000000 73.0 0.16 Overall 144 72.5 H = 0.02 DF = 1 P = 0.875 H = 0.05 DF = 1 P = 0.821 adjusted for ties H = 0,5 3,8415 = χ α 2 dan P- Value = 0,821 α = 0,05, berarti terima H = dari masing masing umpan sangat tidak memiliki perbedaan yang nyata dalam jumlah hasil tangkapan lobster. Ranking rata-rata umpan kanikil umpan ikan 73,072,0, karena perbedaan tersebut tidak berbeda nyata jadi dari kedua jenis umpan memiliki kemampuan yang sama dalam penangkapan lobster. Lampiran 5 Lanjutan Kruskal-Wallis Test: lobsterekor versus interaksi Kruskal-Wallis Test on lobsterekor interaksi N Median Ave Rank Z ikanpa 24 0.000000000 64.0 -1.10 ikanps 24 0.000000000 67.3 -0.68 ikans 24 0.000000000 84.6 1.56 kanikilpa 24 0.000000000 66.7 -0.75 kanikilps 24 0.000000000 70.0 -0.33 kanikils 24 0.000000000 82.5 1.29 Overall 144 72.5 H = 5.34 DF = 5 P = 0.375 H = 10.93 DF = 5 P = 0.053 adjusted for ties H = 10,93 11,0705 = χ α 2 dan P- Value = 0,053 α = 0,05, berarti tolak H = bubu dan umpan tidak memiliki interaksi yang berpengaruh nyata dalam hasil tangkapan lobster. Rangking rata-rata dari yang terbesar hingga paling kecil S Ikan = 84,6, S Kanikil = 82,5, PS Kanikil =70,0 PS Ikan = 67,3, PA kanikil = 66,7, dan PA Ikan = 64,0, Lampiran 5 Lanjutan Lampiran 6 Rangkaian bubu saat operasi Lampiran 7. Dokumentasi Kegiatan Penelitian Pemasangan Umpan Ikan Tembang Pemasangan Umpan Kanikil Sumber : Dokumentasi penelitian Sumber : Dokumentasi penelitian Persiapan Operasi Penelitian Perahu sebagai sarana angkut dan transportasi Sumber : Dokumentasi penelitian Lampiran 7 Lanjutan Menuju Lokasi Penangkapan Pemasangan alat tangkap setting Fishing ground Sumber : Dokumentasi penelitian Sumber : Dokumentasi penelitian Pengangkatan alat tangkap hauling Penanganan Hasil Tangkapan Sumber : Dokumentasi penelitian Sumber : Dokumentasi penelitian Lampiran 8 Foto Hasil tangkapan Spiny lobster dan Hasil tangkapan sampingan Nama lokal : Udang Barong Nama lokal : Udang Barong Nama Indonesia : Lobster Hijau Pasir Nama Indonesia : Lobster Mutiara Nama Inggris : Scalloped Spiny Lobster Nama Inggris : Ornate Rock Lobster Nama Latin : Panulirus homarus Nama Latin : Panulirus ornatus Sumber Foto : Dokumentasi penelitian Sumber Foto : Dokumentasi Penelitian Nama lokal : Udang Barong Nama lokal : Rajungan Macan Nama Indonesia : Lobster Hijau Pasir Nama Indonesia : Rajungan Nama Inggris : Painted Rock Lobster Nama Inggris : Crucifix Crab Nama Latin : Panulirus versicolor Nama Latin : Charybdis feriatus Sumber Foto : Dokumentasi penelitian Sumber Foto : Dokumentasi Penelitian Lampiran 8 Lanjutan Nama lokal : Rajungan kacan g Nama lokal : Kerapu balong Nama Indonesia : Lobster Hijau Pasir Nama Indonesia: Kerapu lumpur Nama Inggris : box Creb Nama Inggris : Orange-spotted grou NamaLatin : Charybdis Lucifera Nama Latin : Epinephelus coioides Sumber Foto : Dokumentasi penelitian Sumber Foto : Dokumentasi Penelitian Nama lokal : Rajungan Batu Nama Lokal : Rajungan belang titik tiga Nama Indonesia : Rajungan Nama Indonesia : Rajungan Nama Inggris : Ridged Swimming Crab Nama Inggris : Blood-spotted swimming crab Nama Latin : Charybis natator Nama Latin : Charybdis feriatus Sumber Foto : Dokumentasi penelitian Sumber Foto : Dokumentasi Penelitian Nama lokal : Kepiting kepal Nama Lokal : Cumi Batok Nama Indonesia : Rajungan Nama Indonesia : Sotong Nama Inggris : Spotted box Crab Nama Inggris : Cuttle fish Nama Latin : Calappa philargius Nama Latin : Sepia Sp 81 Lampiran 2 Lanjutan TRIP 23 Set : 16.50 – 17.2027 September 2011 Haul : 09.50 – 10.0828 September 2011 Lobster 2 bubu No Jenis Bubu Umpan Lobster By-cath Total S Kanikil 1 bubu Jenis ekor gram Jenis ekor gram ekor gram 1 S Kanikil Panulirus homarus 1 80 1 80 Total 1 bibi Panulirus versicolor 1 80 1 80 S Kanikil 1 bubu Total 2 160 1 160 TRIP 24 Set : 16.55 – 17.2528 September 2011 Haul : 6.55 – 7.1429 September 2011 Lobster 2 bubu No Jenis Bubu Umpan Lobster By-cath Total PA Ikan 1 bubu Jenis ekor gram Jenis ekor gram ekor gram S Ikan 1 bubu 1 PA Ikan Panulirus homarus 2 140 2 140 Total 2 S Ikan Panulirus homarus 1 60 Sepia sp. 2 150 2 210 PA Ikan 1 bubu Total 3 200 2 150 4 350 S Ikan 1 bubu ABSTRAK DIKI PATRA, C44070067. Studi Efektivitas Bubu Lipat Modifikasi Pintu Atas dan Pintu Samping dengan Jenis Umpan Kanikil Chiton sp pada Penangkapan Lobster Panulirus spp. di Palabuhanratu, Jawa Barat. Dibimbing oleh ZULKARNAIN dan M FEDI A SONDITA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas bubu lipat modifikasi dan penggunaan umpan kanikil pada penangkapan lobster. Penelitian ini menggunakan metode uji coba penangkapan experimental fishing, desain penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor yaitu digunakan 3 jenis bubu lipat 2 jenis umpan dengan jumlah ulangan sebanyak 24 trip penangkapan. Faktor jenis bubu lipat terdiri dari bubu lipat rajungan sebagai bubu lipat standar S, bubu lipat modifikasi pintu samping satu pintu PS, dan bubu lipat modifikasi pintu atas satu pintu PA. Faktor jenis umpan terdiri dari umpan ikan tembang Sardinella fimbriata sebagai umpan standar dan kanikil chiton sp sebagai umpan alternatif. Hasil tangkapan terdiri dari hasil tangkapan utama yaitu spiny lobster Panulirus spp. dan hasil tangkapan samping by- catch. Komposisi hasil tangkapan secara total didominasi oleh hasil tangkapan sampingan yaitu sekitar 61,11 , hasil tangkapan utama sebesar 38,89 . Hasil tangkapan sampingan adalah krustasea rajungan 34 ekor 26,89, kelompok moluska sotong-sepia sp. 34 ekor 26,89, kelompok ikan kerapu - Epinephelus coioides 2 ekor 1,59, singreng Canthigaster sp 2 ekor 2,4 kelompok keong keong macan- Babilonia Spirata 2 ekor 1,59. Hasil tangkapan utama adalah lobster yang terdiri terdiri dari 3 spesies yang didominasi oleh lobster hijau pasir Panulirus homarus 47 ekor 37,30, lobster hijau Panulirus versicolor 1 ekor 0.83 dan lobster mutiara Panulirus ornatus 1 ekor 0,83. Perbandingan hasil tangkapan dari kedua jenis umpan memiliki nilai yang tidak berbeda nyata dengan taraf nyata 5 . Sedangkan dari tiga jenis bubu standar lebih baik dari bubu lipat pintu samping, dan bubu lipat pintu samping sama dengan bubu lipat pintu atas S PS = PA. Kata kunci: bubu lipat rajungan, bubu lipat modifikasi, lobster, kanikil. ABSTRACT DIKI PATRA, C44070067. The Study Effectiveness of Modification one funnel on top collapsible pot and one funnel aside collapsible pot with Type Kanikil Chiton sp Bite on Lobsters Panulirus spp. Catches in Palabuhanratu, , Jawa Barat. Mentored by ZULKARNAIN and M. FEDI A SONDITA. The purpose of this research are to find out the effectiveness the modified of collapsible pot and the use of chiton on catching lobsters. This research is used by the experimental fishing method. Design research using the Completely Randomize Design with two factors. The factors is 3 collapsible pot type and 2 type of bait with the number of catching repeats as much as 24 trip. Factors of collapsible pot consists of the swimming crab pots as the standar of collapsible pot S and two modified of collapsible pots. The modification is the pot that have one funnel on aside PS and the pot that have one funnel on top PA. The bait factors consists of bait fish Fringescale sardinella Sardinella fimbriata as standard bait and worm Chiton sp as an alternative bait. The catch is consist of the main target catches is that the spiny lobster Panulirus spp. and by-catch. The totally composition of catches dominated by by-catch about 61,11 , and target catches about 38,89 . By catch are the swimming crabs about 34 26,89 , cuttlefish Sepia sp. about 34 26,89 , fish about 2 1,59 . The main target catches of 3 type is dominated by spiny lobsters Panulirus homarus about 40 37.30 , one painted rock lobster Panulirus versicolor 0.83, and one ornate rock lobster Panulirus ornatus 0.83. Comparison of two types of catches bait has a value that is not significantly different α = 5 . Between three kinds of pots, catches standar collapsible pot better than one funnel aside collapsible pot, and one funnel aside collapsible pot same with one funnel on top collapsible pot S PS = PA. Key Words: Swimming crab collapsible pots Standars, modification pot, lobster, Kanikil. 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lobster atau spiny lobster Panulirus spp. atau udang barong atau udang karang adalah salah satu jenis hasil laut yang bernilai tinggi dalam perdagangan produk perikanan, baik di tingkat lokal maupun internasional. Harga lobster lokal umumnya sangat tinggi dengan variasi yang sangat ditentukan oleh jenis dan ukuran lobster. Nilai jual lobster yang tinggi biasanya berlaku untuk lobster yang berkualitas tinggi, seperti lobster dalam keadaan hidup dan anggota tubuhnya masih lengkap, belum ada yang putus atau rusak. Tingginya nilai ekonomi lobster inilah yang menjadi pendorong nelayan untuk menangkapnya karena walaupun jumlah yang ditangkap sedikit namun berkualitas maka nelayan mendapatkan penghasilan yang tinggi Zulkarnain et al. 2011. Kegiatan penangkapan lobster sudah dilakukan sejak dahulu secara tradisional menggunakan teknologi yang sederhana dalam usaha berskala kecil. Jenis alat yang umum digunakan untuk menangkap lobster adalah jaring insang dasar bottom gillnet dan krendet, sejenis perangkap yang terbuat dari jaring hoopnet serta bubu traps. Dua jenis alat pertama menangkap lobster dengan metode membelit atau memuntal tubuh atau anggota badan lobster entangling sedangkan bubu menangkap lobster dengan metode entrapment dimana seluruh tubuh akan berada di dalam perangkap. Berbagai bentuk bubu dengan bahan yang berbeda dapat dibuat untuk menangkap berbagai jenis ikan dan krustasea Subani dan Barus, 1989. Cara menangkap lobster dengan membelit atau memuntal memiliki kelemahan, yaitu rusaknya atau hilangnya anggota tubuh lobster sehingga harga lobster menjadi lebih rendah Zulkarnain et al. 2011. Sebaliknya, cara menangkap lobster dengan bubu memberikan keuntungan karena lobster tertangkap hidup dan keutuhan tubuhnya dapat dijaga sehingga harganya cenderung tinggi karena dianggap lebih berkualitas. Konstruksi bubu umumnya dirancang terdiri atas rangka frame, badan body dan pintu masuk inlet. Ada bubu yang dilengkapi dengan pintu untuk mengambil hasil tangkapan dan kantung tempat menyimpan umpan. Bentuk bubu dapat berbeda di antara nelayan yang berbeda lokasinya atau negara Martasuganda 2003. Bubu juga ada yang dapat dilipat atau disebut bubu lipat collapsable trap. Bubu ini lebih disukai nelayan dan cocok untuk dioperasikan pada berbagai tipe dasar perairan dan kedalaman, serta tidak mahal namun kuat. Bubu ini biasanya dioperasikan dengan biaya yang tidak mahal. Selain itu, ikan yang tertangkap bubu ini biasanya dalam keadaan hidup sehingga nelayan mendapat kesempatan untuk memilih, misalnya jika ukurannya terlalu kecil untuk dijual under sized maka dapat dilepaskan kembali dalam keadaan hidup Krouse 1989; Miller 1990. Desa Kertajaya di pesisir pantai sebelah timur teluk Palabuhanratu memiliki karakteristik pantai berupa batu karang besar rock dan substrat dasar perairan lumpur dan berkarang. Perairan seperti ini merupakan habitat yang baik untuk lobster. Adanya lobster di habitat seperti ini ditandai oleh adanya aktivitas nelayan yang menangkap lobster di perairan tersebut. Nelayan di daerah ini biasa menangkap lobster secara langsung dengan menyelam atau menggunakan jaring insang dasar bottom gillnet. Agar lobster tertarik untuk masuk ke dalam bubu, nelayan biasanya menempatkan umpan. Salah satu jenis hewan yang dapat dijadkan umpan lobster adalah kanikil Chiton, namun nelayan desa Kertajaya belum pernah menggunakannya sebagai umpan ketika menangkap lobster. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyudi et al. 2010 menyimpulkan bahwa penggunaan kanikil meningkatkan efektivitas jaring krendet yang digunakan untuk menangkap lobster. Selain umpan, pintu masuk bubu inlet merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan besarnya hasil tangkap. Bubu lipat diduga akan lebih efektif jika memiliki pintu masuk di samping dan di atas. Bubu tersebut berbeda dari bubu lipat standar yang memiliki pintu jebakan pada mulut bubu berbentuk kisi- kisi Zulkarnain et al. 2011. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Thomas, 1973 dalam Zulkarnain 2011 menyimpulkan bahwa bubu lipat dengan satu pintu ditujukan untuk mengoptimalkan penggunaan ruang pada bubu sehingga luas dengan tujuan agar dapat menampung lebih banyak hasil tangkapan. Kedua hal tersebut merupakan alasan untuk melakukan penelitian yang menguji pengaruh umpan dan posisi pintu masuk terhadap hasil tangkapan lobster. Secara khusus, penelitian ini akan menguji efektivitas kanikil Chiton sp. untuk menangkap lobster. Penelitian ini dilaksanakan dengan membandingkan kinerja bubu lipat modifikasi terhadap bubu lipat berpintu di samping dan pintu atas membandingkan efektivitas kanikil terhadap ikan tembang sebagai umpan untuk menangkap lobster.

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan membandingkan: 1 Efektivitas bubu lipat modifikasi pintu samping dan pintu atas terhadap bubu lipat rajungan bubu standar dalam penangkapan lobster Panulirus spp. 2 Efektivitas umpan kanikil Chiton sp terhadap umpan standar ikan tembang Sardinella fimbriatta dalam penangkapan lobster Panulirus spp.

1.3 Manfaat Penelitian

Dari penelitian diperoleh informasi tentang jenis bubu lipat yang paling efektif dan jenis umpan yang paling baik untuk menangkap lobster Panulirus spp. 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Udang Barong Spiny Lobster

2.1.1 Klasifikasi dan morfologi

Klasifikasi udang barong atau spiny lobster menurut Burukovskii 1974 diacu dalam Lesmana 2006 adalah sebagai berikut : Filum : Arthropoda Class : Crustacea Sub Class : Malacostraca Ordo : Decapoda Sub Ordo : Reptantia Seksi : Palinura Famili : Palinuridae Genus : Panulirus Spesies : Panulirus homarus Panulirus penicillatus Panulirus ornatus Panulirus versicolor Panulirus longipes Panulirus polyphagus Menurut Purnomo 1988 diacu dalam Adyanawati 1994, ordo Decapoda terdiri atas empat famili lobster, lobster sejati true lobster, udang barong spiny lobster, udang watang cray fish dan udang pasir Spanish lobster. Famili pertama hanya terdapat di perairan subtropis dan perairan dingin sedangkan famili kedua terdapat di perairan subtropis dan tropis, termasuk perairan Indonesia Subani 1981 diacu dalam Adnyanawati 1994. Di Indonesia, spiny lobster dikenal dengan nama udang barong. Udang barong juga dikenal sebagai udang karang karena hampir sepanjang hidupnya memilih tempat-tempat di karang, baik di peraran berbatu-karang rock maupun terumbu karang coral reefs yang masih hidup maupun yang mati di perairan pantai Subani 1981 diacu dalam Adnyanawati 1994. Morfologi spiny lobster sangat berbeda dari true lobster. True lobster memiliki capit besar yang terbentuk dari pertumbuhan sempurna pasangan kaki pertama dari kaki jalannya periopod. Sementara itu, ujung kaki-kaki jalan spiny lobster tidak bercapit tetapi tumbuh menjadi kuku lancip. Udang barong atau spiny lobster termasuk kelompok jenis udang besar, panjang badannya dapat mencapai 50 cm seperti pada lobster mutiara Fischer 1978. Panjang badan ini kira-kira sebanding dengan panjang karapas sebesar 24 cm atau lobster dengan panjang badannya 50 cm = panjang karapasnya 24 cm . Morfologi spiny lobster dapat dilihat pada Gambar 1. antena pertama Sumber : Nontji 1993 diacu dalam Nawangwulan 2001 Gambar 1 Morfologi spiny lobster Panulirus spp. pleura somite telson pale band eksopod duri Lempeng antenula antenu karapas antena kedua Tangkai antena flagelata periopod abdomen