Perumahan Sehat TINJAUAN PUSTAKA

sudah direncanakan, seperti pembangunan oleh Perumnas berupa rumah susun, atau pembangunan yang dikembangkan oleh instansi swasta. Menurut Daldjoeni 2003, definisi dari permukiman atau perumahan desa yaitu suatu tempat atau daerah tempat penduduk berkumpul dan hidup bersama dan mereka dapat menggunakan lingkungan setempat untuk kehidupan mereka. Terdapat tiga unsur, yaitu penduduk, tanah, dan bangunan yang masing-masing unsur lambat atau cepat mengalami perubahan sehingga desa sebagai pola permukiman bersifat dinamis. Secara geografis, definisi tadi dapat dipertanggungjawabkan, karena manusia sebagai penghuni desa selalu melakukan adaptasi spasial dan ekologis sejalan dengan kegiatannya berpangupa jiwa agraris.

2.2. Perumahan Sehat

Perumahan sehat disebut juga sebagai salah satu kriteria layak huni, dalam pengertian secara luas bukan hanya sebatas fisik saja, tetapi juga secara sosial, baik secara internal maupun eksternal. Perumahan sehat adalah perumahan yang harus memiliki tiga syarat, yaitu a syarat fisik tersedianya sarana air bersih, sarana sanitasi, pengelolaan sampah dan air limbah, b syarat biologis bebas dari seranggabinatang pengerat, dan c syarat sosial dengan berprilaku hidup sehat Kuswartojo et al., 2005 Menurut Komisi WHO 2001, permukiman atau perumahan yang sehat adalah konsep dari perumahan sebagai faktor yang dapat meningkatkan standar kesehatan penghuninya. Konsep tersebut melibatkan pendekatan sosiologis dan teknis pengelolaan faktor resiko dan berorientasi pada lokasi bangunan, kualifikasi, adaptasi, manajemen, penggunaan, pemeliharaan rumah dan lingkungan di sekitarnya, serta mencakup unsur-unsur penyediaan air minum dan sarana yang memadai untuk memasak, mencuci, menyimpan makanan, serta pembuangan kotoran manusia ataupun limbah lainnya. Silas 2001 mengemukakan kaidah perencanaan kawasan perumahan dan permukiman yang layak perlu memperhatikan dan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut a penggunaan lahan yang efektif dan efisien dan terkait dengan kegiatan ekonomi dalam arti luas; b orientasi bangunangedung perlu memperhatikan arah angin di samping posisi dan pergerakan matahari. Jalan dan lorong terutama diserahkan dengan aliran angin sebagai koridor angin yang menjaga kesejukan lingkungan; c jalan mobil disediakan sesuai dengan kebutuhan nyata untuk keamanan dan keadaan darurat. Parkir mobil sebaiknya terpusat sehingga jalanlorong dapat dijadikan taman komunal; d tersedia fasilitas perumahan yang diadakan dan diselenggarakan secara komunal, termasuk ruang terbuka hijau serta rekreasi memakai akses utama melalui berjalan kaki dari perumahan yang ada. Sistem sarana dan prasarana harus terkait dengan sistem kota yang lebih besar. Prasarana lingkungan permukiman adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan, yang memungkinkan lingkungan permukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Prasarana utama meliputi jaringan jalan, jaringan air hujan, jaringan pengadaan air bersih, jaringan listrik, telepon, gas, dan sebagainya. Sarana lingkungan permukiman adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk menyelenggarakan dan mengembangkan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya, seperti pusat perbelanjaan, pelayanan umum, pendidikan dan kesehatan, tempat peribadatan, rekreasi dan olah raga, pertamanan, dan permakaman. Kesatuan antara manusia sebagai penghuni isi dengan lingkungan hunian membentuk suatu komunitas yang secara bersamaan membentuk permukiman. Menurut Sastra 2005, elemen permukiman terdiri atas beberapa unsur, yaitu alam, manusia, masyarakat, bangunan, dan jaringannetworks. - Alam, meliputi kondisi geologi, topografi, tanah, air, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan iklim. - Manusia, merupakan pelaku utama kehidupan selain makhluk hidup lain seperti hewan, tumbuhan, dan lainnya. Sebagai makhluk yang paling sempurna dalam kehidupannya, manusia membutuhkan berbagai hal untuk menunjang kehidupannya, seperti kebutuhan biologis ruang, udara, suhu, dan lain-lain, perasaan dan persepsi, kebutuhan emosional serta kebutuhan akan nilai-nilai moral. - Masyarakat, merupakan kesatuan kelompok orang keluarga dalam suatu permukiman yang membentuk suatu komunitas tertentu. Hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan yang terjadi di dalam masyarakat yang mendiami suatu wilayah permukiman adalah 1 kepadatan dan komposisi penduduk, 2 kelompok sosial, 3 adat dan kebudayaan, 4 pengembangan ekonomi, 5 pendidikan, 6 kesehatan, dan 7 hukum dan administrasi. - Bangunanrumah, merupakan wadah bagi manusia keluarga. Oleh karena itu, dalam perencanaan dan pengembangannya perlu mendapatkan perhatian khusus agar sesuai dengan rencana kegiatan yang berlangsung di tempat tersebut. Pada prinsipnya bangunan yang digunakan sesuai dengan fungsinya seperti sebagai pelayanan masyarakat misalnya sekolah, rumah sakit, dan lainnya, sebagai tempat rekreasi fasilitas hiburan, dan sebagainya. - Jejaringnetworks, merupakan sistem buatan atau alam berupa fasilitas untuk operasional suatu wilayah permukiman, seperti jaringan air bersih di daerah pegunungan dapat dengan mudah diperoleh karena adanya sumber mata air. Sistem buatan yang diperlukan di dalam wilayah perumahan, antara lain, sistem jaringan air bersih, sistem jaringan listrik, sistem jaringan transportasi, sistem komunikasi, drainase, dan tata letak fisik. Permukiman perdesaan di Indonesia umumnya merupakan perumahan yang mengelompok. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh keadaan sosial bangsa Indonesia yang bersifat gotong royong sehingga cenderung berkeinginan tinggal berdekatan dengan tetangga. Kelompok-kelompok tersebut dihubungkan oleh jalan kecil jalan desa atau jalan setapak. Permukiman perdesaan biasanya dicirikan oleh dominasi lanskap pertanian dan penyelenggaraannya diatur oleh adat istiadat dan pola-pola tradisional yang berlaku pada suatu daerah. Undang- undang yang masih sangat kuat dipengaruhi oleh pola-pola tradisional.

2.3. Persyaratan Kesehatan Perumahan dan Lingkungan Perumahan