Latar Belakang Penilaian Risiko Kualitatif Pemasukan Virus Avian Influenza ke Indonesia Melalui Importasi Anak Ayam Bibit Asal Belanda

3 Komponen analisis risiko menurut OIE 2013 meliputi identifikasi bahaya, penilaian risiko, manajemen risiko dan komunikasi risiko Gambar 1. Penilaian risiko terdiri dari empat komponen yaitu penilaian pelepasan, penilaian pendedahan, penilaian konsekuensi dan estimasi risiko Sugiura dan Murray 2011. Gambar 1 Komponen analisis risiko

2.2 Karakteristik Virus Avian Influenza

Avian influenza adalah penyakit infeksi pada unggas yang disebabkan oleh virus influenza strain tipe A. Virus influenza termasuk family Orthomyxoviridae. Virus influenza tipe A dapat berubah-ubah bentuk drift, shift, dan dapat menyebabkan epidemik dan pandemik Kemenkes 2008. Virus ini dibedakan menjadi high pathogenicity avian influenza HPAI dan low pathogenicity avian influenza LPAI OIE 2013. Seluruh wabah dari bentuk influenza yang sangat patogenik berasal dari virus-virus influenza tipe A dengan subtipe haemagglutinin H yaitu H5 dan H7. Jenis subtipe influenza A juga dilihat dari neuraminidase N. Hingga saat ini telah diketahui ada 18 jenis subtipe haemagglutinin H1-H18 dan 11 jenis subtipe neuraminidase N1-N11 Tong et al. 2013. Sifat-sifat virus AI antara lain menggumpalkan eritrosit dan mengubah materi-materi genetiknya bertukar dan tersusun baru reassortment. Proses perubahan struktur antigen pada permukaan H atau N disebut antigenic drift, perubahan ini tidak menghasilkan subtipe virus baru. Antigenic shift dikenal sebagai proses penyusunan ulang materi genetik, hal ini akan menghasilkan jenis subtipe yang baru yang berbeda dari kedua induknya. Oleh karena populasi manusia tidak mempunyai imunitas terhadap subtipe baru, dan tidak ada vaksin yang tersedia untuk memberikan proteksi, antigenic shift dalam sejarah menghasilkan pandemik yang sangat mematikan. Hal ini terutama akan muncul bila subtipe baru mempunyai gen dari virus influenza manusia sehingga dapat tertular dari orang ke orang pada periode yang terus menerus Sidamukti 2010. Virus AI dapat mendedah ke hewan rentan, manusia dan mengkontaminasi lingkungan. Pemasukan virus AI paling efisien adalah melalui kontak langsung dengan unggas terinfeksi yang mengeluarkan virus ke lingkungan melalui sekresi pernafasan dan fesesnya. Unggas dapat terdedah virus AI melalui kontak tidak langsung dengan peralatan atau material fomites, yang permukaannya telah terkontaminasi sekresi pernafasan, feses, debu yang mengandung virus dari Identifikasi Bahaya Komunikasi Risiko Penilaian Risiko: - Penilaian pelepasan - Penilaian pendedahan - Penilaian konsekuensi - Estimasi risiko Manajemen Risiko 4 unggas terinfeksi. Peralatan fomites merupakan vektor mekanik bagi penularan virus AI. Manusia dapat berperan sebagai vektor mekanik penularan AI. Pergerakan manusia dapat menjadi sumber pendedahan virus AI secara tidak langsung dari alas kaki, pakaian dan tangan setelah manusia tersebut kontak langsung dengan unggas terinfeksi, ekskresi maupun sekresinya Swayne 2008. 3 METODE

3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Penelitian ini diawali dengan melakukan identifikasi bahaya terhadap komoditas anak ayam bibit asal Belanda yang masuk ke Indonesia berdasarkan data Electronic System for Animal Quarantine EQ-Vet. Setelah didapatkan hasil identifikasi bahaya kemudian dibuat suatu alur tapak risiko. Alur tapak risiko yang diperoleh kemudian dilakukan penilaian risiko. Penilaian risiko yang dilakukan adalah secara kualitatif, dimulai dari penilaian pelepasan, yaitu kemungkinan virus AI keluar dari negara Belanda masuk ke Indonesia. Tahap selanjutnya adalah penilaian pendedahan, yaitu kemungkinan anak ayam bibit terinfeksi menularkan virus AI ke hewan rentan, manusia dan lingkungan di Indonesia. Hasil penilaian pelepasan dan pendedahan selanjutnya digandakan dan menghasilkan suatu likelihood. Penilaian konsekuensi merupakan proses penilaian risiko setelah dilakukan penilaian pelepasan dan pendedahan. Hasil penilaian konsekuensi selanjutnya digabungkan dengan likelihood untuk menghasilkan suatu estimasi risiko. Gambar 2 merupakan kerangka konsep yang akan digunakan dalam penelitian ini. Gambar 2 Kerangka konsep penelitian

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan mulai bulan Agustus sampai bulan November 2014 di wilayah kerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta dan Kampus Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. Pemasukan anak ayam bibit dari Belanda ke Indonesia Alur tapak risiko Penilaian risiko Output: estimasi risiko Identifikasi bahaya Metode: - Data primer - Data sekunder