Konsumsi Beras Harga Beras Surplus atau Defisit

44 b i = Parameter yang diduga i = 1,2,3 ε t = Error Nilai dugaan yang diharapkan; b 1 ,b 2, b 3

4.3.1.3. Produksi Padi

Produksi padi pada tahun ke-t PP t merupakan perkalian antara luas areal panen LAP t dengan produktivitas padi pada tahun tersebut PV t . Persamaan produksi padi dirumuskan sebgai berikut : PP t = LAP t x PV t Dimana : PP t = Produksi padi pada tahun ke-t Ribu Ton LAP t = Luas areal panen padi tahun ke-t Ribu Ha PV t = Produktivitas padi tahun ke-t TonHa

4.3.1.4. Produksi Beras

Produksi beras PB t merupakan perkalian antara konversi atau tingkat rendemen pengolahan dari padi menjadi beras K t dan produksi padi pada tahun tersebut PP t . Secara empiris persamaan produksi beras dirumuskan sebgai berikut: PB t = K t x PP t Dimana : PB t = Produksi beras pada tahun ke-t Ribu Ton K t = Angka konversi padi ke beras sebesar 0,63 PP t = Produksi padi pada tahun ke-t Ribu Ton

4.3.1.5. Konsumsi Beras

Jumlah konsumsi beras di Indonesia diduga dipengaruhi oleh harga beras, jumlah penduduk Indonesia, PDB riil Indonesia dan harga jagung sebagai salah 45 satu subtitusi pangan pengganti beras. Pada kenyataannya diversifikasi pangan penduduk Indonesia lebih terarah pada konsumsi gandum berupa tepung terigu, roti terutama mie, namun karena ketrbatasan data time series untuk gandum, maka penelitian ini menggunakan jagung sebagai salah satu subtitusi pangan pengganti beras. Persamaan konsumsi beras di Indonesia dapat dituliskan sebhgai berikut : KB t = c + c 1 HB t + c 2 POP t + c 3 PDB t + c 4 HJ t + ε t Dimana: KB t = Konsumsi beras pada tahun ke-t Ribu Ton HB t = Harga riil beras pada tahun ke-t RpKg POP t = Jumlah penduduk pada tahun ke-t Ribu Jiwa PDB t = PDB riil Indonesia pada tahun ke-t Rp.T HJ t = Harga riil jagung pada tahun ke-t RpKg c = Intersep c i = Parameter yang diduga i = 1,2,3,4 ε t = Error Nilai dugaan yang diharapkan; c 1, c 3 0; c 2 ,c 4

4.3.1.6. Harga Beras

Harga beras diduga di pengaruhi oleh produksi beras pada tahun sebelumnya, pertumbuhan konsumsi beras, harga beras pada tahun sebelumnya serta trend waktu. Persamaan harga beras dapat dituliskan sebagai berikut : HB t = d + d 1 PB t-1 + d 2 PKBt + d 3 HB t-1 + T + ε t Dimana : PB t-1 = Produksi beras pada tahun ke- t-1 Ribu Ton PKB t = Pertumbuhan konsumsi beras pada tahun ke-t Ribu Ton 46 HB t-1 = Harga riil beras pada tahun sebelumnya RpKg d = Intersep d i = Parameter yang diduga i = 1,2,3 Nilai dugaan yang diharapkan; d 1 0 ; d 2 0 ; 0d 3 1

4.3.1.7. Surplus atau Defisit

Untuk mengetaui apakah Indonesia mencapai swasembada beras atau tidak, dapat dilihat dari hasil pengurangan antara produksi dan konsumsi beras, jika hasilnya positif maka Indonesia mencapai swasembada beras yang dalam hal ini berarti surplus beras, begitu sebaliknya. Persamannya dapat ditulis berikut : SurplusDefisit = PB t - KB t Dimana : PB t = Produksi beras pada tahun ke-t Ribu Ton KB t = Konsumsi beras pada tahun ke-t Ribu Ton

4.3.2. Identifikasi Model