Peserta secara tidak langsung memiliki kepentingan untuk mendapatkan informasi tentang perusahaan melalui factory visit yang diadakan.
5.3.3 Motivasi Ajakan Teman
Motivasi ajakan teman merupakan dorongan yang dimiliki peserta yang mengikuti factory visit karena diajak oleh teman. Tabel 5 mengenai motivasi
peserta akan ajakan teman menunjukkan hasil bahwa peserta yang mengikuti factory visit karena motivasi ajakan teman sangat rendah. Tidak ada peserta yang
memiliki motivasi karena ajakan teman. Berdasarkan hasil data tersebut dapat dijelaskan bahwa sebesar 100 persen
atau tidak ada satupun peserta yang terdorong datang untuk mengikuti factory visit karena ajakan teman. Hal tersebut karena latarbelakang instansi peserta yang
mengadakan kunjungan ke PT Jakarana Tama untuk belajar. Tanpa adanya motivasi ajakan teman, peserta akan tetap datang untuk mengikuti factory visit.
Kegiatan factory visit pada PT Jakarana Tama adalah suatu jadwal berkala bagi murid SMKN 49 Jakarta Utara dalam melakukan kegitan belajar langsung dari
lapang yang telah ditetapkan sebelumnya oleh pihak sekolah peserta.
5.4 Dampak Komunikasi pada Peserta
Variabel yang diteliti pada dampak komunikasi pada peserta yaitu pada aspek kognitif dan afektif.
5.4.1 Kognitif
Kognitif adalah tingkat pengetahuan peserta tentang PT Jakarana Tama dan proses produksi produk setelah diadakannya factory visit. Kognitif peserta
juga sebagai indikator apakah program yang dilakukan berhasil atau tidak atau efektif atau tidaknya sebuah komunikasi yang dilakukan. Penelitian ini melihat
adanya perubahan antara sebelum dan sesudah kunjungan melalui kuesioner pre- test dan post-test, dengan melihat hasil selisih dari kedua kuesioner dapat dilihat
apakah ada atau tidaknya perubahan pada kognitif peserta setelah kunjungan dan dapat dilihat persen perubahan pengetahuan peserta. Hasil pre-test dan post-test
dapat dilihat pada Tabel 6. Berikut:
Tabel 6.
Distribusi Aspek Kognitif Responden Sebelum dan Sesudah pada Factory Visit PT Jakarana Tama, 2011
Kognitif Kategor
i Jumlahorang
Persentase Kognitif Sebelum kunjungan rataan
1.71 Tinggi
Sedang 32
71.1 Rendah
13 28.9
Kognitif Sesudah kunjungan rataan 2.80
Tinggi 36
80 Sedang
9 20
Rendah
Keterangan : Kognitif sebelum
- Tinggi: Tahu tentang produk, sejarah, dan profil perusahaan - Sedang: Tahu sekilas tentang produk dan profil perusahaan
- Rendah: Tidak memiliki informasi tentang perusahaan Kognitif sesudah
- Tinggi: Ingat tentang informasi produk, proses produk, sejarah, dan profil perusahaan - Sedang: Ingat hanya informasi produk dan profil perusahaan
- Rendah: Ingat hanya informasi produk perusahaan saja
Tabel 6 mengenai kognitif peserta sebelum factory visit dan sesudah factory visit menunjukkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada 45 peserta
diperoleh data bahwa nilai rata-rata pada kogntif sebelum sebesar 1.71 sedangkan pada kognitif peserta sesudah memiliki nilai 2.80, hasil tersebut didapat setelah
nilai skor untuk masing-masing peserta digolongkan pada tingkat yang ada baru dilakukan penghitungan nilai rata-rata.
Peningkatan yang terjadi sebesar 63.74 persen dibandingkan dengan kognitif sebelum diadakannya factory visit. Nilai sedang pada kognitif sebelum
dikarenakan peserta memiliki pengetahuan yang sedikit mengenai PT. Jakarana
Tama yaitu hanya mengetahui sekilas tentang produk-produk gaga dan profil gaga dan rendah karena peserta tidak memiliki pengetahuan tentang PT. Jakarana Tama
tidak mengetahui produk-produk gaga dan profil gaga serta tidak adanya kognitif yang tinggi karena tidak satupun peserta mengetahui betul tentang PT Jakarana
Tama. Nilai tinggi pada kognitif sesudah karena peserta memiliki pemahman dan
daya ingat akibat cukup baik aktivitas komunikasi yang dilakukan responden yaitu mengetahui sejarah, produk, dan proses produk PT Jakarana Tama, sedangkan
sedang karena aktivitas komunikasi peserta mendapat gangguan pada aktivitas komunikasinya terutama pada factory tour sehingga pengetahuan tentang proses
rendah serta tidak adanya kognitif yang rendah karena peserta telah cukup baik scara keseluruhan dalam melakukan aktivitas komunikasi selama kunjungan.
Peningkatan ini menunjukkan bahwa factory visit memberikan masukan sehingga terjadi perubahan positif pada kognitf peserta terhadap pengetahuan tentang
perusahaan. Tujuan program dapat dikatakan cukup efektif dengan melihat perubahan yang ada antara sebelum dan sesudah kunjungan factory visit.
Sebelum factory visit peserta rata-rata memiliki pengetahuan yang rendah mengenai produk perusahaan, sejarah perusahaan dan juga proses produksi
produk. Aktivitas komunikasi yang dilakukan peserta dengan baik meningkatkan pengetahuan peserta mengenai produk perusahaan, sejarah perusahaan dan juga
proses produksi dari produk perusahaan.
5.4.2 Afektif
Afektif merupakan respon peserta terhadap PT Jakarana Tama Gaga setelah diadakannya factory visit. Afektif juga sebagai indikator keberhasilan
suatu program selain aspek kognitif. Berdasarkan penelitian hasil data menunjukkan bahwa peserta yang mengikuti faktory visit dengan aspek kognitif
paling didominasi dengan afektif yang sedang yaitu sebesar 84.9 persen. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Distribusi Aspek Afektif Responden pada Factory Visit PT Jakarana
Tama, 2011 Afektif
Frekuensiorang Persentase
Tinggi 5
11.1 Sedang
38 84.4
Rendah 2
4.4 Total
45 100.0
Keterangan : Afektif
- Tinggi: Suka dengan produk gaga dan bersedia menyebarkan informasi tentang produk perusahaan
- Sedang: Suka dengan produk gaga dan tidak bersedia menyebarkan informasi tentang produk perusahaan
- Rendah: Tidak suka dengan produk gaga dan tidak bersedia menyebarkan informasi tentang produk perusahaan
Tabel 7 menunjukkan bahwa sebagian besar sebanyak 38 orang peserta memiliki afektif yang sedang yaitu sebesar 84.4 persen. Dapat dijelaskan bahwa
factory visit berlangsung sekali dengan waktu yang relatif sebentar sehingga kurang mampu meningkatkan afektif peserta terhadap perusahaan dan produknya
serta hasilnya afektif responden dengan parameter sedang memiliki jumlah yang tinggi.
Hari ketika peserta melakukan factory visit kegiatan yang sama atau mirip dengannya tidak hanya dilakukan di satu tempat saja tetapi terdapat tiga tempat
destinasi yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah untuk di lakukan kunjungan lapang. Ketiga tempat tersebut masih dalam satu wilayah yakni masih dalam satu
wilayah kabupaten Bogor dan Kota Bogor.
5.5 Hubungan Antara Karakteristik Peserta dengan Motivasi Peserta