kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkan dengan menciptakan dan mempertahankan produk dan nilai dengan individu dan
kelompok lainnya.
2.1.3.1 Bauran Pemasaran
Menurut Kotler2005 setidaknya ada empat dimensi bauran pemasaraan, yakni empat P diantaranya: Product Produk; produk yang akan dijual, Price
Harga; harga yang ditetapkan berdasarkan operasional dan keuntungan yang diharapkan, Promotion Promosi; promosi yang akan dilakukan dalam
mengenalkan produk, dan Place Tempat atau distribusi; tempat yang akan dijadikan pusat produk atau pendistribusian produk.
2.1.3.1.1 Promosi
Promosi merupakan suatu upaya pemasaran.
Pengertian promosi yang dikemukakan oleh Philip Kotler 2005 adalah sebagai berikut:
Promotion encompasses all the tools in the marketing mix whose mayor is persuasive communication.
Promosi meliputi semua sarana dalam kombinasi pemasaran yang peranan utamanya adalah untuk mengadakan komunikasi yang sifatnya membujuk.
Menurut Philip Kotler promotion tools didefinisikan sebagai berikut:
1. Advertising Periklanan Suatu promosi barang atau jasa yang sifatnya non personal dilakukan oleh sponsor yang diketahui.
2. Personal selling Penjualan perorangan Penjualan perorangan yang dilakukan oleh para wiraniaga yang mencoba dan membujuk untuk
melakukan penjualan sekaligus.
3. Sales promotion Promosi penjualan Suatu kegiatan yang dimaksud untuk membantu mendapatkan konsumen yang bersedia membeli produk atau
jasa suatu perusahaan. 4. Public relation Publisitas Suatu kegiatan pengiklanan secara tidak
langsung dimana produk atau jasa suatu perusahaan disebarluaskan oleh media komunikasi.
2.2 Kerangka Pemikiran
Mengacu pada pendekatan teoritis, efektivitas komunikasi pemasaran dari program promosi perusahaan factory visit merupakan sebuah program yang
keberlangsungannya dapat dievaluasi. Program factory visit merupakan program yang dilakukan oleh perusahaan sebagai upaya meningkatkan tingkat penjualan
produk perusahaan. Tingkat keberhasilan dari program tersebut dapat dinilai dengan mengacu pada hubungannya dengan masyarakat yang dalam hal ini
adalah peserta program. Penelitian ini tidak melihat pengaruh factory visit dalam penjualan produk perusahaan tetapi ingin melihat efektivitas komunikasi program
factory visit. Efektivitas komunikasi dapat dinilai dengan melihat perubahan yang
terjadi pada peserta program. Dikaitkan dengan program factory visit yang dilakukan oleh peserta, nilai keberhasilan dari program tersebut dapat dilihat dari
perubahan pengetahuan kognitif dan sikap afektif Perubahan yang terjadi dinilai dengan melihat variabel yang memiliki
hubungan dengannya. Variabel yang memiliki hubungan dengan efektivitas komunikasi salahsatunya dilihat dari motivasi peserta. Motivasi peserta diduga
berasal dari variabel pembangunnya yaitu informasi, dan Tugas dari instansi.