Kematangan fibrik dari hasil penelitian ini memiliki kisaran kadar air lebih tinggi pada kelas umur 3 tahun. Dan pada kelas umur 0 tahun dimana kematangan
saprik memiliki kisaran kadar air lebih rendah.
Gambar 15 Rata-rata kadar air gambut
5.15 Bobot Isi Bulk Density Gambut
Bobot isi atau Bulk density BD gambut berkisar antara 0,05-0,30 grcm
3
. Tanah gambut dengan kandungan bahan organik 38 C-organik lebih dari 65
memiliki bobot isi untuk gambut fibrik 0,11-0,12 grcm
3
, untuk hemik 0,14-0,16 grcm
3
dan saprik 0,18-0,21 grcm
3
. Bila kandungan bahan organik antara 30-60 maka bobot isi untuk hemik 0,21-0,29 grcm
3
dan saprik 0,30-0,37 grcm
3
Kyuma 1987 diacu dalam Wahyunto et al 2005, menyatakan bahwa nilai bobot isi sangat ditentukan oleh tingkat pelapukan atau dekomposisi bahan organiknya.
Bobot isi gambut umumnya berkisar antara 0,05-0,40 grcm . Nilai bobot isi sangat
ditentukan oleh tingkat dekomposisi bahan organik dan mineral Tim Sintesis
Kebijakan 2008.
3
Wahyunto et al. 2005. Hasil analisis laboratorium terhadap bobot isi gambut di lokasi penelitian untuk kisaran
dan rata-rata bobot isi dari kelas umur tegakan dan kematangan gambut disajikan pada Tabel 23.
Tabel 23 Kisaran bobot isi gambut pada berbagai kelas umur tegakan dan kedalaman gambut
Kelas umur
thn Kisaran
Bulk Density grcm
3
Rata-Rata kedalaman
gambut m Rata-rata Bulk
Density grcm
3
Tingkat dekomposisi
2 0,052-0,097
0,13-0,20 0,24-0,35
3,46 0,18
Fibrik Hemik
Saprik 3
0,052-0,098 0,13-0,21
0,22-0,34 3,68
0,17 Fibrik
Hemik Saprik
4 0,055-0,14
0,12-0,24 0,24-0,40
2,76 0,21
Fibrik Hemik
Saprik 5
0,055-0,097 0,12-0,19
0,24-0,40 2,69
0,22 Fibrik
Hemik Saprik
0,059-0,097 0,11-0,20
0,24-0,39 2,60
0,25 Fibrik
Hemik Saprik
Dari Tabel 23 menunjukkan bahwa pada kelas umur 3 tahun memiliki rata-rata BD lebih rendah yaitu 0,17 grcm
3
dan dengan kisaran BD untuk kematangan saprik yang lebih rendah yaitu 0,22-0,34 grcm
3
. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi gambut pada kelas umur 3 tahun belum mengalami dekomposisi lanjut karena untuk BD 0,17
grcm
3
Sedangkan pada kelas umur 0 tahun memiliki rata-rata BD 0,25 grcm masuk pada kategori kematangan hemik, dengan demikian pada kelas umur 3
tahun kondisi gambut dapat dikatakan memiliki daya dukung tanah atau daya tumpu yang rendah. Apabila dilihat dari rata-rata kadar air menunjukkan bahwa semakin
tinggi rata-rata kadar air mengakibatkan BD semakin rendah.
3
lebih tinggi daripada kelas umur lain. Karena areal kelas umur 0 tahun merupakan areal yang
terbuka akibat pemanenan kayu maka suhu tanah menjadi meningkat. Peningkatan suhu tersebut mempengaruhi kegiatan dekomposisi gambut. Semakin tinggi suhu gambut
maka kegiatan jasad pengurai semakin meningkat. Hal tersebut sesuai dengan Notohadiprawiro 1999, yang menyatakan bahwa yang berpengaruh atas dekomposisi
bahan organik adalah suhu. Semakin rendah suhu maka dekomposisi makin lemah karena kegiatan jasad pengurai menurun, dan Alexander 1977 diacu dalam Barchia
2006, yang menyebutkan bahwa meningkatnya suhu akan merangsang kegiatan mikroorganisme, mempercepat laju dekomposisi dan memperbesar energi kinetik dan
gas. Bakteri metanogen adalah bakteri mesofilik yang aktivitas optimum pada suhu 30
o
C-40
o
Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian Najiyati et al. 2005 yaitu makin matang gambut, semakin besar bulk density nya. Selain itu, gambut memiliki
daya dukung atau daya tumpu yang rendah karena memiliki ruang pori besar sehingga kerapatan tanahnya rendah dan bobot ringan.
C.
5.16 Kadar Abu dan C-organik