Keterbatasan Iklan Kerangka Pemikiran Teoritis

3.1.9 Fungsi Periklanan

Terdapat tujuh fungsi dasar periklanan yaitu : 1. Membangun awareness atas suatu produk dan merek 2. Membentuk image atas produk dan merek 3. Menyediakan informasi atas produk dan merek 4. Membujuk audience 5. Mendorong audience untuk mengambil tindakan 6. Sarana untuk mengingatkan merek terhadap audience 7. Memperkuat minat pembelian dan pengalaman merek Wells, Moriarity., Burnett. 2006

3.1.10 Keterbatasan Iklan

Menurut Sutherland dan Sylvester 2000 Selain efektivitasnya berlandaskan mekanisme psikologis yang tampaknya sangat berpengaruh: belajar tanpa menyadarinya, menjadikan merek sebagai simbol, mengupayakan orang melihat iklan dalam berbagai cara, pengaruh sikap ikut arus dan penggunaan merek untuk mengungkapkan identitas. Lalu, mengapa iklan tidak bisa lebih berpengaruh. Kesulitan yang dihadapi para pengiklan untuk membuat mekanisme psikologis itu bekerja dan betapa tidak mugkinnya iklan untuk memanipulasi setiap perdagangan besar. Lingkungan yang kompetitif yang menjadi tempat iklan beroperasi. Konsumen memilih sesuai kehendak dan keinginan mereka. Hambatan paling besar bagi dunia periklanan adalah kalau sebuah merek atau produk tidak menepati janjinya atau harapannya. Kekuatan iklan terhambat oleh keterbatasan praktis atau keterbatasan absolut. Beberapa hambatan yang ada : 1. Iklan pesaing. Iklan pesaing sering melumpuhkan usaha-usaha seorang pengiklan. Setiap perusahaan dalam meluncurkan iklan pada tingkat dan frekwensi yang lebih terdengar dan mengatasi kebisingan kompetitif . 2. Keterbatasan anggaran. Dalam lingkungan kompetisi dibutuhkan banyak uang, adakalanya dalam jangka panjang, untuk membuat mekanisme itu sangat efektif. Bahkan perusahaan besar tidak mampu membiayai iklan yang ”memanipulasi” secara besar-besaran. 3. Menciptakan kebutuhan . Orang yang anti iklan sering merasa bahwa para pengiklan menciptakan kebutuhan dan memaksa kita secara halus untuk membeli barang tersebut. Iklan tidak menciptakan produk-produk ini, yang terjadi iklan hanya membantu laju penyebaran ke pasar luas 4. Bagaimana iklan mengakselerasi pasar luas. Walaupun tanpa persuasi, mengkomunikasikan keberadaan produk baru ke pasar luas berarti memperluas permintaan akan produk itu. Efek keseluruhan bersifat sirkular. Iklan yang pada awalnya mengkomunikasikan produk dan disusul dengan harga terjangkau mempercepat penyebarab inovasinya ke pasar luas. 5. Iklan untuk produk atau merek. Sebagian besar iklan berusaha membujuk kita membeli sebuah merek tertentu ketimbang merek lain dan bukannya membujuk kita membeli sebuah produk baru. 6. Menampik perubahan. Ada keterbatasan lain pada kemampuan iklan dalam menyelenggarakan pengaruh yang tak terbatas. Hal ini tercermin dalam penolakan kita terhadap perubahan dan sifat alami pikiran kita. Tampaknya kita memiliki kebutuhan ajek yang kokoh atas konsistensi kognitif dan cenderung menolak segala sesuatu yang tidak sesuai dengan pengetahuan dan harapan kita. 7. Konsistensi kognitif. Bila kita menerima informasi yang bertentangan atau tidak sesuai dengan kepercayaan kita, kemungkinan kita akan mengalami ketidak konsistenan kognitif. Benak kita secara otomatis akan berupaya menjaga konsistensi antara sikap dan kepercayaan. 8. Iklan merupakan pengaruh lebih lemah. Iklan biasanya memiliki pengaruh lebih lemah dibandingkan dengan sesuatu yang telah kita ketahui atau miliki dalam benak kita. Setiap kampanye iklan pasti gagal kalau pesannya tidak konsisten dengan kepercayaan kita. 9. Menempatkan konsistensi kognitif. Manusia memiliki kemampuan untuk melihat hal yang sama produk atau iklan yang sama dengan cara yang berbeda, tergantung kerangka acuan mereka. Tantangan bagi biro iklan adalah membuat posisi produk atau iklan sedemikian rupa sehingga terlihat konsisten. 10. Bila semuanya berbeda. Para pengiklan mulai menyadari bahwa iklan tampaknya bisa berfungsi baik kalau mengkomunkasikan manfaat positif atau kalau sebuah merek setidaknya setara dengan merek lain yang ada di pasar. Iklan jarang sekali berhasil kalau merek bersangkutan lebih rendah dibandingkan pesaingnya. 11. Pembalikanbujukan vs penguatan. Efek utama sebuah iklan adalah menguatkan, bukan membujuk. Iklan menguatkan keputusan kita untuk membeli sebuah merek dan meningkatkan kemungkinan kita membelinya lagi. Penguatan merupakan alasan yang membuat beberapa kampanye dari para pengiklan cerdik berbicara kepada konsumen mereka sendiri. 12. Iklan yang berhasil atau iklan yang menyenangkan penghargaan. Perusahaan sering frustasi dengan dengan ketidak mampuannya merancang kampanye yang memiliki dampak terukur pada penjualan dan pangsa pasar. Banyak negara barat yang sekarang memberlakukan penghargaan seperti Effies yang berdasarkan bukti efektifitas iklan melalui pengukuran objektif alih-alih keberhasilan artistik yang berujung memperlakukan mekanisme kajian pasar yang akan membantu mereka menilai berhasil tidaknya iklan. Penayangan iklan yang baik adalah penayangan yang terikat secara unik terhadap merek dengan memaksimalkan efektifitas iklan mengembangkan gaya yang konsisten dan unik.

3.1.11 Efek Periklanan

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Harga, Rasa Dan Kemasan Terhadap Keputusan Pembelian Minuman Kuku Bima Ener-G Pada Masyarakat Di Kelurahan Bagan Nibung Kec.Simpang Kanan Kab.Rokan Hilir Riau

7 123 111

Iklan Pond’s White Beauty Dan Keputusan Membeli (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan Iklan Pond’s White Beauty di Televisi Terhadap Keputusan Membeli pada Mahasiswi FISIP USU)

0 65 131

Analisis Pengaruh Iklan Televisi, Celebrity Endorser, Kualitas Produk dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian pada Produk Kosmetik Berlabel "Wardah" (Studi Kasus pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

1 19 179

Analisi pengaruh celebrity endorser, brand image,dan persepsi konsumen terhadap keputusan produk sabun lux :studi kasus mahasiswa uin syarif hidayatullah

1 11 122

(Studi Deskriptif Kuantitatif Persepsi Konsumen Terhadap Celebrity Endorsement Kuku Bima Ener-G Pada Karyawan Pabrik Ambassador Garmindo) Celebrity Endorsement Kuku Bima Ener-G (Studi Deskriptif Kuantitatif Persepsi Konsumen Terhadap Celebrity Endorsemen

0 1 10

PENDAHULUAN Celebrity Endorsement Kuku Bima Ener-G (Studi Deskriptif Kuantitatif Persepsi Konsumen Terhadap Celebrity Endorsement Kuku Bima Ener-G Pada Karyawan Pabrik Ambassador Garmindo).

0 5 49

Pengaruh Celebrity Endorser (Mbah Maridjan) terhadap Minat Beli Konsumen pada Produk Kuku Bima Ener-G.

0 0 23

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER DALAM IKLAN TELEVISI DENGAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN.

0 1 2

PEMBAHASAN IKLAN CETAK KUKU BIMA ENER G

0 2 5

HEGEMONI MASKULINITAS DALAM IKLAN MINUMAN BERENERGI (ANALISIS SEMIOTIKA TVC EXTRA JOSS DAN KUKU BIMA ENER-G)

0 0 8