Berdasarkan hasil uji lanjut Duncan diatas menunjukkan bahwa masing- masing bubu lipat memiliki perbandingan yang nyata dimana terlihat bahwa bubu
lipat pintu samping dan pintu atas memiliki perbedaan yang nyata dengan bubu standar dalam jumlah hasil tangkapan lobster. Pasangan perbandingan dapat
dirangkum dan dilihat pada Tabel 31. Tabel 31. Pasangan perbandingan
Kelompok Rataan Peringkat
Bubu A
65,3 PA
A 68,6
PS B
83,6 S
Ket : Huruf yang tidak sama menunjukkan tidak berbeda nyata Berdasarkan hasil analisis tersebut terlihat bahwa bubu lipat standar lebih
baik dibandingkan dengan bubu lipat pintu samping dan pintu atas yang memiliki rataan 83,6 atau lebih besar dibandingkan dengan bubu lipat pintu samping dan
pintu atas yang memiliki rataan 68,6 dan 65,3. Sedangkan untuk hasil tangkapan sampingan by-catch ekor terlihat pada komposisi hasil tangkapan berdasarkan
jenis bubu lipat bahwa bubu modifikasi lebih sedikit dibandingkan dengan bubu standar yang mendapatkan 48 ekor atau lebih besar dibandingkan dengan bubu
lipat pintu samping dan pintu atas yang mendapatkan 16 ekor dan 13 ekor. Hasil pengujian menunjukkan bahwa bubu lipat standar lebih efektif dibandingkan
dengan bubu lipat modifikasi dalam penangkapan lobster sedangkan bubu lipat modifikasi lebih efektif dalam mengurangi hasil tangkapan sampingan By-catch.
Hasil tangkapan bubu lipat modifikasi memberikan hasil tangkapan yang lebih sedikit dibandingkan dengan bubu lipat standar. Namun demikian, bubu lipat
modifikasi tetap memperoleh hasil tangkapan lobster
5.4 Perubahan Kadar Protein dan Lemak Umpan
Menurut Moosa dan Aswandy Umpan yang mengandung unsur lemak, protein, dan chitine serta ada baunya yang menyengat merupakan umpan yang
sangat baik sebagai bahan atraktor untuk memikat lobster. Berdasarkan hasil analisis kadar protein gram dalam 100 gram, maka
diketahui bahwa data awal kanikil mengandung 18,45 dan terjadi penurunan kadar protein yang diperhitungkan dari data awal. Analisis yang
diperhitungkan berdasarkan lama perendaman selama 1 jam, 2 Jam, 3 Jam, 6 Jam, 9 Jam dan 12 Jam dan terjadi penurunan berturut-turut adalah 25.48 , 31.32 ,
31.52, 38.61, 40.05, 41.30. Begitu juga dengan umpan tembang standar dimana hasil analisis kadar protein gram bahwa data awal umpan tembang
mengandung 11,67 dan terjadi penurunan kadar protein yang diperhitungkan dari data awal yang lebih besar dibandingkan dengan kanikil Analisis yang
diperhitungkan berdasarkan lama perendaman selama 1 jam, 2 jam, 3 jam, 6 jam, 9
jam dan
12 jam
dan terjadi
penurunan berturut-turut
adalah 5,40,12,77,43,44,45,16,50,90,51,76 Gambar 29. Dengan demikian
kanikil Chiton sp mengalami penurunan kadar protein yang cukup lambat dengan rata-rata penurunan 34.71 dibandingkan dengan umpan tembang
34,90 .
Gambar 29 Perubahan kadar Protein kanikil dan tembang berdasarkan lama perendaman
Berdasarkan hasil analisis kadar lemak gram dalam 100 gram, maka diketahui bahwa data awal kanikil mengandung 1,41 dan terjadi penurunan
kadar lemak yang diperhitungkan dari data awal. Analisis yang diperhitungkan berdasarkan lama perendaman selama 1 jam, 2 Jam, 3 Jam, 6 Jam,
9 Jam dan 12 Jam dan terjadi penurunan berturut-turut adalah 23,08, 24,04,32.69,37.50,55.77,75.96. Gambar 30. Dengan demikian, bahwa
kanikil mengalami penurunan kadar lemak yang lebih cepat dengan rata-rata penurunan 44.21 dibandingkan dengan ikan tembang 41,51.
Gambar 30 Perubahan kadar Lemak kanikil dan tembang
2 4
6 8
10 12
14 16
1 2
3 6
9 12
Umpan Kanikil
Umpan Tembang
K ad
ar Pr
o te
in d
al am
100 g
ram
LAMA PERENDAMAN jam
2 4
6 8
10 12
14 16
1 2
3 6
9 12
Umpan Kanikil
Umpan Tembang
K ad
ar Lem
ak d
al am
100 g
ram
LAMA PERENDAMAN jam