Analisis kelayakan usaha Analisis usaha budidaya rumput laut

Gambar 13. Peta kesesuaian lahan untuk kategori wisata pantai DKI Jakarta DKI Jakarta 27 Analisis yang dilakukan dengan menggunakan peta kesesuaian lahan pada Gambar 13 menunjukan tingkat kesesuaian berdasarkan lokasi, dimana pada Pantai Pasir Perawan luasan lokasi lebih besar dibanding objek wisata pantai lainnya, hal ini disebabkan karena lokasi Pantai Pasir Perawan cukup jauh dari perumahan warga serta belum adanya ganguan dari aktivitas lainnya. Selain itu wilayah tersebut juga memiliki lebar dan panjang pantai yang cukup luas, serta substrat pasir putih yang cukup baik, sehingga menjadikan pantai tersebut sebagai objek wisata yang sangat banyak diminati oleh wisatawan. Wisata Pantai Kresek, Pantai Bintang, dan Wisata Pantai Berbintang memang luasanya tergolong sempit karena dibatasi oleh kondisi fisik kawasan yang tidak mendukung, seperti substrat dasar perairan yang berlumpur dan adanya ekosistem lamun yang tumbuh disekitar pantai, sehinggga jika daerah tersebut dijadikan tempat wisata maka dikawatirkan terjadi pengrusakan habitat pada ekosistem lamun. Analisis Keberlanjutan 1. Analisis Multidimensional Scaling MDS untuk budidaya rumput laut Analisis Multidimensional Scaling MDS yaitu analisis yang memadukan semua dimensi seperti dimensi sosial, ekonomi, ekologi, kelembagaan, sampai pada dimensi infrastruktur, dan selanjutnya melihat sejauh mana tingkat keberlanjutan pada masing-masing dimensi. Adapun dimensi yang dianggap memiliki peran penting dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

a. Dimensi ekologi

Dimensi ekologi merupakan salah satu penentu terhadap keberhasilan budidaya budidaya rumput laut. Adapun atribut yang dimasukan dalam dimensi ekologi meliputi, tingkat kesesuaian perairan, hasil analisis diperoleh skor 1 satu atau sesuai bersyarat, sehingga untuk melakukan pembudidayaan di Pulau Pari beberapa faktor harus diperhatikan seperti faktor kualitas air yang meliputi kecepatan arus, nitrat, dan fosfat, yang menurut hasil analisis diperoleh nilai yang cukup rendah sehingga tidak mendukung untuk dijadikan sebagai lahan budidaya. Stok bibit di Pulau Pari sebenarnya cukup tersedia namun pada musim-musim tertentu biasanya masyarakat Pulau Pari hanya menunggu bantuan dari pemerintah, hal ini dikarenakan bibit rumput laut yang mereka kembangkan mengalami penyakit ice-ice atau pemutihan rumput laut sehingga tidak layak untuk dibudidayakan, sedangkan dari segi ancaman terhadap perairan cukup terkendali sehingga tidak berdampak terhadap hasil budidaya yang dilakukan, begitu juga dengan serangan penyakit yang dinilai oleh masyarakat cukup rendah sehingga bisa dikendalikan. Masyarakat Pulau Pari mengantisipasi serangan hama dengan cara melakukan penanaman secara bersamaan, sehingga serangan hama ikan baronang dan penyu tidak terfokus pada satu titik saja. Analisis leverage untuk atribut ekologi disajikan pada Gambar 14.

Dokumen yang terkait

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Ekosistem Mangrove Pulau Kecil Berpenghuni (Studi Kasus di Pulau Lancang Besar, Kelurahan Pulau Pari, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kab. Adrninistrasi Kep. Seribu DKI Jakarta)

2 29 290

Studi Ekologi Populasi Mangrove jenis Rhizophora stylosa di Pulau Tengah, Gugus Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara

0 11 97

Keberlanjutan pembangunan pulau-pulau kecil : sudi kasus kelurahan Pulau Panggang dan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta

0 10 216

Analisis finansial usaha rumput laut kering tawar di Pulau Pari, Kelurahnn Pulau Pari, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu

0 14 102

Alternatif pengembangan gugusan Pulau Pari Kepulauan Seribu sebagai Obyek Ekowisata Bahari di DKI Jakarta

0 8 159

Perencanaan Strategis Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Terpadu di Kelurahan Pulau Panggang Kecamatan Seribu Utara, Kabupaten Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta

0 6 16

Keberlanjutan pembangunan pulau pulau kecil sudi kasus kelurahan Pulau Panggang dan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta

0 6 206

Parameter Oseanografi sebagai faktor penentu pertumbuhan rumput laut Kappaphycus alvarezii di pulau Pari, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta

0 11 78

Kerapatan dan Penutupan Jenis Lamun di Gugusan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta

0 3 13

Pengelolaan Sumberdaya Air untuk Pengembangan Pariwisata di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta | Sinulingga | Majalah Geografi Indonesia 13120 26871 1 SM

0 2 10