Berat Jenis Kayu ASTM D 2395-97a Kadar Air Kayu ASTM D 4442-07 Kadar Zat Terbang

4.5 Prosedur Pengumpulan Data di Laboratorium 4.5.1 Kadar Karbon Pohon, Tumbuhan Bawah, Serasah, Akar, dan Tunggak

1. Berat Jenis Kayu ASTM D 2395-97a

Contoh uji berat jenis kayu berukuran 2cm x 2cm x 2cm. Pengukuran berat jenis kayu dilakukan dengan tahapan kerja sebagai berikut Elias dan Wistara 2009: a Menimbang contoh uji dalam keadaan basah untuk mendapatkan berat awal. b Mengukur volume contoh uji: mencelupkan contoh uji dalam parafin, lalu memasukannya ke dalam tabung Erlenmayer yang berisi air sampai contoh uji berada di bawah permukaan air. Berdasarkan Hukum Archimedes volume sampel adalah besarnya volume air yang dipindahkan oleh contoh uji. c Mengeringkan contoh uji pada suhu kamar sampai mencapai kadar air kering udara kira-kira 15. Kemudian mengeringkan contoh uji dalam tanur selama 24 jam dengan suhu 103 ± 2 o Pengukuran berat jenis terhadap sampel dari tiap bagian pohon sebanyak tiga kali ulangan. C, dan menimbang untuk mendapatkan berat keringnya.

2. Kadar Air Kayu ASTM D 4442-07

Contoh uji kadar air dari batang dan akar yang berdiameter 5 cm dibuat dengan ukuran 2cm x 2cm x 2cm. Sedangkan contoh uji dari bagian daun, ranting dan akar kecil berdiameter 5 cm diambil masing-masing ± 300 gram. Cara pengukuran kadar air contoh uji adalah sebagai berikut Elias dan Wistara 2009: a Menimbang berat basah contoh uji. b Mengeringkan contoh uji dalam tanur suhu 103 ± 2 o tercapai berat konstan, kemudian memasukkan kedalam C sampai eksikator dan menimbang berat keringnya. c Penurunan berat contoh uji yang dinyatakan dalam persen terhadap berat kering tanur ialah kadar air contoh uji. Pengukuran kadar air terhadap sampel dari tiap bagian pohon sebanyak tiga kali ulangan.

3. Kadar Zat Terbang

Prosedur penentuan kadar zat terbang menggunakan American Society for Testing Material ASTM D 5832-98. Prosedurnya adalah sebagai berikut Elias dan Wistara 2009: a Memotong sampel dari tiap bagian pohon berkayu menjadi bagian-bagian kecil sebesar batang korek api, sedangkan sampel bagian daun dicincang. b Mengoven sampel pada suhu 80 o c Menggiling sampel kering menjadi serbuk dengan mesin penggiling willey mill. C selama 48 jam. d Menyaring serbuk hasil gilingan dengan alat penyaring mesh screen berukuran 40-60 mesh. e Memasukkan serbuk dengan ukuran 40-60 mesh dari contoh uji sebanyak ± 2 gr ke dalam cawan porselin, kemudian menutup rapat cawan dengan penutupnya, dan menimbangnya dengan alat timbang Sartorius. f Memasukkan contoh uji ke dalam tanur listrik bersuhu 950 o g Selisih berat awal dan berat akhir yang dinyatakan dalam persen terhadap berat kering contoh uji merupakan kadar zat terbang. C selama 2 menit. Kemudian mendinginkannya ke dalam eksikator dan melakukan penimbangan. Pengukuran persen zat terbang terhadap sampel dari tiap bagian pohon sebanyak tiga kali ulangan. 4. Kadar Abu Prosedur penentuan kadar abu menggunakan American Society for Testing Material ASTM D 2866-94. Prosedurnya adalah sebagai berikut Elias dan Wistara 2009: a Memasukkan sisa contoh uji dari penentuan kadar zat terbang ke dalam tanur listrik bersuhu 750 o b Mendinginkannya ke dalam eksikator dan kemudian menimbang untuk mencari berat akhirnya. C selama 6 jam. c Berat akhir abu yang dinyatakan dalam persen terhadap berat kering tanur contoh uji merupakan kadar abu contoh uji. Pengukuran kadar abu terhadap sampel dari tiap bagian pohon dilakukan sebanyak tiga kali ulangan.

5. Kadar Karbon