3.1.5  Hirarki efek
Menurut Lavidge
dalam Suhandang
2005 Perusahaan
harus mempertimbangkan  penetapan  tujuan  berdasarkan  sikap  dan  pemikiran  konsumen
dalam  hal  memenuhi  keinginan  dan  keperluannya  pada  saat  dihadapkan  kepada barang atau jasa yang ditawarkan lewat iklan. Hirark efek adalah sikap khalayak yang
merupakan  rangkaian  kesiapan  calon  pembeli  dari  awal  mengetahui  adanya  barang atau jasa  yang diiklankan sampai dengan melakukan tindakan akhir. Adapun hirarki
efek yang dimaksud adalah : 1.
Awearness mengetahuimenyadari,  yaitu  tahap  di  mana  konsumen  bisa
mengenal  dan  mengingat  barang  atau  jasa  yang  ditawarkan,  minimal mereknya.
2. Interest
perhatianminat,  ialah  tahap  dimana  terjadi  peningkatan  keinginan konsumen  untuk  mempelajari  beberapa  keistimewaan  barang  atau  jasa  dari
merek yang ditawarkan itu. 3.
Evaluation penilaian, yakni tahap penilaian  konsumen terhadap barang atau
jasa dari merek yang ditawarkan itu. 4.
Trial percobaan,  yaitu  tahap  dimana  timbul  kesungguhan  konsumen  untuk
mengawali pembelian dalam rangka mencoba memakai barang atau jasa yang ditawarkan  tersebut.
5. Adoption
pengadopsian,  ialah  tahap  dimana  konsumen  merasakan  perlunya membeli kembali dan menggunakan atau seterusnya memakai barang dan jasa
dari merek tersebut.
3.1.6   Periklanan
Institut Praktisi Periklanan Inggris mendefinisikan periklanan sebagai berikut: Periklanan  merupakan  pesan  pesan  penjualan  yang  paling  persuasif  yang  diarahkan
kepada para calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya semurah-murahnya. Jefkins, 1994. Iklan atau advertising didefinisikan
sebagai  kegiatan berpromosi barang atau jasa lewat media masa. Iklan juga sebagai
bentuk  lain  dari  komunikasi  yang  dimaksudkan  untuk  menginterpretasikan    kualitas produk jasa dan ide berdasarkan kebutuhan konsumen. Kalangan praktisi bisnis, iklan
difungsikan  sebagai  perangsang  dan  sekaligus  membentuk  pembentuk  prilaku konsumen.    Fungsi  dan  tujuan  penyajian  iklan  adalah:  a  demi  menarik  perhatian
masyarakat calon konsumen; b menjaga atau memelihara citra nama brand image yang  terpatri  di  benak  masyarakat;  dan  c  menggiring  citra  nama  itu  sehinggga
menjadi prilaku konsumen Wibowo,  2003. Sedangkan menurut   AMA American Marketing    Association
dalam    Rangga  2006  mendefinisikan  periklanan  sebagai berikut:  ”  Periklanan  adalah  seluruh  proses  yang  meliputi  penyiapan,  perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan iklan.
3.1.6.1   Tujuan Periklanan
Langkah  pertama  dari  program  periklanan  adalah  menetapkan  tujuan periklanan itu. Tujuan iklan bisa dikelompokkan menjadi  3 macam yaitu :
1. Untuk menyampaikan informasi. Iklan yang bertujuan memberikan informasi
kepada  konsumen    mengenai  kegunaan    dan  cara  penggunaan  produk  yang diiklankan
2. Untuk  membujuk.  Iklan  yang  bertujuan  untuk  menciptakan  permintaan  yang
selektif  terhadap suatu merk tertentu. 3.
Untuk mengingat. Iklan yang bertujuan untuk mengingatkan konsumen  akan suatu  produk yang telah dipasarkan terlebih dahulu. Kotler, 1992
3.1.6.2 Langkah – Langkah Utama Dalam Memutuskan Periklanan
Langkah-  langkah  utama  dalam  memutuskan  periklanan  dikenal  dengan istilah 5 M . Adapun langkah langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mission
: Menetapkan tujuan pemasaran 2.
Money : Menetapkan anggaran iklan
3. Message
: Menetapkan pesan yang akan disampaikan 4.
Media : Menetapkan media yang harus dipergunakan
5. Measurement
: melakukan evaluasi terhadap hasil yang dicapai  Kotler, 1992
3.1.7    Media Periklanan
Menurut  Jefkins 1997 Media periklanan adalah meliputi segenap perangkat yang  dapat  memuat  atau  membawa  pesan-pesan  penjualan  kepada  calon  pembeli.
Hampir  semua  jenis  media  bisa  dan  telah  dimanfaatkan  sebagai  media  periklanan mulai  dari  angkasa,  tiket-tiket  bis,  kotak  korek  api,  tong  sampah  di  pinggir  jalanan,
taksi-taksi, karcis parkir, tas belanja dan lain-lain.
3.1.7.1  Jenis Media Iklan
Beberapa jenis media iklan yang sering digunakan  antara lain : Iklan cetak, iklan radio televisi, kemasan, sistem pos, katalog, film, majalah, brosur, booklet,
poster dan leuflet,  buku petunjuk cetak ulang dari iklan, bilboard, papan peraga. Jefkins, 1997
3.1.7.2   Keunggulan Iklan  Televisi
Uraian mengenai kelebihan televisi sebagai media iklan berlaku di mana saja. Contoh  yang  paling  menarik  adalah  siaran  televisi  di  Jepang,  yang  siaran  niaganya
begitu  unik.  Iklan    televisi  di  Jepang  selalu  berupa  tayangan  acara  hiburan,  lantas dikiuti  dengan  penonjolan  merek  produk  atau  nama  perusahaan  secara  mencolok.
Tujuan  yang  ingin  dicapai  lebih  terarah  pada  upaya    peresapan  ingatan    di  benak konsumen  atas  nama  perusahaan.  Beberapa  kelebihan  iklan  televisi  yang  berlaku
secara umum : 1.
Kesan  realistis.  Karena  sifatnya  yang  visual,  dan  merupakan  kombinasi warna-warna,  suara  dan  gerakan,  maka  iklan  di  televisi  begitu  hidup  dan
nyata.  Kelebihan  ini  tidak  dimiliki  oleh    media  lain,  kecuali  bioskop  yang pamornya sekarang jauh menurun.
2. Masyarakat lebih tanggap, karena iklan di televisi  disiarkan di rumah-rumah
dalam  suasana  yang  serba  santai  atau  rekreatif,  maka  masyarakat    lebih  siap
untuk  memberikan    perhatian.  Perhatian  terhadap  iklan  d  televisi    akan semakin besar jika  materinya dibuat dengan standar teknis  yang tinggi, atau
menggunakan seorang aktor atau artis  yang dapat menyajikan produk secara otentik.
3. Repetisi  Pengulangan.  Iklan  televisi  bisa  ditayangkan    hingga  beberapa  kali
dalam  sehari  sampai  dipandang  cukup    bermanfaat    yang  memungkinkan sejumlah masyarakat untuk menyaksikannya, dan dalam frekuensi yang cukup
sehingga pengaruh iklan itu bangkit. 4.
Pemilahan  area  siaran  zoning  dan  jaringan  kerja  networking    yang mengefektifkan  penjangkauan  masyarakat.  Seorang  pengiklan  dapat
menggunakan  satu  atau  kombinasi  banyak  stasiun  sekaligus  untuk  memuat iklannya, bahkan bisa membuat jaringan kerja  dengan semua stasiun televisi,
sehingga iklannya akan ditayangkan oleh semua   stasiun TV secara serentak. 5.
Terkait  erat  dengan  media  lain.  Tayangan  iklan  di  televisi    mungkin  saja terlupakan  dengan  cepat  tetapi  kelemahan  ini  bisa  diatasi  dengan
memadukannya  pada  wahana  iklan  lain.  Jika  konsumen  memerlukan informasi lebih lanjut.
6. Ideal  bagi  para  pedagang  eceran.  Iklan  televisi  dapat  menjangkau  kalangan
pedagang  eceran    sebaik  ia  menjangkau  konsumen,  karena  iklan-iklan  di televisi  memang  membantu  usaha  mereka,    bahkan  seolah  -olah  iklan  itu
ditujukan semata-mata kepada mereka.
3.1.7.3    Kelemahan-kelamahan Iklan Televisi
Jika  iklan  televisi  begitu  berpengaruh,  bahkan  terkesan  sebagai  media  iklan yang  paling  efektif,  maka  kita  dengan  sendirinya  akan  bertanya-tanya,  lantas
mengapa media pers masih terus dominan sebagai wahana iklan? Hal ini terjadi iklan- iklan  di  televisi,  selain  memiliki  kelebihan-kelebihan,  juga  memiliki  berbagai
kelemahan dan keterbatasan yaitu :
1. Televisi  cenderung  menjangkau  pemirsa  secara  massal,  sehingga  pemilahan
untuk  kepentingan  pembidikan  pangsa  pasar  tertentu  sulit  dilakukan, sehingga kurang efektif dalam membidik pangsa pasar
2. Jika  yang diperlukan calon pembeli adalah data-data  yang lengkap mengenai
suatu  produk  atau  perusahaan  pembuatnya,  maka  televisi  tidak  bisa menandingi media massa.
3. Hal-hal kecil lainnya dan bisa dikerjakan banyak orang sambil nonton televisi,
sama seperti ketika mereka menengarkan siaran radio. Akibatnya, konsentrasi sering  terpecah.  Ini  tidak  akan  terjadi  pada  seorang  yang  tengah  membaca
koran. 4.
Karena  pemirsanya  sulit  dpilah-pilah,  maka  iklan  televisi  justru  terbilang mahal, apalagi banyak pengiklan lainnya yang bersaing.
5. Karena  pembuatan  iklan      televisi  butuh  waktu  yang  cukup  lama,  maka  ia
tidak cocok untuk iklan-iklan khusus atau darurat. 6.
Di negara-negara yang memiliki cukup banyak stasiun atau yang jumlah total pemirsanya  sedikit,  biaya  siaran  mngkin  cukup  rendah  sehingga
memungkinkan  ditayangkannya  iklan  yang  panjang  atau  berulang-ulang. Iklan-iklan seperti itu justru membosankan pemirsa
7. Kesalahan  serius  yang  dibuat  oleh  produser  iklan  televisi,  yaitu  dengan
menggunakan  penyaji  atau  medel  yang  sama  sebagaimana  pengiklan  yang lain.  Selain  membosankan,  hal  ini  juga  membingungkan  pemirsa.    Jefkins,
1997
3.1.8  Manfaat Iklan
Menurut Sigit 1992 iklan yang berhasil dapat memberikan keuntungan atau manfaat antara lain :
1. Menghemat biaya
2. Dapat mencapai sasaran yang dimaksud
3. Selalu mengingatkan pada pembeli atau calon-calon pembeli.
4. Menghindarkan hubungan pribadi secara langsung.
3.1.9   Fungsi Periklanan
Terdapat tujuh fungsi dasar periklanan yaitu : 1.
Membangun awareness atas suatu produk dan merek 2.
Membentuk image atas produk dan merek 3.
Menyediakan informasi atas produk dan merek 4.
Membujuk audience 5.
Mendorong audience untuk mengambil tindakan 6.
Sarana untuk mengingatkan merek terhadap audience 7.
Memperkuat minat pembelian dan pengalaman merek Wells, Moriarity., Burnett.  2006
3.1.10   Keterbatasan Iklan