Celebrity Endorser Endorser Iklan

beraneka ragam meliputi usia, jenis pekerjaan dan lain-lain. Kulkarni., Gaulkar. 2005

3.1.13.1 Celebrity Endorser

Friedman Friedman dalam Kurniawati 2007 Mendefinisikan selebritis yaitu ” A celebrity is a personality actor, entertainer, or athlete who is know to the public for his or her accomplisments in areas other than the product class endorsed” . Shimp 1997 mendefinisikan selebritis adalah seorang pribadi aktor, penghibur atau atlet yang di kenal di masyarakat. Selebritis adalah: Orang-orang yang terkenal oleh masyarakat secara luas baik itu bintang film, penyanyi, pelawak, atlit, model. Selebritis bukan satu-satunya endorser untuk iklan suatu produk, tiga kategori endorser lainnya adalah: Expert endorse r adalah bintang iklan yang memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam bidang tertentu. Lay endorser adalah bintang iklan non selebritis Dead endorser adalah bintang iklan orangtokoh yang telah meninggal dunia 26 3.1.13.2Kriteria Celebrity Endorser Menjadi endorser tidaklah mudah sebab diperlukan karakter khusus yang nantinya dicoba untuk menaikan gengsi produk pada iklannya. Royan, 2005. Arker dalam” Building Strong Brand” membenarkan mudahnya produk yang diterima oleh konsumen jika iklan yang ditayangkan melakukan personifikasi dengan tokoh selebritis. Pasalnya, tokoh atau selebritis ini ditunjuk budaya yang paling diharapkan bisa mendekati target konsumen dengan baik. Sementara Ohainan dalam Royan, 2005 menulis dalam journal of advertising research yang bertajuk” The impact of Celebrity Spokes person pereceive image on intention to purchase” dalam penelitiannya menyatakan bahwa “ hanya selebritis yang dipersepsikan dengan keahlian dibidangnya yang secara signifikan mempengaruhi responden untuk 26 wwwhttp. Amalia.com.definisi.endorser membeli suatu produk atau jasa” dalam penelitian itu, Ohainan membagi tiga faktor penyebab mengapa responden tertarik membeli, antara lain: adanya daya tarik fisik kecantikan, ganteng dan lain sebagainya, dan dapat dipercaya dan adanya expertise. keahlian endorser. Pemilihan bintang iklan termasuk selebritis pun harus disesuaikan dengan karakter yang ingin dibangun. Susanto 2004 Oleh karena itu untuk mengevaluasi penggunaan selebritis sebagai endorser pendukung dapat dilakukan dengan berbagai alternatif salah satunya adalah konsep FRED yaitu : Familiarity, Relevance, Esteem dan Differentiation dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Familiarity Familiarity merupakan komponen pertama yang penting dalam celebrity edorsment, berarti khalayak sasaran harus mengenal aware pada sosok yang selebritis dan melihatnya sebagai pribadi yang tulus, menyenangkan Likeable dan bisa dipercaya trustworthy kepopuleran dari selebritis tersebut. Simatupang 2004. Efektifitas sebuah pesan pesan bergantung pada familiarity sumber di mata responden. Semakin familiar seorang endorser, semakin suka khalayak untuk membeli produk yang diiklankan. McGuire,1985. Ohanian, 1990. 2. Relevance Dalam relevance harus ada hubungan yang berarti kecocokan antara selebritis dan image produk yang diiklankan, serta antara selebritis dan target pasar. Dengan demikian, kemilau selebritis tersebut dapat ditrasferkan dengan mudah pada produk yang bersangkutan. Simatupang ,2004 Sebuah teori menyatakan bahwa selebritis adalah wujud nyata dari berbagai image atau asosiasi yang dipikirkan oleh khalayak pada suatu merek. Selain itu, selebritis dapat digunakan sebagai alat yang cepat untuk mewakili segmen pasar yang dibidik Royan, 2005. 3. Esteem Dalam esteem mensyaratkan adanya respek dan kepercayaan yang tinggi dari masyarakat terhadap selebritis kredibel. Khalayak sasaran menghormati selebritis karena memiliki karir yang unggul serta jiwa salesmanship yang tidak dapat dibantah. Kredibilitas ini ditentukan pada dua hal, yaitu keahlian atau pengetahuan selebritis terhadap produk dan kemampuan menarik rasa percaya diri khalayak sasaran. Simatupang, 2004. 4. Differentiation Khalayak yang menjadi target harus melihat endorser sebagai pribadi yang berbeda, unik dan eksklusif atas produk. Hal ini merupakan kontribusi besar bagi efektifitas seorang endorser. Jika tidak punya differensiasi diantara para selebritis, maka strategi tidak akan efektif Simatupang, 2004. Khalayak harus melihat endorser tersebut adalah berbeda dari yang lainya. Apabila tidak ada perbedaan yang dirasakan diantara selebritis-selebritis maka strategi tersebut adalah tidak berguna Miciak Shanklin, 1994 Model mana yang harus diikuti tergantung dari tujuan iklan advertising objective . Menurut Mehta 1994 dalam Astosubroto yang mengembangkan model untuk mengukur efektivitas iklan, yakni dengan Advertising Responce Model ARM yang menghubungkan secara langsung antara iklan dengan minat beli. Salah satunya adalah bahwa iklan dapat dievaluasi dampaknya ke konsumen tidak hanya secara keseluruhan iklan, tetapi termasuk elemen-elemennya seperti pesaan yang berhubungan dengan produkmerek, dan hal-hal yang berhubungan dengan eksekusi iklan dan figur yang digunakan saebagai penyampai pesan. Beberapa variabel yang menjadi kerangka berpikir dalam model ARM tentang pengaruh iklan terhadap minat beli yaitu : 1. Model berdasar pengaruhnya terhadap pembelian responce 2. Model yang memunculkan persuasi iklan pada audiensnya 3. Model yang mendorong keterlibatan involvment audiensnya, dan model yang mendasar kepada salience kepopulerannya.

3.1.13.3 Keuntungan Penggunaan Celebrity Endorser

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Harga, Rasa Dan Kemasan Terhadap Keputusan Pembelian Minuman Kuku Bima Ener-G Pada Masyarakat Di Kelurahan Bagan Nibung Kec.Simpang Kanan Kab.Rokan Hilir Riau

7 123 111

Iklan Pond’s White Beauty Dan Keputusan Membeli (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan Iklan Pond’s White Beauty di Televisi Terhadap Keputusan Membeli pada Mahasiswi FISIP USU)

0 65 131

Analisis Pengaruh Iklan Televisi, Celebrity Endorser, Kualitas Produk dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian pada Produk Kosmetik Berlabel "Wardah" (Studi Kasus pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

1 19 179

Analisi pengaruh celebrity endorser, brand image,dan persepsi konsumen terhadap keputusan produk sabun lux :studi kasus mahasiswa uin syarif hidayatullah

1 11 122

(Studi Deskriptif Kuantitatif Persepsi Konsumen Terhadap Celebrity Endorsement Kuku Bima Ener-G Pada Karyawan Pabrik Ambassador Garmindo) Celebrity Endorsement Kuku Bima Ener-G (Studi Deskriptif Kuantitatif Persepsi Konsumen Terhadap Celebrity Endorsemen

0 1 10

PENDAHULUAN Celebrity Endorsement Kuku Bima Ener-G (Studi Deskriptif Kuantitatif Persepsi Konsumen Terhadap Celebrity Endorsement Kuku Bima Ener-G Pada Karyawan Pabrik Ambassador Garmindo).

0 5 49

Pengaruh Celebrity Endorser (Mbah Maridjan) terhadap Minat Beli Konsumen pada Produk Kuku Bima Ener-G.

0 0 23

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER DALAM IKLAN TELEVISI DENGAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN.

0 1 2

PEMBAHASAN IKLAN CETAK KUKU BIMA ENER G

0 2 5

HEGEMONI MASKULINITAS DALAM IKLAN MINUMAN BERENERGI (ANALISIS SEMIOTIKA TVC EXTRA JOSS DAN KUKU BIMA ENER-G)

0 0 8