63
Tabel 17. Pendugaan dan Pengujian Model Linier Berganda Realisasi KUR BRI
Unit Tongkol
Variabel Koefifien
Regresi T hiung
Sig VIF
Konstanta Tingkat Pendapatan
Frekuensi kredit Lama usaha
Modal usaha Tingkat Pendidikan
Waktu pengembalian Kredit 1358230
0.13575 20664
-579 0.29026
64468 36331
4.03 5.07
2.81 -0.03
5.54 2.82
2.62 0.000
0.000 0.006
0.973 0.000
0.006 0.011
1.1 1.6
1. 1.1
1.1 1.2
S = 552055 R-sq = 63.40 R-sqadj = 60.4 Analysis of Variance
Source DF SS MS F P Regression 6 3.90030E+13 6.50050E+12 21.33 0.000
Residual Error 74 2.25526E+13 3.04764E+11 Total 80 6.15556E+13
Penelitian ini menggunakan beberapa variabel yang mempengaruhi realisasi KUR. Berdasarkan hasil penelitian, pada Tabel 18 didapat nilai R
2
sebesar 63,40 persen, yang artinya variabel-variabel yang ada mampu menjelaskan 63,40 persen secara nyata keragaman realisasi KUR dan sisanya
dijelaskan oleh variabel lain sebesar 36,60 persen.
7.2. Tingkat Pendapatan
Dari perhitungan diatas didapat koefisien regresi tingkat pendapatan terhadap realisasi KUR sebesar 0,14 artinya apabila tingkat pendapatan naik
Rp 1,00 maka realisasi KUR naik sebesar Rp 0,14. Tingkat pendapatan diduga bernilai positif terhadap permintaan, sehingga semakin tinggi tingkat penghasilan
maka semakin tinggi pula tingkat kepercayaan pihak bank dalam memberikan
64 kredit kepada calon debitur. Hasil ini menggambarkan bahwa tingkat pendapatan
berpengaruh positif terhadap realisasi KUR sehingga, asumsi tingkat pendapatan terhadap realisasi KUR terbukti memiliki nilai positif. Rata-rata tingkat
pendapatan debitur KUR BRI Unit Tongkol sebesar Rp 5.161.728,40. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pendapatan debitur KUR berada di atas UMR Jakarta.
Pendapatan paling besar dari responden KUR BRI Unit Tongkol sebesar Rp 15 juta dan yang terkecil sebesar Rp 1,5 juta.
Bagi pihak bank tingkat pendapatan para calon debitur sangat mempengaruhi pemberian kredit bagi calon debitur. Pihak bank akan percaya
memberikan kredit kepada calon debitur apabila calon nasabah tersebut memiliki pendapatan yang tinggi. Sebelum memberikan kredit pihak bank menganalisis
seberapa besar tingkat pendapatan dan tingkat pengeluaran calon debitur per bulan yang kemudian dihitung nilai RC ratio dan seberapa besar sisa pendapatan yang
ada setelah dikurangi biaya hidup. Hal ini berpengaruh terhadap seberapa besar kemampuan calon nasabah dalam membayar angsuran per bulan. Hasil
perhitungan ini juga berpengaruh terhadap seberapa besar jumlah cicilan per bulan yang harus dibayar oleh calon debitur sesuai dengan jumlah kredit yang diajukan.
7.3. Frekuensi Kredit