dimaksudnya. Secara umum, komunikasi dinilai efektif bila rangsangan yang disampaikan dan yang dimaksudkan oleh pengirim atau sumber, berkaitan erat
dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh penerima.
2.1.1.4 Efektivitas Komunikasi
Menurut Bernard 1982 dalam Pribadi 2005 bahwa : “Efektivitas adalah
suatu tindakan dimana tindakan itu akan efektif apabila telah mencapai tujuan yang telah ditentukan”. Sedangkan Pandji Anoraga 2000 dalam Pribadi 2005
menyatakan bahwa : “Efektivitas berhubungan dengan pencapaian tujuan yang
lebih dikaitkan dengan hasil kerja”. Kata kunci efektivitas adalah efektif, karena pada akhirnya keberhasilan perusahaan diukur dengan konsep efektivitas.
Pengertian efektivitas mempunyai arti yang berbeda bagi setiap orang, tergantung kepada kerangka acuan yang dipakainya. Seorang ahli ekonomi mempunyai
persepsi bahwa efektivitas organisasi akan semakna dengan keuntungan atau laba. Menurut instansi pemerintah, efektivitas organisasi semakna dengan program
yang mempunyai pengaruh besar dengan kepentingan masyarakat banyak baik politik, ekonomi dan sebagainya. Pada saat sekarang, pengertian efektif sering
diidentikkan dengan tepat guna. Effendy 2000 dalam Djunaedi 2003 menyatakan bahwa efektivitas
komunikasi adalah kondisi adanya kesamaan makna terhadap pesan komunikasi dimana hal tersebut dapat dikatakan efektif jika dapat menimbulkan dampak: 1
kognitif, yakni meningkatnya pengetahuan komunikan, 2 afektif, yakni perubahan pandangan komunikan karena hatinya tergerak akibat komunikasi, dan
3 behavioral, yaitu perubahan perilaku atau tindakan yang terjadi pada komunikan. Sastropoetro 1988 berpendapat bahwa komunikasi yang efektif
haruslah 1 menggunakan lambang-lambang yang serasi dan tepat, 2 menggunakan media saluran yang tepat, 3 pesan yang disampaikan dapat
menimbulkan minat dan perhatian, 4 pesan memberikan saran atau stimuli untuk pemecahan masalah. Tubbs dan Moss 2000 dalam Cahyanto 2007
menyatakan ada lima hal yang menjadi ukuran bagi komunikasi yang efektif yaitu pemahaman, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang makin baik, dan
tindakan. Menurut Tubbs 1996, ada lima hal yang dapat dijadikan tolak ukur bagi
komunikasi efektif, yaitu; 1.
Pemahaman; pemahaman adalah penerimaan yang cermat atas kandungan rangsangan seperti yang dimaksudkan oleh si pengirim pesan. Dalam hal ini
komunikator dikatakan efektif apabila penerima memperoleh pemahaman yang cermat atas pesan yang disampaikan. Kegagalan utama dalam
berkomunikasi adalah ketidak berhasilan dalam menyampaikan isi pesan secara cermat.
2. Kesenangan; tingkat kesenangan dalam berkomunikasi berkaitan erat
dengan perasaan terhadap orang yang berinteraksi dengan pihak lain. 3.
Mempengaruhi sikap; komunikasi dikatakan efektif jika komunikator pengirim dapat mempengaruhi sikap komunikan penerima, tindakan
mempengaruhi sikap bertujuan agar orang lain memahami ucapan kita dan melakukan tindakan sesuai dengan yang kita inginkan.
4. Hubungan yang makin baik; secara keseluruhan, komunikasi efektif
memerlukan suasana psikologis yang positif dan penuh kepercayaan. Salah
satu kegagalan dalam berkomunikasi adalah adanya gangguan dalam hubungan insani yang berasal dari kesalahpahaman.
5. Tindakan; komunikasi yang efektif dapat mendorong orang lain untuk
melakukan tindakan sesuai dengan yang kita inginkan. Menurut Purwanto 2003, komunikasi efektif memerlukan beberapa hal,
antara lain: 1.
Persepsi; komunikator harus dapat memprediksi apakah pesan-pesan yang akan disampaikannya dapat diterima oleh penerima pesan.
2. Ketepatan; secara umum, audiens mempunyai suatu kerangka berfikir.
seseorang perlu mengekspresikan sesuatu sesuai dengan yang ada dalam kerangka pikir agar komunikasi mencapai sasaran.
3. Kredibilitas; komunikator perlu memiliki keyakinan bahwa para audiensnya
adalah orang-orang yang dapat dipercaya, demikian juga sebaliknya. 4.
Pengendalian; audiens akan memberikan suatu reaksi terhadap pesan yang disampaikan dalam berkomunikasi. Reaksi audiens tergantunng pada
berhasil tidaknya
komunikator mengendalikan
audiensnya saat
berkomunikasi. Keharmonisan; komunikator yang baik dapat menjaga hubungan persahabatan
yang baik dengan audiens, sehingga komunikasi berjalan lancar dan mencapai tujuan.
2.1.1.5 Hubungan Karakteristik dengan Dampak Komunikasi