Pemeliharaan pal batas Inventarisasi monitoring flora fauna dan ekosistem Perencanaan aktivitas wisata alam Pengembangan media, sarana-prasarana interpretasi Identifikasi inventarisasi social dan budaya masyarakat Penguatan pelaksanaan perlindungan dan pe
manajemen, monitoring serta evaluasi untuk mempromosikan penerapan pendekatan partisipatif di tingkat lapangan dan lembaga- lembaga terkait. Staf
pemerintah memerlukan keahlian baru guna penerapan pendekatan ini, sehingga mesti ada mekanisme penyebaran informasi dan menjalin hubungan koordinasi
dengan BKSDA, masyarakat, serta instansi lain terkait. Lebih jauh, pemerintah daerah hendaknya juga menyediakan anggaran dana khusus untuk mendorong
partisipasi masyarakat dalam pembangunan kehutanan dalam hal ini di TWA Rimbo Panti.
3. Masyarakat.
Masyarakat di sekitar kawasan TWA Rimbo Panti perlu diberdayakan dengan memegang tanggung jawab besar dalam pengelolaan dbandingkan dengan
hanya menunggu apa yang disediakan pemerintah dan pemegang ijin hak. Masyarakat bukan lagi berperan sebagai obyek pembangunan kehutanan
melainkan menjadi subyek. Oleh karena itu hendaknya masyarakat proaktif terlibat dalam merencanakan, melaksanakan, monitoring dan evaluasi program-
program di TWA Rimbo Panti. Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam pengeloaan TWA Rimbo Panti bisa terlibat dalam beberapa kegiatan pengelolaan
antara lain berupa: