Luas Areal Panen Tanaman Padi Produktivitas Padi Produksi Padi Produksi Beras

42 Dalam membangun model ekonometrika ada empat tahap utama yang harus dijalani yaitu: 1 spesifikasi, 2 pendugaan, 3 validasi, 4 penerapan model Koutsoyinanis, 1977. Spesifikasi model merupakan tahap yang paling penting, karena pada tahap ini peneliti harus menspesifikasi model yang akan digunakan dalam penelitian atas dasar gamabaran ekonomi, teknis, dan kelembagaan dari fenomena ekonomi yang dipelajari ke dalam hubungan matematik dan statistik. Tahap spesifikasi menurut Koutsoyiannis 1997 meliputi penentuan 1 variabel dependen dependent variables dan variabel penjelas explanatory variables yang akan dimasukan dalam model, 2 harapan teoritis apriori mengenai tanda dan besaran parameter dari setiap persamaan. Dasar definisi apriori adalah pengetahuan mengenai teori, logika, dan fakta empiris yang ada dari hubungan ekonomi antar variabel dependen dan penjelas yang dipelajari, dan 3 bentuk matematis dari model linier atau non linier, jumlah persamaan. Pada Gambar 7 dirumuskan persamaan-persamaan struktural yang menggambarkan hubungan antara variabel eksogen dengan variabel endogen ataupun antara variabel endogen tersebut. Akan dikemukakan pula tanda besaran parameter yang diperkirakan secara apriori berdasarkan pemahaman teori ekonomi dan hasil analisis empiris yang telah dilakukan peneliti terdahulu. Persamaan luas areal panen tanaman padi, produktivitas padi, konsumsi beras, dan harga beras adalah persamaan operasional yang telah mengalami respesifikasi dan menghasilkan tanda parameter dugaan yang sesuai dengan harapan.

4.3.1.1. Luas Areal Panen Tanaman Padi

Luas areal panen tanaman padi diduga dipengaruhi oleh rasio harga riil gabah di tingkat petani dengan upah riil buruh tani, luas areal irigasi, harga pupuk 43 urea dan trend waktu. Persamaan luas areal panen tanaman padi dirumuskan sebgai berikut : LAP t = a + a 1 HG t UBT t + a 2 LIR t + a 3 HPUT t + T + ε t Dimana: LAP t = Luas areal panen tanaman padi tahun ke-t Ribu Ha HG t = Harga riil gabah di tingkat petani tahun ke-t RpKg UBT t = Upah riil buruh tani tahun ke-t RpHOK LIR t = Luas areal irigasi tahun ke-t Ribu Ha HPU t = Harga riil pupuk urea tahun ke-t RpKg T = Trend waktu a = Intersep a i = Parameter yang diduga i = 1,2,3 ε t = Error Nilai dugaan yang diharapkan a 1, a 2 0 ; a 3

4.3.1.2. Produktivitas Padi

Produktivitas padi diduga dipengaruhi oleh rasio harga riil gabah di tingkat petani dengan upah riil buruh tani, jumlah penggunaan pupuk urea, dan luas areal intensifikasi. Persamaaan produktivitas ditulis sebagai berikut : PV t = b + b 1 HG t UBT t + b 2 JPU t + b 3 LIN t + ε t Dimana : PV t = Produktivitas padi padi tahun ke- t TonHa HG t = Harga riil gabah di tingkat petani tahun ke-t RpKg UBT t = Upah riil buruh tani tahun ke-t RpHOK JPU t = Jumlah penggunaan pupuk Urea tahun ke-t KgHa LIN t = Luas areal intensifikasi tahun ke-t Ribu Ha 44 b i = Parameter yang diduga i = 1,2,3 ε t = Error Nilai dugaan yang diharapkan; b 1 ,b 2, b 3

4.3.1.3. Produksi Padi

Produksi padi pada tahun ke-t PP t merupakan perkalian antara luas areal panen LAP t dengan produktivitas padi pada tahun tersebut PV t . Persamaan produksi padi dirumuskan sebgai berikut : PP t = LAP t x PV t Dimana : PP t = Produksi padi pada tahun ke-t Ribu Ton LAP t = Luas areal panen padi tahun ke-t Ribu Ha PV t = Produktivitas padi tahun ke-t TonHa

4.3.1.4. Produksi Beras

Produksi beras PB t merupakan perkalian antara konversi atau tingkat rendemen pengolahan dari padi menjadi beras K t dan produksi padi pada tahun tersebut PP t . Secara empiris persamaan produksi beras dirumuskan sebgai berikut: PB t = K t x PP t Dimana : PB t = Produksi beras pada tahun ke-t Ribu Ton K t = Angka konversi padi ke beras sebesar 0,63 PP t = Produksi padi pada tahun ke-t Ribu Ton

4.3.1.5. Konsumsi Beras