Kesesuaian Model Uji-f Evaluasi Model

49 endogen dan eksogen dalam persamaan M yang diidentifikasi lebih besar dari hasil pengurangan total persamaan G dalam model dengan satu. Uji rank condition menghasilkan kesimpulan over identifikasi untuk masing-masing persamaan dalam model, hal ini dikarenakan tidak semua determinan persamaan yang ada sama dengan nol dan juga dikarenakan hasil pengurangan total variabel dalam model K dengan total variabel endogen dan eksogen dalam persamaan M lebih besar dari hasil pengurangan total persamaan dalam model G dengan satu. Hasil identifikasi yang menghasilkan kesimpulan overidentifikasi memungkinkan persamaan untuk diestimasi dengan Two-Stage Least Squares 2SLS.

4.3.3. Evaluasi Model

Terdapat tiga kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi model ekonometrika yaitu: 1 kriteria ekonomi, 2 kriteria satistik, 3 dan kriteria ekonometrika Koutsoyiannis, 1977. Berdasarkan kriteria ekonomi, model dievaluasi dengan melihat apakah tanda dan besarnya parameter dugaan variabel- variabel penjelas dalam persamaan sesuai dengan hipotesis. Berdasarkan kriteria statistik, akan dilihat besarnya nilai koefisien determinasi R 2 , nilai uji-f dan uji-t. Pada kriteria ekonometrik yang digunakan ialah dengan melihat adanya Autokorelasi dan Heteroskkedastisitas. Berikut serangkaian evaluasi model yang dilakukan:

4.3.3.1. Kesesuaian Model

Kesesuaian model Goodness Of Fit dihitung dengan nilai koefisien determinasi R 2 . koefisien determinasi R 2 bertujuan untuk mengukur keragaman variabel dependen yang dapat diterapkan oleh variabel independen. R 2 50 menunjukan besarnya pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi dapat dirumuskan sebagai berikut : R 2 = tal kuadrat to jumlah regresi kuadrat jumlah = 1- tal kuadrat to jumlah galat kuadrat jumlah Selang R 2 yang digunakan adalah 0R 2 1. R 2 = 1 berarti semua variasi respon dari variabel dapat dijelaskan dengan fungsi regresi, sedangkan R 2 = 0 berarti tidak satupun variasi pada variabel dapat dijelaskan oleh fungsi regresi. Dalam kenyataannya nilai R 2 berada dalam selang 0 sampai 1 dengan interpretasi relatif terhadap ekstrim 0 dan 1. Nilai koefisien determinasi semakin mendekati 1, maka model tersebut semakin baik.

4.3.3.2. Uji-f

Dalam Koutsoyiannis 1977, pengujian terhadap dugaan persamaan secara keseluruhan dilakukan dengan menggunakan uji f-statistik. Uji f-statistik dapat menjelaskan kemampuan variabel eksogen secara bersama-sama dalam menjelaskan keragaman dari variabel eksogen. Hipotesis yang diuji dari persamaan diatas adalah variabel eksogen yang berpengaruh nyata terhadap variabel endogen. Hipotesis ini disebut hipotesisis nol. Mekanisme yang digunakan untuk menguji hipotesis dari parameter dugaan secara statistik uji f-statistik : H : a 1 = a 2 = ... = a i = 0 atau variasi peubahan nilai variabel independen tidak dapat menjelaskan variasi perubahan nilai variabel dependen. H 1 : minimal ada satu nilai parameter dugaan a i yang tidak sama dengan nol atau variasi perubahan nilai variabel independen dapat menjelaskan variasi perubahan nilai variabel dependen. Untuk i = 1,2,3....,k 51 a = dugaan parameter Statistik uji yang digunakan dalam uji-f : f hitung = k - n SSE 1 - k SSR Dengan derajat bebas = k – 1, n – k Dimana : SSR = jumlah kuadrat regresi SSE = jumlah kuadrat sisa k = jumlah parameter n = jumlah pengamatan Kemudian dilakukan pengujian dimana f-hitung dari hasil analisis dibandingkan dengan f-tabel. Jika f-hitung f-tabel maka tolak H berarti ada minimal satu parameter dugaan yang tidak nol dan berpengaruh nyata terhadap keragaman variabel endogen. Sedangkan jika f-hitung f-tabel maka terima H yang berari secara bersama-sama variabel yang digunakan tidak bisa menjelaskan secara nyata keragaman dari varibel endogen.

4.3.3.3. Uji-t