Rata-rata jumlah ekor hasil tangkapan total per trip dengan menggunakan bubu lipat standar S dengan umpan ikan tembang adalah 2,04 sedangkan bubu
lipat standar S dengan umpan kanikil adalah 1,33. Rata-rata hasil tangkapan total per trip dengan menggunakan bubu lipat pintu samping PS dengan umpan
ikan tembang adalah 0,50 sedangkan bubu lipat pintu samping dengan umpan kanikil adalah 0,54. Rata-rata hasil tangkapan total dengan bubu lipat pintu atas
dengan umpan ikan adalah 0,50 sedangkan bubu lipat pintu atas dengan umpan kanikil adalah 0,29. Rangking rata-rata dari yang terbesar hingga paling kecil
adalah S Ikan = 2,04, S Kanikil = 1,33, PS Kanikil =0,54, PS Ikan=0,50 PA ikan
= 0,50, PA kanikil = 0,29.
Rata-rata berat gram hasil tangkapan total per trip dengan menggunakan bubu lipat standar S dengan umpan ikan tembang adalah 158,34 sedangkan
bubu lipat standar S dengan umpan kanikil adalah 76,88. Rata-rata hasil tangkapan total per trip dengan menggunakan bubu lipat pintu samping PS
dengan umpan ikan tembang adalah 28,08 sedangkan bubu lipat pintu samping dengan umpan kanikil adalah 33,13. Rata-rata hasil tangkapan total dengan bubu
lipat pintu atas dengan umpan ikan adalah 39,17 sedangkan bubu lipat pintu atas dengan umpan kanikil adalah 15,42. Rangking rata-rata dari yang terbesar hingga
paling kecil adalah S Ikan = 158,34 , S Kanikil = 76,88 ,PS Ikan=28,08 PS
Kanikil =33,13, PA ikan = 39,17, PA kanikil = 15,42. 5.2.1 Proses analisis data
5.2.1.1 Uji Kenormalan
Berdasarkan data hasil tangkapan Total Jumlah ekor dan Berat gram tersebut maka dilakukan pengujian normalitas. Dari hasil uji kenormalan sebelum
transformasi dengan menggunakan perangkat lunak MINITAB14 data yang diolah menyebar tidak normal terlihat pada P-Value 0.108, data dikatakan menyebar
normal jika P-Value 0,150. Data yang akan diolah memiliki sebaran yang tidak normal, oleh karena itu harus dilakukan transformasi agar data menyebar normal
atau mendekati sebaran normal, dengan menggunakan metode transformasi kuadrat, yaitu Y + ½
12
, dengan Y adalah data awal yang akan dilakukan tranfomasi. Hasil uji kenormalan setelah transformasi ternyata data menjadi
normal terlihat pada P-Value 0.150 yang menyatakan bahwa data tersebut
menyebar normal. Grafik hasil pengujian kenormalan sebelum dan setelah transformasi dapat dilihatpada lampiran 3, sehingga analisis data menggunakan
anova multi faktor.
5.2.1.2 Hasil analisis faktorial
Hasil Analisis ragam untuk mengetahui pengaruh desain bubu dan jenis umpan serta interaksi desain bubu dan jenis umpan terhadap hasil tangkapan total
dapat dilihat pada Tabel 28 dan Tabel 29 Tabel 27. Analisis ragam desain bubu dan umpan terhadap jumlah ekor hasil
tangkapan total
Sumber Derajat
bebas Type I
SS Rata-rata
F-hitung Pr F
umpan 1
0.5681 0.5681
3.01 0.0848
bubu 2
6.3564 3.1782
16.87 .0001
umpanbubu 2
0.4466 0.2233
1.18 0.3089
Tabel 29. Analisis ragam desain bubu dan umpan terhadap berat gram hasil tangkapan total
Sumber DF
Type I SS Rata-rata
F - hitung Pr F
umpan 1
145.3339732 145.3339732
3.71 0. 227
bubu 2
803.0781154 401.5390577
14.68 .0001
umpanbubu 2
94.0644251 47.0322126
1.72 0.1830
Dari hasil analisis ragam diatas terlihat bahwa desain bubu berpengaruh nyata atau berbeda nyata terhadap hasil tangkapan lobster, namun jenis umpan
tidak berpengaruh nyata atau tidak berbeda nyata terhadap hasil tangkapan lobster, dan interaksi antara umpan dan bubu tidak berpengaruh nyata terhadap
hasil penangkapan lobster pada taraf nyata 5. Dilihat dari F hitung =16,87 F- Tabel = 3,06 p-value = 0001 0.05 pada desain bubu, Dilihat dari F hitung
=3,01 F-Tabel = 3,90 p-value = 0,08481 0.05 pada jenis umpan dan Dilihat
p-value = 0,30890.05 pada interaksi antara umpan dan bubu pada data jumlah ekor. Demikian juga untuk berat gram dlihat dari F hitung =14.68 F-Tabel =
3,06 p-value = 0001 0.05 pada desain bubu, dilihat dari F hitung =3,71 F-