maka semakin tinggi berat jenis. Berat Jenis akan naik jika kandungan air berkurang dan berat jenis pada pangkal batang lebih tinggi daripada ujung batang Haygreen dan
Bowyer 1989.
Gambar 4. Rata-rata berat jenis grcm
3
A. crassicarpa
5.3 Kadar Zat Terbang
Kadar zat terbang menunjukkan kandungan zat-zat yang mudah menguap yang hilang pada pemanasan 950
o
Rata-rata kadar zat terbang yang diperoleh disajikan pada Gambar 5. Bagian akar memiliki kadar zat terbang yang tinggi terutama umur tegakan 2 tahun dengan
kelas diameter 4,6-9,3 cm sebesar 59,99 dan terendah pada bagian batang umur tegakan 5 tahun yaitu 38,38.
C yang terkandung pada arang. Secara kimia zat terbang terbagi menjadi tiga sub golongan, yaitu senyawa alifatik, terpena dan senyawa fenolik.
Tingginya rata-rata kadar zat terbang pada bagian akar disebabkan karena kadar air yang ada pada akar tinggi sehingga apabila dilakukan pembakaran maka air yang
ada pada akar akan menguap.
Gambar 5 Rata-rata kadar zat terbang A. crassicarpa
5.4 Kadar Abu
Kadar abu adalah jumlah oksida-oksida logam yang tersisa pada pemanasan tinggi. Abu tersusun dari mineral-mineral terikat kuat pada arang seperti kalsium,
kalium dan magnesium. Komponen utama abu dalam beberapa kayu tropis adalah kalium, kalsium, magnesium dan silika. Abu dapat ditelusuri karena adanya senyawa
yang tidak terbakar yang mengandung unsur-unsur seperti kalsium, magnesium, mangan dan silikon Haygreen dan Bowyer 1989.
Rata-rata kadar abu pada berbagai bagian pohon ditunjukkan pada Gambar 6 . Bagian akar memiliki nilai rata-rata kadar abu lebih tinggi pada umur tegakan 2 tahun
yaitu sebesar 2,73 dan bagian cabang memiliki nilai rata-rata kadar abu terendah pada umur tegakan 3 tahun yaitu 1,29. Berdasarkan Tsoumis 1991, kadar abu pada kayu
umumnya 0,1-5. Tingginya rata-rata kadar abu pada bagian akar disebabkan karena akar
memiliki peranan menyerap unsur hara dan air, sehingga akar banyak mengandung unsur hara. Unsur hara tersebut akan banyak tertinggal pada saat pembakaran.
Gambar 6 Rata-rata kadar abu A. crassicarpa
5.5 Kadar Karbon
Kadar karbon merupakan persen jumlah unsur karbon yang diserap oleh tumbuhan dari karbondioksida di udara yang diserap dalam proses reaksi penyerapan
energi Berrie et al. 1987. Hasil penelitian rata-rata kadar karbon bagian-bagian pohon ditunjukkan
Gambar 7. Gambar tersebut menunjukkan bahwa rata-rata kadar karbon pada bagian pohon tertinggi terdapat pada bagian batang yaitu sebesar 60,20 dan rata-rata
terendah pada kelas umur 2 tahun sebesar 50,27. Tingginya kadar karbon pada
batang disebabkan karbon merupakan unsur yang dominan pada kayu. Hal ini sepadan dengan yang ditulis Haygreen dan Bowyer 1989. Batang umumnya memiliki zat
penyusun kayu lebih banyak dibandingkan bagian pohon lain. Bagian pohon yang mampu menyimpan lebih banyak karbon adalah batang.
Kayu secara umum tersusun oleh selulosa, lignin dan bahan ekstraktif yang sebagian besar disusun dari unsur karbon. Kadar karbon bagian batang pohon penting
dalam menduga potensi karbon tegakan dan banyak digunakan sebagai dasar perhitungan dalam pendugaan karbon.
Hasil pengujian beda nyata kadar karbon antara bagian-bagian pohon disajikan pada Tabel 3. Dari Tabel 3 menunjukkan bahwa perbedaan kadar karbon sangat nyata
dan nyata terlihat hampir pada semua bagian pohon. Perbedaan sangat nyata terdapat pada batang dengan cabang, cabang dengan ranting, cabang dengan daun, cabang
dengan akar dan ranting dengan daun. Sedangkan perbedaan nyata terdapat pada
batang dengan ranting, batang dengan daun, batang dengan akar, daun dengan akar. Perbedaan tidak nyata ditunjukkan pada bagian ranting dengan akar. Perbedaan kadar
karbon dari bagian-bagian pohon-pohon tersebut menunjukkan bahwa kadar karbon yang ada pada setiap bagian pohon tidak sama.
Tabel 3 Hasil uji t-student kadar karbon A. crassicarpa pada berbagai bagian pohon
Bagian pohon Cabang
Ranting Daun
Akar Batang
0,000 0,032
0,002 0,031
Cabang 0,000
0,000 0,000
Ranting 0,000
0,23 Daun
0,002
tn
Keterangan : = Berbeda Sangat Nyata p0,01 pada selang kepercayaan 95 = Berbeda Nyata p 0,01-0,05 pada selang kepercayaan 95
tn= Tidak Berbeda Nyata p0,05 pada selang kepercayaan 95
Gambar 7 Rata-rata kadar karbon A. crassicarpa
5.5.1 Model Pendugaan Biomassa Berdasarkan Hubungan Antara Diameter dengan Tinggi Pohon
Berdasarkan hasil perhitungan biomassa kering, maka dapat ditentukan model pendugaan hubungan biomassa dengan diameter dan tinggi pohon. Pemilihan
persamaan alometrik terbaik dilakukan dengan menguji beberapa persamaan. Pada Tabel 4 disajikan model untuk menduga potensi biomassa bagian pohon A.
crassicarpa dengan melihat hubungan antara biomassa dengan diameter, biomassa
dengan diameter dan tinggi total pohon serta biomassa dengan diameter dan tinggi bebas cabang pohon. Bentuk persamaan yang diujikan dan dipakai untuk pendugaan
biomassa adalah model yang terdiri dari satu peubah : W = aD
b
atau Log W = Log a + b Log D dan model yang terdiri dari dua peubah : W = aD
b
Htot
c
atau Log W = Log a + b Log D + c Log Htot serta W = aD
b
Hbc
c
Tabel 4 Model pendugaan hubungan biomassa pohon A. crassicarpa atau W = Log a + b Log D + c Log Hbc.
Dimana W adalah biomassa dalam kg, D adalah diameter setinggi dada cm, Htot adalah tinggi total pohon dalam meter dan Hbc adalah tinggi bebas cabang dalam
meter. Sedangkan a,b dan c adalah konstanta. dengan diameter dan tinggi pohon
Keterangan : R
2
P = Taraf nyata adjst = Koefisen Determinasi
S = Simpangan baku
Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa R
2
adj berkisar antara 0,94-0,99 dan S berkisar antara 0,063-0,35. Dari tiga persamaan yang ditulis di atas maka persamaan
yang terpilih adalah W = aD
b
memiliki koefisien determinasi yang disesuaikan R- Sqadj dengan kisaran 0,94-0,99, persamaan W = aD
b
Htot
c
Bagian
memiliki koefisien determinasi yang disesuaikan R-Sqadj dengan kisaran 0,95-0,99 dan dari persamaan
Model linier R
R
2 2
S adjst
P Batang
W = 0,046561D 0,98
2,789
0,97 0,22
0,00 W = 0,168976D
0,133
Htot 0,99
2,322
0,99 0,12
0,00 W = 0,113042D
2,217
Hbc 0,99
0,322
0,99 0,17
0,00 Cabang
W = 0,0064D 0,94
2,742
0,94 0,35
0,00 W = 0,0018D
5,370
Htot 0,95
-2,299
0,95 0,30
0,00 W = 0,0042366 D
3,000
Hbc 0,94
-0,146
0,94 0,35
0,00 Ranting
W = 0,122947D 0,98
1,793
0,98 0,12
0,00 W = 0,130419D
1,671
Htot 0,98
0,107
0,98 0,12
0,00 W = 0,13493D
1,733
Hbc 0,98
0,034
0,98 0,12
0,00 Akar
W = 0,243412D 0,98
1,348
0,98 0,099
0,00 W = 0,433874D
0,158
Htot 0,99
1,040
0,99 0,067
0,00 W = 0,368248D
1,081
Hbc 0,99
0,150
0,99 0,074
0,00 Daun
W = 0,271987D 0,99
1,446
0,99 0,072
0,00 W = 0,211401D
1,965
Htot 0,99
-0,454
0,99 0,063
0,00 W = 0,22402D
1,571
Hbc 0,99
-0,072
0,99 0,066
0,00 Total
W = 0,253346D 0,99
2,334
0,99 0,095
0,00 W = 0,419371D
1,296
Htot 0,99
0,907
0,99 0,063
0,00 W = 0,398918D
2,041
Hbc 0,99
0,165
0,99 0,063
0,00
W = aD
b
Hbc
c
Dari persamaan-persamaan tersebut dilakukan pemilihan model terbaik yang disajikan pada Tabel 5.
memiliki koefisien determinasi yang disesuaikan R-Sqadj dengan kisaran 0,94-0,99. Dari Tabel 4 tersebut juga menunjukkan bahwa seluruh persamaan
atau model dapat diterima P0,05 karena peubah bebasnya diameter, tinggi total dan tinggi bebas cabang memiliki pengaruh yang nyata terhadap perubahan biomassa.
Tabel 5 Model pendugaan biomassa terbaik pohon A. crassicarpa
Bagian Model linier
R R
2 2
S adjst
P Batang
W = 0,168976D
0,133
Htot 0,99
2,322
0,99 0,12
0,00 Cabang
W = 0,0018D
5,370
Htot 0,95
-2,299
0,95 0,30
0,00 Ranting
W = 0,122947D 0,98
1,793
0,98 0,12
0,00 Akar
W = 0,433874D
0,158
Htot 0,99
1,040
0,99 0,067
0,00 Daun
W = 0,211401D
1,965
Htot 0,99
-0,454
0,99 0,063
0,00 Total
W = 0,398918D
2,041
Hbc 0,99
0,165
0,99 0,063
0,00
5.5.2 Model Pendugaan Massa Karbon Berdasarkan Hubungan Dengan Diameter dan Tinggi Pohon
Seperti halnya model persamaan biomasa, persamaan massa karbon dibuat model hubungan antara massa karbon kg dengan dbh cm, massa karbon kg dengan
dbh cm dan tinggi total m dan massa karbon kg dengan dbh cm dan tinggi bebas cabang m. Persamaan yang dibuat adalah persamaan dengan satu peubah yaitu C =
aD
b
atau Log C = Log a + b Log D dan persamaan dengan dua peubah C = aD
b
Htot
c
atau Log C = Log a + b Log D + c Log Htot dan aD
b
Hbc
c
Penyusunan model penduga massa karbon pohon bertujuan untuk memudahkan pendugaan massa karbon dengan menggunakan parameter-parameter yang mudah
diperoleh di lapangan seperti diameter, tinggi total pohon dan tinggi bebas cabang. Model yang dibuat hanya berlaku untuk pohon. Model pendugaan massa karbon pohon
dilakukan dengan menggunakan analisis regresi sederhana, dimana karbon sebagai peubah tak bebas diduga nilainya dengan menggunakan model yang menggunakan
diameter, tinggi total pohon dan tinggi bebas cabang sebagai peubah bebasnya. atau Log C = Log a + b Log
D + c Log Hbc.
Model pendugaan hubungan massa karbon pohon A. crassicarpa disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6 Model pendugaan hubungan massa karbon pohon A. crassicarpa dengan diameter dan tinggi pohon
Bagian Model linier
R R
2 2
S adjst
P Batang
C = 0,017318D 0,98
2,948
0,98 0,23
0,00 C = 0,065743D
0,200
Htot 0,99
2,403
0,99 0,12
0,00 C = 0,043283D
2,357
Hbc 0,99
0,333
0,99 0,17
0,00 Cabang
C = 0,009307D 0,90
2,373
0,85 0,49
0,00 C = 0,000644D
7,877
Htot 0,94
-4,814
0,94 0,31
0,00 C = 0,001304D
3,639
Hbc 0,91
-0,714
0,91 0,38
0,00 Ranting
C = 0,039478D 0,98
1,946
0,98 0,13
0,00 C = 0,039995D
1,919
Htot 0,98
0,024
0,98 0,13
0,00 C = 0,04363D
1,881
Hbc 0,98
0,037
0,98 0,13
0,00 Akar
C = 0,0613D 0,97
1,548
0,97 0,13
0,00 C = 0,112D
0,298
Htot 0,99
1,093
0,99 0,087
0,00 C = 0,0925D
1,283
Hbc 0,98
0,149
0,98 0,11
0,00 Daun
C = 0,048606D 0,99
1,803
0,99 0,095
0,00 C = 0,04478D
1,972
Htot 0,99
-0,148
0,99 0,096
0,00 C = 0,041008D
1,912
Hbc 0,99
-0,062
0,99 0,093
0,00 Total
C = 0,0680D 0,99
2,590
0,99 0,11
0,00 C = 0,131D
1,246
Htot 0,99
1,175
0,99 0,062
0,00 C = 0,116D
2,247
Hbc 0,99
0,193
0,99 0,076
0,00
Keterangan : R
2
P = Taraf nyata adjst = Koefisen Determinasi
S = Simpangan baku
Pada Tabel 6 persamaan pendugaan kandungan karbon dengan satu peubah yaitu aD
b
memiliki kisaran koefisien determinasi yang disesuaikan R-Sqadj yaitu 0,85-0,99, persamaan dengan dua peubah bebas C = aD
b
Htot
c
memiliki kisaran koefisien determinasi yang disesuaikan R-Sqadj 0,94-0,99 sedangkan persamaan C =
aD
b
Hbc
c
Model persamaan pendugaan massa karbon dengan koefisien determinasi mendekati 100 dapat diterima dan pada masing-masing model memiliki nilai P0,05,
dimana peubah bebasnya sangat berpengaruh nyata terhadap jumlah karbon yang diduga.
memiliki kisaran koefisien determinasi yang disesuaikan R-Sqadj yaitu 0,91-0,99.
Dari persamaan yang disajikan pada Tabel 6 dilakukan pemilihan model terbaik yang disajikan pada Tabel 7.
Tabel 7. Model pendugaan massa karbon terbaik di pohon A. crassicarpa
Bagian Model linier
R R
2 2
S adjst
P Batang
C = 0,065743D
0,200
Htot 0,99
2,403
0,99 0,12
0,00 Cabang
C = 0,000644D
7,877
Htot 0,94
-4,814
0,94 0,31
0,00 Ranting
C = 0,039478D 0,98
1,946
0,98 0,13
0,00 Akar
C = 0,112D
0,298
Htot 0,99
1,093
0,98 0,097
0,00 Daun
C = 0,041008D
1,912
Hbc 0,99
-0,062
0,99 0,093
0,00 Total
C = 0,131D
1,246
Htot 0,99
1,175
0,99 0,062
0,00
5.6 Pendugaan Potensi Biomassa Bagian Pohon A. crassicarpa
Biomassa merupakan jumlah total dari bahan organik hidup yang dinyatakan dalam berat kering oven per unit area Brown 1996. Suatu tegakan dapat dihitung
jumlah biomassanya dengan persamaan biomassa per pohon yang telah didapatkan. Dari model terbaik pendugaan biomassa pohon W = 0,398918D
2,041
Hbc
0,165
maka dapat dihitung pendugaan potensi biomassa pohon A. crassicarpa
.
Hasil perhitungan potensi biomassa tegakan penelitian ini dari pemilihan model pendugaan biomassa terbaik
disajikan pada Gambar 8.
Gambar 8 Pendugaan potensi biomassa tonha Gambar 8 menunjukkan bahwa potensi biomassa pada kelas umur 5 tahun lebih
tinggi yaitu 234,78 tonha, diikuti umur 4 tahun yaitu 134,05 tonha, umur 3 tahun yaitu 70,35 tonha dan 2 tahun yaitu 44,98 tonha. Tingginya potensi biomassa pada
kelas umur 5 tahun disebabkan karena seiring dengan bertambahnya umur pohon maka diameter pohon akan bertambah pula. Keadaan ini menggambarkan bahwa
pertambahan biomassa seiring dengan bertambahnya umur. Hal ini sesuai pernyataan
Porte et al 2002 yang menyatakan bahwa makin meningkat umur suatu tegakan, diameter pohon akan semakin besar dan biomassa pohon juga akan semakin besar.
Pengukuran biomassa dapat memberikan informasi tentang nutrisi dan persediaan karbon dalam vegetasi dan lahan secara keseluruhan. Pada penelitian ini,
penentuan biomassa dilakukan dengan mengukur berat kering oven dari beberapa bagian pohon baik yang ada dipermukaan atas tanah batang, cabang, ranting, daun,
tumbuhan bawah, serasah dan akar bawah permukaan tanah. Model persamaan yang digunakan untuk menduga hubungan biomassa dengan
diameter, biomassa dengan diameter dan tinggi total dan biomassa dengan diameter dan tinggi bebas cabang dapat dilihat pada Tabel 8. Berdasarkan hasil pengukuran berat
kering contoh diperoleh bahwa untuk menduga hubungan antara biomassa dengan peubah bebas diameter dengan tinggi total dan tinggi bebas cabang, model pendugaan
bagian batang adalah W = 0,168976D
0,133
Htot
2,322
, cabang adalah W = 0,168976D
0,133
Htot
2,322
, ranting adalah
W =
0,122947D
1,793
, akar adalah W = 0,433874D
0,158
Htot
1,040
, daun adalah W = 0,211401D
1,965
Htot
-0,454
dan model seluruh bagian pohon contoh adalah W = 0,398918D
2,041
Hbc
0,165
Tabel 8 Pendugaan potensi biomassa pada bagian pohon tonha . Hal ini dapat dilihat dari nilai
koefisien determinasi yang disesuaikan R-sqadj yang tinggi dan nilai P0,05 yang berarti bahwa peubah bebasnya dapat dikatakan berpengaruh nyata terhadap perubahan
biomassa pada taraf nyata 5. Pendugaan potensi bagian-bagian pohon A. crassicarpa disajikan pada Tabel 8 dan Gambar 9.
Batang KU thn
Jumlah Pohon
Nha Biomassa
kgpohon kgha
tonha 2
1043 12,28
12.808,04 12,81
3 905
47,47 42.966,69
42,97 4
820 113,89
93.392,26 93,39
5 745
208,90 15.5637,21
155,64
Cabang KU thn
Jumlah Pohon
Nha Biomassa
kgpohon kgha
tonha 2
1043 1,97
2.054,71 2,05
3 905
4,56 4.124,99
4,12 4
820 12,43
10.191,78 10,19
5 745
33,80 25.180,26
25,18 Ranting
KU thn Jumlah
Pohon Nha
Biomassa kgpohon
kgha tonha
2 1043
4,16 4.291,95
4,29 3
905 9,59
8.679,86 8,68
4 820
17,69 14.502,52
14,50 5
745 30,01
22.355,22 22,36
Daun KU thn
Jumlah Pohon
Nha Biomassa
kgpohon kgha
tonha 2
1043 4,56
4.757,12 4,76
3 905
8,85 8.009,25
8,01 4
820 14,76
12.099,1 12,10
5 745
23,53 17.529,10
17,53 Akar
KU thn Jumlah Pohon
Nha Biomassa
Kgpohon Kgha
Tonha 2
1043 3,39
3.543,07 3,54 3
905 6,82
6.175,72 6,18 4
820 10,46
8.573,1 8,57 5
745 14,20
10.575,28 10,58
Pada Gambar 9 menunjukkan potensi biomassa pada berbagai bagian pohon, dimana bagian batang memiliki potensi biomassa yang tinggi terutama pada kelas umur
5 tahun yaitu 155,64 tonha. Tingginya potensi biomassa batang tersebut disebabkan karena batang memiliki zat penyusun kayu yang lebih banyak daripada bagian pohon
lainnya. Zat penyusun kayu lebih banyak mengisi rongga sel batang dibandingkan air sehingga bobot biomassa akan menjadi lebih besar. Disamping itu hasil fotosintesis
tanaman umumnya disimpan pada bagian batang sehingga bahan-bahan organik yang terkandung dalam batang pohon lebih besar daripada bagian pohon lainnya.
Gambar 9 Potensi biomassa pada bagian pohon tonha
5.7 Pendugaan Potensi Massa Karbon Bagian Pohon A. crassicarpa