Gambar 12 Bubu lipat pintu samping
Bubu lipat pintu samping merupakan bubu lipat modifikasi atau bubu lipat pintu samping berbentuk kotak dengan pemicu pintu masuk berbentuk kisi-kisi.
Bubu lipat ini merupakan modifikasi dari bubu lipat standar yang ditambahkan funnel kisi-kisi atau Pemicu pintu masuk yang ditempatkan pada ujung mulut
bubu adalah kisi-kisi ke arah bagian dalam bubu dan terbuat dari plastik dengan ketebalan 1,5 mm. Dalam operasi penangkapan pada proses perolehan data, bubu
lipat ini digunakan sebagai bubu yang menjadi perlakuan untuk dibandingkan dengan bubu rajungan bubu standar dalam proses perolehan data hasil
tangkapan.
Gambar 13 Bubu lipat pintu atas
Bubu lipat pintu atas merupakan bubu lipat modifikasi atau bubu lipat pintu atas berbentuk trapesium dengan pemicu pintu masuk berbentuk kisi-kisi.
Pemicu pintu masuk ditempatkan pada ujung mulut bubu adalah kisi-kisi ke arah bagian dalam bubu dan terbuat dari plastik dengan ketebalan 1,5 mm. Dalam
operasi penangkapan pada proses perolehan data, bubu lipat ini digunakan sebagai bubu yang menjadi perlakuan untuk dibandingkan dengan bubu rajungan bubu
standar dalam proses perolehan data hasil tangkapan. Tabel 4 Kegunaan bagian alat tangkap bubu penelitian
No Bagian alat tangkap
Spesifikasi 1
Pelampung tanda floating buoy Plastik, diameter 30 cm
2 Tali pelampung floating line
PE dimeter 10 mm; panjang 25 m 3
Pemberat sinker 2 buah dan 4 buah Batu ± 30 kg dan Batu ±0,125 kg
4 Tali pemberat sinker line 2 buah
PE dia 10 mm; panjang 5 mm 5
Tali utama main line 1 set PE dia 10 mm; panjang 130 mm
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah umpan berupa ikan tembang Sardinella fimbriatta dan kanikil Chiton sp. Ikan tembang dapat
diperoleh di lokasi penelitian dengan mudah dan merupakan jenis umpan yang
biasa digunakan untuk menangkap lobster. Kanikil banyak terdapat di pantai lokasi penelitian dan hidup di celah-celah batuan karang namun belum ada
penggunaan kanikil untuk umpan oleh nelayan di lokasi penelitian Gambar 14.
Gambar 14 Kanikil atau Chiton sp di lokasi penelitian
3.3 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji coba penangkapan experimental fishing. Dalam penelitian ini menggunakan tiga macam konstruksi
bubu lipat dengan jenis pintu masuk yang berbeda dan pemberian dua jenis umpan yang berbeda pada masing-masing jenis konstruksi bubu lipat tersebut sebanyak
24 kali trip ulangan. Rancangan percobaan dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 5 dan Tabel 6. Jumlah hasil tangkapan dari ketiga konstruksi bubu lipat
tersebut dibandingkan untuk mengetahui efektivitas kemampuan konstruksi bubu lipat dan jenis umpan dalam memberikan hasil tangkapan lobster.
Bubu dioperasikan dengan metode longline yaitu dengan panjang tali utama 154 m, rangkaian bubu dipasang dengan jarak masing-masing 8 m, dengan
panjang tali cabang 3 m. Jarak antara bubu pertama dengan ujung-ujung tali utama adalah 5 m, pada kedua ujung tali utama diikatkan jangkar atau pemberat
dari batu dan tali pelampung tanda yang disesuaikan dengan kedalaman daerah operasi, dalam hal ini dipersiapkan tali pelampung dengan panjang 20 m dan 50 m
Gambar 15.
Tabel 5. Rancangan percobaan yang diterapkan dalam penelitian bubu di desa Kertajaya, Palabuanratu 16 Agustus
– 31 September 2011. Jenis bubu
Bubu standar Bubu pintu
samping Bubu
pintu atas
Jenis umpan
Ikan tembang x x x x x x
x x x x x x x x x x x x
x x x x x x x x x x x x
x x x x x x x x x x x x
x x x x x x x x x x x x
x x x x x x x x x x x x
x x x x x x
Kanikil x x x x x x
x x x x x x x x x x x x
x x x x x x x x x x x x
x x x x x x x x x x x x
x x x x x x x x x x x x
x x x x x x x x x x x x
x x x x x x
Tabel 6. Rancangan percobaan per trip ulangan untuk setiap jenis bubu dan umpan dalam mengetahui hasil tangkapan.
Dari rancangan di atas diketahui bahwa dalam setiap masing-masing bubu Bubu standar, bubu pintu samping dan bubu pintu atas diberikan 2 Jenis umpan
Ikan tembang dan Kanikil yaitu S Ikan, S Kanikil, PS Ikan, PS Kanikil, PA Ikan, dan PA Kanikil yang dilakukan percobaan atau operasi sebanyak 24
kali trip ulangan. Penempatan umpan pada jenis bubu ditentukan dengan urutan ganjil dan
genap nomor jenis bubu, pada jenis bubu dengan kode bubu ganjil maka digunakan jenis umpan ikan, sedangkan jenis bubu dengan kode angka genap
digunakan jenis umpan kanikil. Pemasangan umpan pada bubu dilakukan dengan cara, yaitu pada jenis
umpan ikan, badan ikan ditusukkan pada besi yang khusus untuk pemasangan umpan yang berada di tengah-tengah bagian dalam bubu, digunakan sebanyak tiga
Ekor Gram Ekor
Gram Ekor
Gram 1
2 …
24 1
2 ….
24 Kanikil
Jenis umpan Trip
Ikan Tembang Jenis bubu
S PS
PA
sampai lima ekor tergantung dengan ukuran ikan dan untuk umpan kanikil relatif sama digunakan sebanyak tiga sampai lima ekor. Urutan penempatan bubu yang
dirangkaikan pada tali utama, ditempatkan pada posisinya dengan cara random, pengundian hal ini dilakukan untuk memberikan peluang yang sama pada alat
tangkap dalam memberikan hasil tangkapan karena secara umum yang berkaitan dengan posisi penempatan sebuah alat tangkap mempunyai unsur ketidakpastian
dalam memperoleh sebuah data . Menurut Mattjik dan Sumertajaya, 2006
informasi parsial yang diperoleh dari sebuah data mengandung unsur ketidakpastian,
untuk mengimbangi
ketidakpastian tersebut
diperlukan pemahaman pengacakan atau random dalam menjelaskan respon dari perlakuan
yang dibangkitkan oleh percobaanya. Kemudian hasil dari pengundian diambil satu persatu dan ditempatkan sesuai urutan angka nomor urut mulai dari nomor 1
hingga 18. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Urutan dan penempatan bubu pada tali utama
No. Urut Kode Bubu
Jenis Umpan 1
PS6 Kanikil
2 PS5
Ikan 3
PS1 Ikan
4 PA2
Kanikil 5
S2 Kanikil
6 S4
Kanikil 7
PS3 Ikan
8 S6
Kanikil 9
PA6 Kanikil
10 S3
Ikan 11
PS2 Kanikil
12 PS4
Kanikil 13
PA5 Ikan
14 PA4
Kanikil 15
S1 Ikan
16 PA3
Ikan 17
S5 Ikan
18 PA1
Ikan Keterangan:
S = Jenis bubu standar; PS = Jenis bubu modifikasi pintu samping;
PA = jenis bubu modifikasi pintu atas.