Produktivitas Padi Dugaan Model Ekonometrika

73 dengan upah riil buruh tani. Nilai parameter dugaan yang diperolaeh sebesar 3577,304 yang berarti jika rasio harga riil gabah dan upah riil buruh tani meningkat satu satuan maka luas areal panen akan meningkat 3577,304 ribu Ha, cateris paribus. Nilai elastisitas luas areal panen padi terhadap rasio harga riil gabah dengan upah riil buruh tani sebesar 0,0419, berarti luas areal panen padi tidak responsif terhadap perubahan rasio harga riil gabah dengan upah riil buruh tani. Apabila rasio harga riil gabah dengan upah riil buruh tani meningkat satu persen maka luas areal panen hanya akan meningkat 0,0419, cateris paribus.

5.2.1.2. Produktivitas Padi

Hasil dugaan persamaan produktivitas padi Indonesia menunjukan bahwa semua tanda parameter dugaan telah sesuai dengan yang diharapkan dan dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Hasil Dugaan Parameter Produktivitas Tanaman Padi Variabel Koefisien t-hitung P Elastisitas Nama Variabel C -0,454467 -0,772051 0,4456 - Intersep HG t UBT t 4,621644 3,999916 0,0003 0,1421 Rasio harga GU JPU t 0,003777 1,852695 0,0729 0,1250 Jumlah urea LIN t 0,000630 5,225209 0,0000 0,8520 Luas intensifikasi R-sq 0,8415 Adj R-sq 0,8271 F-stat 58,41498 ProbF- statistic 0,000000 Keterangan: = Nyata pada taraf 5 ; =Nyata pada taraf 10 Nilai koefisien determinasi dari model produktivitas padi adalah sebesar 0,8415. Artinya 84,15 keragaman produktivitas padi dapat diterangakan oleh keragaman peubah-peubah penjelas yang terdiri dari rasio harga riil gabah dengan upah riil buruh tani, jumlah penggunaan pupuk urea, serta luas areal intensifikasi. Sedangkan sisanya sebesar 15,85 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak terdapat dalam model. 74 Dengan menggunakan uji-f diperoleh bahwa keragaman rasio harga riil gabah dengan upah riil buruh tani, jumlah penggunaan pupuk urea, dan luas areal intensifikasi secara bersama-sama dapat menjelaskan keragaman produktivitas padi dan secara statistik nyata pada level 0,0000. Hasil uji-t menunjukan bahwa secara individu produktivitas padi dipengaruhi secara nyata oleh rasio harga riil gabah dengan upah riil buruh tani, jumlah penggunaan pupuk urea, dan luas areal intensifikasi. Rasio harga riil gabah dengan upah riil buruh tani berhubungan positif dan berpengaruh nyata terhadap produktivitas padi. Hal ini menunjukan bahwa peningkatan harga riil gabah dapat meningkatkan produktivitas padi dalam bentuk rasio harga riil gabah dengan upah riil buruh tani. Nilai parameter dugaan yang diperoleh sebesar 4,621644 yang berarti jika rasio harga riil gabah dengan upah riil buruh tani meningkat satu satuan maka produktivitas akan meningkat 4,621644 TonHa, cateris paribus. Nilai elastisitas produktivitas padi terhadap rasio harga riil gabah dengan upah riil buruh tani sebesar 0,1421, berarti produktivitas padi tidak responsif terhadap perubahan rasio harga riil gabah dengan upah riil buruh tani. Apabila rasio harga riil gabah dengan upah riil buruh tani meningkat satu persen maka produktivitas padi hanya meningkat 0,1421, cateris paribus. Banyaknya penggunaan pupuk urea pada takarannya berhubungan positif dan berpengaruh nyata terhadap produktivitas padi. Nilai parameter dugaan sebesar 0,003777 menunjukan bahwa jika penggunaan pupuk urea meningkat satu KgHa, maka produktivitas padi akan meningkat 0,003777 TonHa, cateris paribus. Nilai elastisitas produktivitas padi terhadap jumlah penggunaan pupuk sebesar 0,1250, menunjukan bahwa produktivitas padi tidak responsif terhadap 75 perubahan jumlah penggunaan pupuk urea. Apabila jumlah penggunaan pupuk urea meningkat satu persen maka produktivitas padi hanya meningkat 0,1250, cateris paribus. Variabel luas areal intensifikasi berhubungan positif dan berpengaruh nyata pada terhadap produktivitas padi. Nilai parameter dugaan 0,000630 yang berarti jika luas areal intensifikasi meningkat seribu hektar, maka produktivitas padi meningkat sebesar 0,000630 TonHa, cateris paribus. Nilai elastisitas produktivitas padi terhadap luas areal intensifikasi sebesar 0,8520, menunjukan bahwa produktivitas padi tidak responsif terhadap luas areal terintensifikasi. Apabila luas areal intensifikasi meningkat satu persen maka produktivitas hanya akan meningkat 0,8520, cateris paribus.

5.2.1.3. Konsumsi Beras