Jenis Tanah Iklim Penggunaan Lahan

Kelurahan Katulampa merupakan kelurahan yang terletak di wilayah hulu DAS Ciliwung bagian bawah. Secara geografis, Kelurahan Katulampa termasuk dalam Kecamatan Bogor Timur, terletak pada 106º49’11” Bujur Timur - 106º50’25” Bujur Timur dan 6º35’10” Lintang Selatan - 6º38’5” Lintang Selatan. Kelurahan Katulampa terletak pada ketingian 300 – 370 m dpl. Luas Kelurahan Katulampa adalah 299,7 ha. Jumlah penduduk Kelurahan Katulampa sebesar 2146 jiwa dengan 419 KK. Batas administrasi kelurahan Katulampa, di sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Cimahpar dan Kelurahan Tanah Baru, sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Cibanon dan Kelurahan Sukaraja, sebelah selatan berbatasan dengan Keluraha Tajur dan Kelurahan Sindangsari, sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Baranang Siang dan Kelurahan Sukasari.

4.1.2. Jenis Tanah

Kondisi fisik tanah di lokasi penelitian sangat berperan dalam membentuk karakter lahan baik yang terkait dengan produksi, habitat maupun tempat berdirinya struktur bangunan. Pada lokasi penelitian, terdapat dua jenis tanah meliputi jenis Latosol Coklat dan Latosol Kemerahan. Berdasarkan sifat erodilibitas, tanah Latosol tergolong peka terhadap erosi. Potensi erosi di DAS Ciliwung bagian hulu ini relatif tinggi sehingga limpasan air hujan yang masuk ke dalam sungai akan mengakibatkan sedimentasi yang tinggi. Peta jenis tanah pada lokasi penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1.

4.1.3. Iklim

Berdasarkan klasifikasi iklim Koppen, iklim di lokasi penelitian termasuk dalam tipe iklim Af tropis lembab, yaitu dicirikan oleh suhu yang relatif tinggi dan konstan. Jumlah curah hujan pada ketiga desa cukup tinggi. Masing-masing desa memiliki jumlah curah hujan yang berbeda. Di wilayah Desa Tugu Utara jumlah curah hujan sebesar 3.000-3.500 mmth, di wilayah Desa Cilember jumlah curah hujan sebesar 3.500-4.500 mmth, sedangkan Kelurahan Katulampa sebesar 3.000-4.500 mmth. Tingkat kelembaban di lokasi penelitian berkisar antara 70- 80 . Peta Curah Hujan di lokasi penelitian dapat dilihat pada Lampiran 2.

4.1.4. Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan pada lokasi penelitian diklasifikasikan menjadi 8 jenis penggunaan lahan, yaitu air, semak belukar, lahan terbangun, hutan, perkebunan teh, ladang, rumput, dan sawah. Penggunaan lahan pada Desa Tugu Utara, Desa Cilember, dan Kelurahan Katulampa dapat dilihat pada Tabel 5, sedangkan peta penggunaan lahan pada ketiga desa dapat dilihat pada Lampiran 3. Luas lahan terbangun di Desa Tugu Utara adalah seluas 109,1 ha 8,1, di Desa Cilember seluas 65,8 ha 22,2, dan di Kelurahan Katulampa seluas 183 ha 61. Tabel 5. Luas dan persentase penggunaan lahan di lokasi penelitian No. Penggunaan Lahan DAS Ciliwung Hulu Bagian atas Bagian tengah Bagian bawah Desa Tugu Utara Desa Cilember Kelurahan katulampa Luas ha Luas ha Luas ha 1. Air 0,2 0,0 6,8 2,3 5,3 1,8 2. Semak belukar 223,4 16,7 106,9 36 96,9 32,3 3. Lahan terbangun 109,1 8,1 65,8 22,2 183 61 4. Hutan 628,8 46,1 50,2 16,9 4,2 1,4 5. Perkebunan teh 243,3 18,2 12,3 4,1 0,0 0,0 6. Ladang 76,1 5,7 23,9 8,1 0,0 0,0 7. Rumput 2,0 0,1 19,2 6,5 3,7 1,2 8. Sawah 56,5 4,2 11,6 3,9 6,6 2,2 Jumlah 1339,4 100,0 296,7 100,0 299,7 100,0 Sumber: PPLH IPB 2006

4.2. Kondisi Lahan