Pengukuran Massa Karbon Dalam Pohon

4.4.2 Pengukuran Massa Karbon Dalam Pohon

Pengukuran massa karbon dalam pohon dilakukan dengan metode destruktif melalui penebangan pohon. Lokasi penelitian di areal penebangan yang sedang berlangsung. Pohon yang dijadikan contoh harus memenuhi kriteria sebagai berikut Elias 2009: 1. Pohon contoh merupakan pohon sehat. 2. Jumlah pohon-pohon contoh harus dapat mewakili sebaran kelas-kelas diameter. 3. Pohon contoh harus dapat mewakili keadaan rata-rata pohon pada kelas diameter yang bersangkutan. Jumlah pohon contoh dan sebaran kelas diameter di sajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Jumlah pohon contoh dan sebaran kelas diameter No Kelas diameter cm Jumlah pohon contoh pohon 1 2 3 4 4,6 - 9,3 9,3 - 14,1 14,1 - 18,8 18,8 – 23,5 15 8 8 9 Total Pohon 40 Jumlah pohon contoh ditetapkan dengan metode penarikan contoh acak berlapis dengan ukuran contoh alokasi sebanding, menggunakan rumus sebagai berikut Walpole 2007: Ni ni = n N Keterangan : ni = Setiap lapisan yang ditarik contoh acak sederhana berukuran masing-masing n1, n2,…nk. Ni = Populasi yang disekat menjadi k lapisan yang masing-masing berukuran N1, N2…Nk. N = Jumlah Populasi keseluruhan. n = Ukuran contoh keseluruhan. Langkah-langkah pengukuran massa karbon dalam pohon sebagai berikut Elias 2009: 1 Pemilihan pohon contoh. 2 Pengukuran diameter batang setinggi dada dbh di atas permukaan tanah dan dilakukan pada kondisi pohon berdiri kemudian memberi tanda cat kuning dan nomor pohon. 3 Setelah melakukan pengukuran diameter batang setinggi dada dbh melakukan pemotongan cabang-cabang pohon kemudian menurunkan potongan cabang tersebut ke atas tanah yang telah dibentangi terpal. Kondisi cabang pohon yang tidak di potong adalah batang bebas cabang utama sampai ujung pohon Ø 5 cm. 4 Kemudian melakukan penebangan dengan teknik penebangan yang menghasilkan tunggak serendah mungkin. Penebangan dilakukan dengan menggunakan chainsaw. 5 Setelah pohon rebah, melakukan pemisahan pada bagian-bagian pohon sebagai berikut : daun, ranting Ø ≤ 5 cm, cabang Ø 5 cm, batang utama Ø 5 cm ke atas, akar dan tunggak. 6 Mengukur tinggi tunggak. 7 Melakukan penggalian akar, membersihkan akar dari tanah dengan kuas kawat sampai benar-benar bersih dari kotoran dan tanah gambut. 8 Melakukan penimbangan pada masing-masing bagian pohon contoh yaitu daun, ranting Ø ≤ 5 cm, akar dan tunggak langsung di lapangan sehingga diperoleh berat basah. 9 Untuk batang utama dan cabang Ø 5 cm dilakukan pengukuran volume batang utama dan cabang pohon. Pengukuran volume batang kayu dan cabang pohon Ø 5 cm dengan tahapan : - Setelah pohon rebah, melakukan pengukuran tinggi pohon mulai dari pangkal batang sampai batang bebas cabang dan sampai ujung pohon Ø 5 cm. - Melakukan pengukuran dan penandaan pada masing-masing sortimen batang dengan panjang sortimen 2 m. - Mengukur diameter ujung dan diameter pangkal pada tiap sortimen batang dengan pita keliling. - Untuk cabang pohon Ø 5 cm melakukan pengukuran diameter pangkal, diameter ujung dan panjang cabang. 10 Pengambilan contoh uji untuk bahan uji di laboratorium. - Daun-daun dicampur dan diaduk, kemudian mengambil contoh uji sebanyak 1 kg masukkan ke dalam kantong plastik dan pemberian label. - Memotong ranting kecil-kecil dengan panjang rata-rata 10-20 cm, mengambil untuk contoh uji sebanyak 1 kg masukkan ke dalam kantong plastik dan pemberian label. - Memisahkan cabang antara cabang besar, sedang dan kecil kemudian mengambil untuk contoh uji dengan membuat potongan melintang batang setebal ± 5 cm. Memasukkan ke dalam kantong plastik dan pemberian label. - Mengambil contoh uji batang dari bagian pangkal batang, bagian tengah batang dan ujung batang dengan membuat potongan melintang batang setebal ± 5 cm. Jika diameter batang besar ambil ¼ sampai 12nya, jika diameter sedang ambil 12nya dan jika diameter kecil ambil semuanya. - Akar yang telah bersih, pengambilan contoh uji dilakukan dengan memisahkan akar dari tunggak kemudian mengambil bagian akar yang dekat dengan tunggak, akar berdiameter ≤ 5 cm dan akar berdiameter 5 cm.

4.4.3 Pengukuran Massa Karbon Dalam Tumbuhan Bawah dan Serasah