Dimensi sosial Dimensi infrastruktur

keluarga yang terlibat dalam usaha, sedangkan sisanya sebanyak 8 menyatakan tidak ada anggota keluarga yang terlibat dalam usaha wisata bahari. Tingkat penerimaan masyarakat terhadap wisatawan kebanyakan responden memilih sangat menerima yakni ada 69 mengatakan menerima, 29 memilih jawaban sangat menerima, dan sisanya sebanyak 1 tidak menerima, sedangkan atribut mengenai alternatif usaha lain, mayoritas masyarakat memiliki 1-2 usaha, atau sekitar 38 responden, sedangkan yang 27 memiliki 2 usaha, dan sisanya sebanyak 35 tidak mempunyai usaha lain selain mengandalkan wisata sebagai sumber mata pencaharian mereka. Terkait perubahan sikap atau sosial masyarakat Pulau Pari, menurut kebanyakan responden yakni 76 responden dari 131 responden yang diwawancarai mengatakan tidak terjadi perubahan dari segi sosial masyarakat, sedangakan sisanya yakni 24 mengatakan terjadi perubahan sosial masyarakat seperti kurangnya sosialisasi antar masyarakat Pulau Pari. Kondisi tersebut menurut mereka dipengaruhi oleh makin padatnya kegiatan masyarakat yang disebabkan karena meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung, sehingga berakibat pada kurangnya waktu untuk bersama dengan keluarga dan masyarakat sekitar. Adapun konflik antar pengelola wisata, 70 responden mengatakan tidak ada konflik selama adanya wisata, dan 30 lainya mengatakan terjadi konflik tetapi jarang dan hanya terjadi setahun sekali, sedangkan untuk atribut mengenai pengaruh wisatawan terhadap interaksi antar penduduk menunjukan tidak ada perubahan, atau sebanyak 75 responden mengatakan bahwa setelah adanya wisata, masyarakat lebih banyak waktu untuk bersosialisasi dengan masyarakat lainya. Gambar 22. Atribut sosial yang menjadi faktor pengungkit keberlanjutan wisata bahari Pulau Pari Dimensi sosial merupakan salah satu faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap usaha wisata bahari. Gambar 22 menunjukan bahwa ada 7 atribut yang dianggap berpengaruh terhadap keberlanjutan usaha wisata bahari dan dianggap sensitif seperti interaksi antar penduduk, konflik antar pengelola wisata, perubahan sikap dan prilaku masyarakat, alternatif usaha lain, tingkat penerimaan masyarakat terhadap wisatawan, partisipasi keluarga dalam usaha wisata bahari, dan tingkat pendidikan masyarakat Pulau Pari. Semua atribut di atas merupakan faktor pengungkit sehingga untuk keberlanjutan suatu usaha wisata bahari semua atribut tersebut harus lebih diperhatikan dan menjadi fokus dalam suatu pengelolaan wisata berkelanjutan 2,79 7,48 4,64 9,12 5,12 6,24 5,76 5 10 Tingkat Pendidikan Partisipasi keluarga dalam usaha wisata… Tingkat penerimaan masyarakat terhadap… Alternatif usaha lain Perubahan sikap dan prilaku masyarakat Konflik antar pengelola wisata Interaksi antar penduduk Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed on Sustainability scale 0 to 100

d. Dimensi infrastruktur

Dimensi infrastruktur merupakan dimensi yang dianggap cukup berpengaruh terhadap keberlanjutan usaha dan aktivitas wisata di Pulau Pari, selain itu dimensi infrastruktur dianggap sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan jumlah wisatawan, sehingga dikwatirkan akan berdampak terhadap sosial dan ekologi di Pulau Pari. Beberapa atribut yang dianggap berpengaruh terhadap keberlanjutan pengelolaan yaitu sarana dan prasarana pasar, sarana dan prasarna kesehatan, dan ketersediaan rambu-rambu penunjuk daerah wisata. Ketiga atribut tersebut mendapat skor satu 1 yang berarti keberadaan dari atribut tersebut masih cukup terbatas, sedangkan untuk atribut ketersediaan jalan, sarana listrik, homestay, ketersediaan toilet umum, dan ketersediaan sarana dan prasarana tempat pembuangan sampah sementara, tergolong sangat baik atau keberadaan infrastruktur tersebut sudah sangat memadai sehingga diberi skor dua2 yang merupakan skor tertinggi. Atribut mengenai teknologi pengolahan limbah di Pulau Pari masih belum ada skor :0 , sehingga untuk keberlanjutan dimensi infrastruktur, atribut tersebut harus dibangun agar dapat menampung limbah yang dihasilkan oleh masyarakat dan wisatawan yang semakin hari semakin meningkat. Gambar 23. Atribut infrastruktur yang menjadi faktor pengungkit keberlanjutan wisata bahari Pulau Pari Gambar 23 menunjukan bahwa dari semua atribut yang dimasukan dalam dimensi infrastruktur secara keseluruhan nilai yang diperoleh masih diatas 1,5 atau atribut tersebut tergolong sensitif terhadap pengelolaan wisata bahari dari segi infrastruktur, sehingga untuk keberlanjutan pengelolaanya atribut yang dimaksud perlu ditingkatkan lagi dan masih memerlukan perbaikan. Tetapi di sisi lain atribut infrastruktur juga harus tetap mempertimbangkan aspek yang lain sehingga tetap berjalan bersamaan tanpa menimbulkan penurunan kualitas dari dimensi-dimensi lainya. 3,19 4,61 5,50 4,37 4,87 4,04 5,27 3,00 2,59 2 4 6 Sarana dan prasarana pasar Sarana dan prasarana kesehatan Ketersediaan rambu-rambupenunjuk… Jalanan Sarana listrik BangunanHomestay Teknologi pengolahan limbah Ketersediaan toilet umum Ketersediaan sarana prasarana tempat… Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed on Sustainability scale 0 to 100

e. Dimensi kelembagaan

Dokumen yang terkait

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Ekosistem Mangrove Pulau Kecil Berpenghuni (Studi Kasus di Pulau Lancang Besar, Kelurahan Pulau Pari, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kab. Adrninistrasi Kep. Seribu DKI Jakarta)

2 29 290

Studi Ekologi Populasi Mangrove jenis Rhizophora stylosa di Pulau Tengah, Gugus Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara

0 11 97

Keberlanjutan pembangunan pulau-pulau kecil : sudi kasus kelurahan Pulau Panggang dan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta

0 10 216

Analisis finansial usaha rumput laut kering tawar di Pulau Pari, Kelurahnn Pulau Pari, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu

0 14 102

Alternatif pengembangan gugusan Pulau Pari Kepulauan Seribu sebagai Obyek Ekowisata Bahari di DKI Jakarta

0 8 159

Perencanaan Strategis Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Terpadu di Kelurahan Pulau Panggang Kecamatan Seribu Utara, Kabupaten Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta

0 6 16

Keberlanjutan pembangunan pulau pulau kecil sudi kasus kelurahan Pulau Panggang dan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta

0 6 206

Parameter Oseanografi sebagai faktor penentu pertumbuhan rumput laut Kappaphycus alvarezii di pulau Pari, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta

0 11 78

Kerapatan dan Penutupan Jenis Lamun di Gugusan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta

0 3 13

Pengelolaan Sumberdaya Air untuk Pengembangan Pariwisata di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta | Sinulingga | Majalah Geografi Indonesia 13120 26871 1 SM

0 2 10