Dimensi sosial Analisis multidimensional scaling MDS untuk wisata bahari

KESIMPULAN

1. Kesimpulan

a. Dampak perubahan pemanfaatan terhadap kondisi pengelolaan Pulau Pari: - Aspek sosial-ekonomi pasca terjadinya perubahan pemanfaatan meliputi peningkatan biaya hidup, perubahan pola prilaku masyarakat cenderung matrealistis dan terjadinya persaingan antar sesama pengelola wisata. - Aspek ekologi meliputi perubahan kondisi kualitas perairan yang diduga diakibatkan karena adanya aktivitas daratan sehingga mengalami peningkatan nilai fosfat dari tahun 1997-2014. Dampak lain yang ditimbulkan yaitu degradasi wilayah pantai akibat pengambilan pasir untuk keperluan bangunan. b. Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap perubahan sosial ekonomi dalam pengelolaan Pulau Pari yaitu hilangnya mata pencaharian utama masyarakat berupa usaha budidaya rumput laut, yang disertai dengan adanya mata pencaharian baru yang dianggap lebih menguntungkan, sehingga perlahan kebiasaan masyarakat mulai berubah dan akhirnya beralih ke usaha wisata bahari. c. Analisis keberlanjutan dari usaha budidaya rumput laut diperoleh nilai yang menunjukan skor cukup berlanjut, begitu juga dengan usaha wisata bahari, ke dua usaha tersebut belum masuk dalam kategori sangat berlanjut, sehingga dimensi yang dianggap berpengaruh terhadap keberlanjutan pengelolaan Pulau Pari harus diperbaiki. d. Rekomendasi pengelolaan Pulau Pari - Pengelolaan usaha budidaya rumput laut : Jika pengelolaanya terfokus pada budidaya rumput laut, maka faktor-faktor pendukung dalam pengelolaannya yang masih memiliki nilai Kurang Berlanjut seperti pada dimensi ekologi, ekonomi, infrastruktur, dan kelembagaan harus diperbaiki sehingga tercapai pengelolaan yang terintegrasi. - Pengelolaan wisata bahari : Usaha wisata bahari dianggap usaha yang memberikan keuntungan dari semua aspek terutama aspek ekonomi, tetapi ada beberapa dimensi yang masih dianggap kurang berlanjut bahkan tidak berlanjut, seperti dimensi infrastruktur dan kelembagaan. Oleh karena itu kedua dimensi tersebut harus diperbaiki agar dalam pengelolaannya dapat terintegrasi tanpa memberikan dampak dikemudian hari.

2. Saran

1. Bagi pemerintah daerah, pengambilan kebijakan terkait investor dan masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan wisata bahari disarankan untuk mempertimbangkan hasil penelitian ini sebagai acuan dalam mengaplikasikan pengelolaan Pulau Pari yang terintegrasi dan berkelanjutan dari semua aspek. 2. Penelitian selanjutnya dapat mengambil parameter ekologi seperti tutupan ekosistem mangrove dan lamun, guna untuk memperkaya data penelitian. DAFTAR PUSTAKA [PP RI] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. [Kemenbudpar] Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. 2004. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor KM.67UM.001MKP2004 tentang Pedoman Umum Pengembangan Pariwisata di Pulau-Pulau Kecil. Jakarta ID : Kemenbudpar. [KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2011. Kelautan dan Perikanan dalam Angka 2011. Jakarta ID : Kementrian Kelautan dan Perikanan. [MEA] Milennium Ecosystem Assessment. 2005. Ecosystems and Human Well- Being: Synthesis. Island Press, Washington, D.C. [WRI] World Resources Institute. 2001. Coastline Length. Virginia : World Resources Institute. Adrianto L. 2006. Pengantar Penilaian Ekonomi Sumberdaya Pesisir dan Laut. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor. Alder J, TJ Pitcher, D Preikshot, K Kaschner, and B Feriss. 2000. How good is good? A Rapid appraisal technique for evaluation of the sustainable status of fisheriesof the North Atlantic. In Pauly and Pitcher eds. Methods for evaluation the impact of fisheries on the North Atlantic ecosystem. Fisheries Center Research Reports. Vol 8 No. 2 Anderies, J.M., M.A. Jansen and E. Ostrom. 2004. A Framework to Analyze The Robustness of Social-Ecological Systems from An Institutional Perspective. Ecology and Society 9 1, 18 [online] URL http: www.ecologyandsociety.orgvol9iss1 art 18 Beller W, P d’Ayala and P Hein. 1990. Sustainable development and enviromental and management of small island. United nations educational, scientific and cultural organization UNESCO. Paris and New Jersey, USA Bengen, D.G. 2004. Sinopsis “ekosistem dan sumberdaya alam pesisir dan laut serta prinsip pengelolaanya”. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Laut Institut Pertanian Bogor. Bogor. 72p. Bengen DG. 2006. Identifikasi Pulau-Pulau Kecil Bagi Kegiatan Ekowisata di Provinsi Maluku. Pusat Pembelajaran dan Pengembangan Pesisir dan Laut P4L. Bogor Budiharsono S. 2001. Teknik Analisis Pembangunan Kawasan Pesisir dan Lautan. PT Pradnya Paramita. Jakarta. Burrough, J A and M.S, Taylor. 1998. The Simple Economics of Geografhical Sistem for Land Resources Assesmen, Clarendon Press, Oxford. Carpenter, S.R., and L.H. Gundersom. 2001. Coping with colapse: ecological and sosial dinamics in ecosistem managemen. BioScience 51:451-457. Chandralala, Kotuwengoda, Palliyaguruge, Lalith. 2010. Impacts of Tourisem and Community Attitude Towards Tourism: A Case Study in Sri Langka. South Asia Journal of Tourism and Haritage. Vol. 3, No.2 Cicin-Sain, B. dan R. W. Knecht. 1998. Integrated coastal and ocean management. Island Press, Washington DC.

Dokumen yang terkait

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Ekosistem Mangrove Pulau Kecil Berpenghuni (Studi Kasus di Pulau Lancang Besar, Kelurahan Pulau Pari, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kab. Adrninistrasi Kep. Seribu DKI Jakarta)

2 29 290

Studi Ekologi Populasi Mangrove jenis Rhizophora stylosa di Pulau Tengah, Gugus Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara

0 11 97

Keberlanjutan pembangunan pulau-pulau kecil : sudi kasus kelurahan Pulau Panggang dan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta

0 10 216

Analisis finansial usaha rumput laut kering tawar di Pulau Pari, Kelurahnn Pulau Pari, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu

0 14 102

Alternatif pengembangan gugusan Pulau Pari Kepulauan Seribu sebagai Obyek Ekowisata Bahari di DKI Jakarta

0 8 159

Perencanaan Strategis Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Terpadu di Kelurahan Pulau Panggang Kecamatan Seribu Utara, Kabupaten Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta

0 6 16

Keberlanjutan pembangunan pulau pulau kecil sudi kasus kelurahan Pulau Panggang dan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta

0 6 206

Parameter Oseanografi sebagai faktor penentu pertumbuhan rumput laut Kappaphycus alvarezii di pulau Pari, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta

0 11 78

Kerapatan dan Penutupan Jenis Lamun di Gugusan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta

0 3 13

Pengelolaan Sumberdaya Air untuk Pengembangan Pariwisata di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta | Sinulingga | Majalah Geografi Indonesia 13120 26871 1 SM

0 2 10