28 Selain prinsip 5C diatas, prinsip tambahan lainnya yang biasa diterapkan
dalam mempertimbangkan pengajuan kredit analisis kredit adalah prinsip 6A. Menurut Dendawijaya 2001, prinsip 6A mencakup :
1. Aspek yuridis hukum, bertujuan untuk mengkaji ketentuan-ketentuan
legalitas perusahaan calon penerima kredit. 2.
Aspek pasar dan pemasaran, mengkaji kemungkinan pangsa pasar yang dapat diraih bagi produkjasa perusahaan yang akan dibiayai oleh kredit
serta meneliti tentang strategi pemasaran yang akan dilakukan pengusaha dalam menghadapi persaingan yang kompetitif.
3. Aspek teknik, bertujuan untuk menilai seberapa jauh kemampuan pengusaha
dalam mempersiapkan dan melaksanakan pembangunan proyekusaha serta seberapa besar kesiapan teknik dalam menjalankan operasi usahanya nanti
sebagai suatu business entity. 4.
Aspek manajemen, mengukur kemampuan dan kecakapan dalam mengelola usaha atau manajemen perusahaan dalam menjalankan aktivitas usahanya.
5. Aspek keuangan, bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
mengelola keuangannya. 6.
Aspek sosial ekonomi, suatu kajian terhadap value added yang dimiliki perusahaan dari sudut pandang sosial dan makroekonomi terutama manfaat
sosial ekonomi yang diterima oleh pemerintah maupun masyarakat seperti perluasan lapangan kerja dan pendapatan pajak pemerintah.
Pelaku usaha mikro dapat mengajukan permohonan kredit dengan cara memenuhi semua persyaratan KUR. Permohonan kredit dapat langsung
diserahkan kepada BRI unit terdekat sehingga proses pemeriksaan berkas dan analisa kredit dapat dilakukan secepat mungkin. Untuk lebih jelasnya mengenai
persyaratan pengajuan KUR BRI dapat dilihat pada Tabel 8.
3.2. Permintaan Kredit Usaha Rakyat
Karakteristik permintaan dibedakan menurut umur, gender jenis kelamin, dan tanggung jawab sosial Zeller, 2002. Dalam suatu rumah tangga, alokasi
tenaga kerja yang kompleks dibedakan menurut gender dan umur yang digunakan dalam mengajukan permintaan dana atau kredit. Dalam ekonomi rakyat, seorang
29 kepala rumah tangga memiliki tenaga kerja yang merupakan anggota keluarga,
serta beberapa harta. Seluruh anggota keluarga bertanggung jawab penuh pada investasi utama modal. Oleh karena itu, untuk pemenuhan kebutuhan hidup serta
untuk pertumbuhan, suatu rumah tangga harus memiliki tabungan, dan strategi kredit.
Tabel 8. Persyaratan Pengajuan KUR BRI
No. Keterangan
Persyaratan
1. Calon Debitur
Individu yang melakukan usaha produktif yang layak 2.
Lama Usaha Minimal 6 bulan
3. Besar Kredit
Maksimal Rp 5.000.000,- 4.
Bentuk Kredit Kredit Modal Kerja KMK atau Kredit Investasi KI
menurun maksimal 3 tahun 5.
Suku Bunga Efektif maksimal 1,125 persen flate rate per bulan
6. Provisi dan Adm
Tidak dipungut 7.
Legalitas Kartu Tanda Penduduk KTP dan Kartu Keluarga KK
8. Agunan
Usaha atau tempat usaha yang dibiayai baik untuk KUR Modal Kerja maupun KUR Investasi proyek yang dibiayai
cashflow-nya mampu memenuhi seluruh kewajiban kepada bank layak
Sumber : Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Priok, Jakarta 2009
Realisasi terhadap KUR akan diduga dengan beberapa variabel atau karakteristik. Karakteristik yang digunakan untuk menduga permintaan KUR
dalam penelitian ini adalah rumah tangga nasabah, karakteristik usaha, pengalaman kredit, dan lama pendidikan. Permintaan nasabah terhadap KUR
diduga dipengaruhi karakteristik rumah tangga nasabah yaitu : 1. Tingkat pendapatan
Besarnya pendapatan yang diperoleh dari omset usaha-usaha yang dimiliki maupun upah atau gaji sebagai pegawai. Besarnya pendapatan menjadi salah satu
kriteria dalam permintaan kredit untuk mengukur kemampuan nasabah dalam membayar kewajibannya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati dengan
pihak perbankan.
30 2. Modal usaha
Modal usaha dilihat karena apabila modal besar secara tidak langsung aset usaha yang dijalankan akan besar pula karena pengusaha tersebut akan
menempatkan modal tersebut sebagai invesatsi selain untuk modal kerja. Modal usaha akan mempengaruhi skala usaha yang dijalankan dan secara tidak langsung
akan mempengaruhi tingkat pendapatan. 3. Lama usaha
Dalam penyaluran kredit, ada syarat yang wajib dipenuhi oleh debitur yaitu adanya suatu usaha sehingga lama usaha akan berpengaruh terhadap
permintaan kredit. Selain itu, lama usaha menggambarkan bahwa pengusaha tersebut mampu dalam menjaga usahanya agar terus berjalan.
Karakteristik usaha agribisnis diduga berpengaruh positif terhadap realisasi KUR karena dalam menjalankan usaha diperlukan modal, modal
digunakan untuk membeli investasi, dan modal kerja usaha. Perusahaan akan selalu mencoba mengembangkan usaha, sehingga perlu adanya penambahan
modal yang akan mempengaruhi permintaan KUR. Lama usaha menunjukkan bagaimana suatu pengusaha mampu menjalankan dan mempertahankan suatu
usaha sehingga diharapkan pada masa yang akan datang pengusaha dapat mempertahankan eksistensinya. Hal ini diduga berpengaruh positif terhadap
permintaan KUR karena bank akan menilai sehat tidaknya usaha. Aset usaha juga diduga berpengaruh positif terhadap permintaan KUR karena menyangkut
terhadap berkembangnya suatu usaha. Perkembangan suatu usaha dapat dilihat dari meningkatnya aset usaha yang dimilki.
Selain karakteristik rumah tangga nasabah dan karakteristik usaha nasabah, karakteristik pengalaman kredit juga berpengaruh positif terhadap
permintaan KUR. Khusus dalam KUR, tidak digunakan agunan untuk mendapatkan kredit sehingga agunan tidak dibahas dalam penelitian ini.
Pengalaman kredit memiliki peranan khusus dalam pemberian suatu kredit karena menjadi gambaran bagi bank untuk melihat apakah selama debitur mengajukan
kredit sebelumnya baik dari bank lain maupun dari bank itu sendiri, debitur tersebut melakukan pembayaran tepat waktu atau tidak menunggak. Karena
31 semakin baik pengembalian kredit sebelumnya, maka bank akan percaya terhadap
debitur tersebut. Faktor lain yang mempengaruhi penyaluran KUR yaitu pendidikan dan
waktu pengembalian. Pendidikan merupakan faktor yang mempengaruhi permintaan KUR dimana semakin tinggi tingkat pendidikan, maka pemikiran
debitur tersebut semakin maju sehingga diharapkan berpengaruh terhadap perkembangan usahanya. Selain itu, semakin tinggi tingkat pendidikan diharapkan
nasabah tersebut memiliki kecakapan dalam prosedur kredit, baik hak dan kewajibannya sebagai debitur kredit dan juga memiliki tanggung jawab dalam
pengembalian kredit. Waktu pengembalian akan diperhatikan dalam proses realisasi KUR.
Waktu pengembalian dilihat dari kemampuan debitur dalam memenuhi kewajibannya membayar angsuran. Apabila waktu pengembalian yang diminta
oleh debitur KUR terlalu singkat namun kemampuan debitur tersebut dinilai tidak mampu dalam membayar angsurannya maka waktu pengembalian tersebut akan
ditambah sesuai dengan kemampuan debitur.
3.3. Kerangka Pemikiran Operasional