Pengukuran Elastisitas Metode Pengolahan dan Analisis Data

53 persamaan yang diamati terdapat lagged endogenous variable maka uji d menjadi tidak valid. Sehingga dalam penelitian ini untuk menguji autokorelasi digunakan Breusch – Godfrey Serial Correlation LM Test. Dimana jika nilai probability Breusch – Godfrey Serial Correlation LM Test lebih besar dari taraf α yang digunakan maka dapat disimpulkan dalam persamaan tersebut tidak terdapat masalah autokorelasi. Sedangkan untuk masalah heteroskedastisitas, dalam penelitian ini menggunakan White Heteroskedastisity Test. Dimana jika nilai probability White Heteroskedastisity Test lebih besar dari taraf α yang digunakan maka disimpulkan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.

4.3.4. Pengukuran Elastisitas

Pengukuran elastisitas dilakukan untuk melihat seberapa besar derajat kepekaan variabel endogen pada suatu persamaan terhadap perubahan yang terjadi pada variabel eksogen yang mempengaruhinya. Nilai elastisitas diperoleh dari perhitungan sebagai berikut : E sr   i t X Y , =   Y X a t i i Dimana : E sr   i t X Y , = Elastisitas variabel Y t terhadap Variabel X t a i = Parameter dugaan variabel eksogen X i i X = Rata-rata variabel eksogen X i dalam periode pengamatan t Y = Rata-rata variabel endogen Y t dalam periode pengamatan 54 Kriteria uji : 1 Jika nilai elastisitas lebih dari satu E 1, dikatakan elastis responsive karena perubahan satu persen variabel eksogen mengakibatkan perubahan variabel endogen lebih dari satu persen. 2 Jika nilai elastisitas antara nol dan satu 0 E 1, dikatakan inelastis tidak responsive, karena perubahan satu persen variabel eksogen akan mengakibatkan perubahan variabel endogen kurang dari satu persen. 3 Jika nilai elastisitas sama dengan nol E = 0, dikatakan inelatis sempurna. 4 Jika nilai elastisitasnya tak hingga E = ∞, dikatakan elastis sempurna. 5 Jika nilai elastisitasnya sama dengan satu E = 1, dikatakan unitary elastis. Selanjutnya, untuk kepentingan proyeksi, digunakan parameter elastisitas yang diperoleh dari hasil pendugaan fungsi areal panen dan fungsi produkstivitas. Dengan demikian proyeksi areal panen, produktivitas dan produksi suatu komoditas Adnyana,1999 dapat dirumuskan sebagai berikut: Ai t = Ai t-1 1 + єiρi + Σєizρz Yi t = Yi t-1 1 + ωiρi + Σψkwk Qgi t = Ai t x Yi t Dimana : Ai t = Luas areal panen padi pada waktu t, Ai t-1 = Luas areal panen padi pada waktu t-1, єi = Elastisitas areal panen terhadap harga sendiri gabah, ρi = Laju pertumbuhan harga riil gabah, єiz = Elastisitas areal panen terhadap faktor lainnya z, ρz = Laju pertumbuhan faktor lain z, Yi t = Produktivitas padi pada periode t, 55 Yi t-1 = Produktivitas padi pada periode t-1, ωi = Elastisitas hasil terhadap harga sendiri gabah, ψk = Elastisitas hasil terhadap input lainnya k, wk = Laju pertumbuhan input lainnya k, Qgi t = Total produksi padi pada tahun t. Proyeksi produksi beras dilakukan dengan mengalikan produksi padi dengan angka konversi padi ke beras. Sedangkan proyeksi konsumsi beras dilakukan dengan menggunakan elastisitas permintaan konsumsi beras terhadap perubahan harga beras dan jumlah penduduk. Model proyeksi permintaan beras dapat dirumuskan sebagai berikut: Qdi t = Qdi t-1 1 + ηiρi + σiτi Diaman: Qdi t = Permintaan beras pada wakktu t, Qdi t-1 = Permintaan beras pada waktu t-1 ηi = Elastisitas permintaan terhadap harga sendiri beras, ρi = Laju pertumbuhan harga riil beras, σi = Elastisitas permintaan beras terhadap jumlah penduduk τi = Laju pertumbuhan penduduk.

4.3.5. Validasi Model