4.3.2 Iklim
Berdasarkan klasifikasi iklim menurut Schmidt-Ferguson iklim di TWA Rimbo Panti tergolong Tipe A dan dari data curah hujan di Kabupaten Pasaman,
diketahui bahwa TWA Rimbo Panti mempunyai curah hujan perhari rata-rata 27,4 mm. Kawasan ini sangat dekat dengan garis khatulistiwa yang mempunyai cura h
hujan rata-rata tinggi setiap tahunnya. O leh karena itu kawasan TWA Rimbo Panti banyak ditemui jenis flora dan fauna yang beranekaragam.
RPCA Rimbo Panti, 2000.
4.3.3 Hidrologi
Di dalam dan sekitar Taman Wisata Alam Rimbo Panti terdapat beberapa buah sungai, yaitu Batang Air Sulang, dan Batang Air Bancaula ng. Batang Air
Sulang yang merupakan sungai terbesar di sekitar Taman Wisata Alam dengan debit 6,42 m
3
dt, telah dimanfaatkan untuk mengairi saluran irigasi Panti Rao. Saluran irigasi yang memanfaatkan kawasan Taman Wisata Rimbo Panti ini telah
dibangun menjadi saluran Induk Kiri dengan rekomendasi Izin Pinjam Pakai. Batang Air Bancaulang yang lebarnya 3,8 meter dan debit sebesar 1,24
m
3
dt, terdapat di Desa Simpang Tiga Cubadak dan berhulu di kawasan Cagar Alam Rimbo Panti, dan merupakan sumber air minum bagi masyarakat Panti.
Sumber air panas yang berada di Taman Wisata Alam Rimbo Panti merupakan daya tarik bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara
Sumber air panas berupa kolam yang berukuran 3 – 3,5 m yang menurut Reni
1994 mempunyai beberapa sifat fisiko kimia antara lain bersuhu air 72° C, pH 8, O
2
terlarut 1,0 ppm, CO2 bebas 0,88 ppm, airnya keruh dan tidak terdapat batu- batuan RPCA Rimbo Panti, 2000.
4.3.4 Geologi dan Tanah
Berdasarkan peta geologi skala 1 : 250.000, kondisi geologi kawasan Taman Wisata Alam Rimbo Panti tergolong Tipe A, yang termasuk ke dalam
dataran pantai barat Bukit Barisan yang berada pada cekungan Lubuk Sikaping yang tersusun oleh batu kapur dan granit. Di sekitarnya terdapat bukit-bukit,
seperti Bukit Taruko, Bukit Sahutan, Bukit Air Abu, Bukit Gadang dan Bukit Sontang.
Stratigrafi kawasan Taman Wisata Alam Rimbo Panti ini tersusun dari beberapa jenis satuan batuan, yaitu :
- Satuan Batuan Metamorf
- Satuan Batu Kristalin
- Satuan Garanodiorit Granit.
Sumber air panas dalam kawasan ini mengindikasikan bahwa secara geologis TWA ini mempunyai struktur sesar. Jenis tanah di kawasan taman wisata
alam ini antara lain Alluvial, Andosol, Kompleks Podsolik Merah Kuning, dan Litosol yang berasal dari bahan induk batuan beku, endapan, dan metamorf. Jenis
tanah ini sangat peka terhadap erosi, dengan permeabilitas 3,0 cmjam. Kesuburan tanah sedang dengan tekstur tanah berkisar antara lempung berpasir - pasir dan pH
tanah berkisar antara 5,9 – 7,8 RPTWA Rimbo Panti, 2002.
4.4 Kondisi Biologi Kawasan 4.4.1 Potensi Flora