5.4.4.2. Upaya pencegahan terjadinya gangguan keamanan kawasan
Untuk mencegah terjadinya gangguan terhadap keamanan kawasan maka pengelola TWA Rimbo Panti melakukan kegiatan patrol pengamanan kawasan.
Patroli adalah salah satu fungsi mendasar dan terpenting dari satuan pengelolaan suatu kawasan yang dilindungi MacKinnon et.al, 1990. Patroli dapat dilakukan
dengan berjalan kaki, mengendarai motor, mobil, ataupun dengan alat transportasi lainnya. Patroli dapat dilakukan seorang diri dan juga bisa dalam bentuk sebuah
team patroli Mac.Kinnon et.al, 1990. Jumlah orang dalam setiap patroli, frekuensi patroli, dan intensitas patroli bagi suatu kawasan, semuanya bervariasi
menurut situasi dan kondisi setempat. Selain upaya diatas TWA Rimbo Panti juga melakukan pendekatan sosial dengan masyarakat sekitar kawasan melalui
kegiatan penyuluhan yang dilakukan ke organisasi pemuda ataupun melalui wali nagari yang ada di sekitar kawasan TWA Rimbo Panti
. Patroli yang dilaksanakan di TWA Rimbo Panti terdiri dari patrol rutin yang
dilaksanakan sekali dalam sebulan dan patroli gabungan dilaksanakan 2-3 kali dalam setahun. Patroli rutin diikuti oleh petugas dari Kantor seksi BKSDA dan
petugas dari DISHUBPAR. Kegiatan yang dilakukan pada saat patroli antara lain adalah monitoring keamanan kawasan TWA disertai pencatatan satwa yang
dijumpai pada jalur patrol. Patroli gabungan diikuti oleh petugas dari kantor BKSDA Sumatera Barat, petugas seksi BKSDA wilayah I, dan petugas dari
DISHUBPAR Kab. Pasaman. Selain patroli rutin dan patroli gabungan juga ada kegiatan patroli mendadak jika ada kegiatan-kegiatan yang mengganggu
keamanan kawasan TWA. Selain patroli, untuk kegiatan pengamanan kawasan, BKSDA Sumatera
Barat dalam hal ini Seksi Konservasi Wilayah Pasaman menjalin kerjasama dengan 4 orang tokoh masyarakat PAM SWAKARSA yang cukup berpengaruh
untuk dijadikan mitra dalam pengamanan kawasan. Tokoh-tokoh ini yang nantinya berfungsi sebagai jembatan penghubung informasi antara pihak
pengelola dengan masyarakat. Seandainya ada kegiatan warga yang sudah bertentangan dengan apa yang seharusnya maka PAM SWAKARSA yang
menjadi pihak pertama yang melakukan teguran.
5.4.5. Penataan Kawasan 5.4.5.a. Tata Batas Kawasan