118
6.3. Keragaan Pasar Tekstil Dunia
6.3.1. Total Ekspor Tekstil Dunia
Total ekspor tekstil dunia merupakan persamaan identitas dari penjumlahan ekspor tekstil Jerman, ekspor tekstil Amerika Serikat, ekspor tekstil
China, ekspor tekstil Indonesia, dan sisa ekspor tekstil dunia. Persamaan identitas dari total ekspor tekstil dunia ditentukan oleh hubungan identitas
sebagai berikut: XTW
t
= XTG
t
+ XTA
t
+ XTC
t
+ XTI
t
+ XTR
t
…………………………… 6.88 dimana,
XTW
t
: Ekspor tekstil dunia tahun t 1 000 ton. XTG
t
: Ekspor tekstil Jerman tahun t 1 000 ton. XTA
t
: Ekspor tekstil Amerika Serikat tahun t 1 000 ton. XTC
t
: Ekspor tekstil China tahun t 1 000 ton. XTI
t
: Ekspor tekstil Indonesia tahun t 1 000 ton. XTR
t
: Sisa ekspor tekstil dunia tahun t 1 000 ton.
6.3.2. Total Impor Tekstil Dunia
Total impor tekstil dunia adalah persamaan identitas yang diperoleh dari penjumlahan impor negara-negara pengimpor utama yang diduga perilaku
impornya, yaitu Italia, Amerika Serikat, China, Indonesia, dan ditambah dengan sisa impor tekstil dunia. Adapun persamaan total impor tekstil dunia dapat dilihat
pada persamaan berikut ini, MTW
t
= MTL
t
+ MTA
t
+ MTC
t
+ MTI
t
+ MTR
t
..................................... 6.89 dimana,
MTW
t
: Impor tekstil dunia tahun t 1 000 ton. MTL
t
: Impor tekstil Italia tahun t 1 000 ton. MTA
t
: Impor tekstil Amerika Serikat tahun t 1 000 ton. MTC
t
: Impor tekstil China tahun t 1 000 ton. MTI
t
: Impor tekstil Indonesia tahun t 1 000 ton. MTR
t
: Sisa impor tekstil dunia tahun t 1 000 ton. Dari persamaan identitas tersebut dapat ditunjukkan bahwa setiap terjadi
perubahan impor pada negara pengimpor utama yang jumlah dan proporsinya
119
dalam total impor cukup besar, maka akan mempengaruhi keseimbangan harga tekstil dunia.
6.3.3. Harga Tekstil Dunia
Hasil pendugaan parameter faktor-faktor yang mempengaruhi harga riil tekstil dunia dapat dilihat secara lebih detail pada Tabel 23. Hasil pendugaan
parameter harga riil tekstil domestik mempunyai nilai R
2
yang tinggi, yaitu 0.99. Koefisien determinasi yang tinggi menggambarkan tingginya kemampuan
peubah-peubah penjelas dalam menjelaskan perilaku peubah harga riil tekstil dunia. Tanda dugaan parameter peubah dalam persamaan struktural juga telah
sesuai dengan harapan.
Tabel 23. Hasil Pendugaan Parameter Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Riil Tekstil Dunia HTWR
Elastisitas No. Nama
Peubah Parameter
Dugaan t-hitung
Jangka Pendek
Jangka Panjang
1. Ekspor tekstil dunia XTW
-0.249146 -3.284
-0.628 -3.042
2. Impor tekstil dunia tahun sebelumnya LMTW
0.366247 3.352
0.641 3.106
3. Tren waktu
T 108.893923
1.455 4.
Harga riil tekstil dunia tahun sebelumnya LHTWR 0.793696
15.158 R
2
= 0.9886, F-hitung = 564.917, DW = 1.459 Keterangan:
: nyata pada taraf α = 5 persen.
: nyata pada taraf α = 20 persen.
Harga riil tekstil dunia dapat dijelaskan oleh peubah ekspor tekstil dunia, impor tekstil dunia tahun sebelumnya, dan harga riil tekstil dunia tahun
sebelumnya. Ekspor tekstil dunia dalam penelitian ini menunjukkan hubungan yang berlawanan dengan harga riil tekstil dunia dan nyata secara statistik. Bila
ekspor tekstil dunia naik 1 ribu ton, maka akan menurunkan harga riil tekstil dunia sebesar 0.25 USD per ton, ceteris paribus. Harga riil tekstil dunia kurang
responsif dalam jangka pendek, namun dalam jangka panjang lebih responsif terhadap ekspor tekstil dunia.
Selain ekspor tekstil dunia, ternyata peubah impor tekstil dunia tahun sebelumnya juga nyata secara statistik. Atau dengan kata lain apabila jumlah
120
impor tekstil meningkat sebesar 1 ribu ton, maka akan meningkatkan harga riil tekstil dunia sebesar 0.37 USD per ton, ceteris paribus. Respons peubah harga
riil tekstil dunia terhadap impor tekstil dunia adalah inelastis dalam jangka pendek dan elastis dalam jangka panjang.
Seiring dengan berjalannya waktu, harga riil tekstil dunia cenderung meningkat sebesar 108.89 USD per ton, ceteris paribus.
Berkaitan dengan berjalannya waktu pula, teknologi industri tekstil dunia juga mengalami
perkembangan namun demikian tidak selamanya teknologi baru akan diadopsi. Penggunaan tenaga ahli yang berdampak pada peningkatan gaji, investasi yang
besar, dan karakteristik proses produksi yang tidak bisa digantikan oleh mesin juga menjadi pertimbangan penting dari suatu negara yang belum atau tidak
menggunakan teknologi mutahir tersebut. Di China, pada umumnya semua fase produksi TPT dilakukan pada tingkat keluarga. Sistem ini lebih fleksibel dan
berpeluang terbebas dari kemampatan yang terjadi pada sistem modern putting
out di Inggris. Selain itu, pada fase produksi tertentu, seperti pemintalan, lebih padat karya dibadingkan fase penenunan, sehingga banyak menyerap tenaga
kerja. Oleh sebab itu sejalan dengan waktu, penggunaan teknologi yang modern di industri tekstil justru akan meningkatkan
harga riil tekstil dunia sebesar 108.89 USD per ton, ceteris paribus. Sedangkan bagi produsen TPT Indonesia,
kecenderungan harga riil tekstil dunia yang meningkat akan menjadi insentif bagi eksportir meningkatkan ekspornya.
Harga riil tekstil dunia tahun sebelumnya juga berpengaruh sangat nyata secara statistik. Hal ini menunjukkan bila informasi harga riil tekstil dunia tahun
sebelumnya berperan penting guna menetapkan harga riil tekstil pada tahun berikutnya. Apabila ada kenaikan harga riil tekstil dunia tahun sebelumnya
sebesar 10 USD per ton, maka akan meningkatkan harga riil tekstil dunia pada tahun berikutnya sebesar 7.94 USD per ton, ceteris paribus.
121
6.3.4. Ekspor Tekstil Jerman
Hasil pendugaan parameter faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor tekstil Jerman disajikan pada Tabel 24. Hasil pendugaan parameter ekspor tekstil
Jerman mempunyai nilai R
2
yang tinggi, yaitu 0.92. Hal ini menggambarkan tingginya kemampuan peubah-peubah penjelas dalam menjelaskan perilaku
peubah ekspor tekstil Jerman. Tanda dugaan parameter peubah dalam persamaan struktural juga telah sesuai dengan harapan.
Tabel 24. Hasil Pendugaan Parameter Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Tekstil Jerman XTG
Elastisitas No. Nama
Peubah Parameter
Dugaan t-hitung
Jangka Pendek
Jangka Panjang
1. Intercept
-780.296047 -0.761 2.
Harga riil tekstil dunia tahun sebelumnya LHTWR
0.002506 0.074 0.014
0.061 3.
Produksi tekstil Jerman tahun sebelumnya LPTG 1.23033
1.394 0.197
0.893 4.
Nilai tukar riil EuroUSD ERGR 178.617088
0.776 0.111
0.504 5. Tren
waktu T
46.104846 2.044
6. Ekspor tekstil Jerman tahun sebelumnya
LXTG 0.779345 3.706
R
2
= 0.9218, F-hitung = 59.962, DW = 1.850 Keterangan:
: nyata pada taraf α = 5 persen.
: nyata pada taraf α = 10 persen.
: nyata pada taraf α = 20 persen.
Ekspor tekstil Jerman dapat dijelaskan oleh peubah harga riil tekstil dunia tahun sebelumnya, produksi tekstil Jerman tahun sebelumnya, nilai tukar riil
EuroUSD, tren waktu, dan ekspor tekstil Jerman tahun sebelumnya. Jerman adalah salah satu negara produsen tekstil besar di dunia.
Produksi tekstil domestiknya tahun sebelumnya ternyata berpengaruh nyata terhadap perubahan ekspor tekstil Jerman. Oleh sebab itu, apabila ada
kenaikan produksi tekstil Jerman sebesar 1 ribu ton, maka akan menaikkan ekspornya sebesar 1.23 ribu ton, ceteris paribus. Baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang, ekspor tekstil Jerman kurang responsif terhadap produksi tekstil Jerman.
122
Jerman sebagai salah satu negara produsen tekstil dunia cenderung ekspor tekstilnya meningkat sebesar 46.10 ribu ton setiap tahun, ceteris paribus.
Peubah tren waktu juga dapat mewakili perubahan teknologi. Penggunaan teknologi akan mendorong proses produksi menjadi lebih efisien, sehingga
jumlah produksi tekstil Jerman akan meningkat. Peningkatan ini akan menstimulasi ekspor tekstil Jerman sebesar 46.10 ribu ton, ceteris paribus.
Selain itu ekspor tekstil Jerman tahun sebelumnya juga berpengaruh sangat nyata secara statistik. Apabila ada kenaikan ekspor tekstil Jerman tahun
sebelumnya sebesar 10 USD per ton, maka akan meningkatkan ekspor tekstil Jerman pada tahun berikutnya sebesar 7.79 USD per ton, ceteris paribus.
6.3.5. Ekspor Tekstil Amerika Serikat
Hasil pendugaan parameter faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor tekstil Amerika Serikat ditunjukkan pada Tabel 25. Hasil pendugaan parameter
ekspor tekstil Amerika Serikat mempunyai nilai R
2
yang cukup tinggi, yaitu 0.58. Keadaan ini menunjukkan tingginya kemampuan peubah-peubah penjelas dalam
menjelaskan perilaku peubah ekspor tekstil Amerika Serikat. Tanda dugaan parameter peubah dalam persamaan struktural juga telah sesuai dengan
harapan.
Tabel 25. Hasil Pendugaan Parameter Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Tekstil Amerika Serikat XTA
Elastisitas No. Nama
Peubah Parameter
Dugaan t-hitung
Jangka Pendek
Jangka Panjang
1. Intercept
-1194.912094 -0.587 2.
Rasio harga riil tekstil dunia tahun sebelumnya dengan harga riil kapas dunia tahun
sebelumnya HTW9 4.948525
0.720 0.3807
0.3812 3.
Rasio produksi tekstil USA tahun sebelumnya dengan harga riil
wool dunia tahun sebelumnya PTA2 28.890486
0.498 0.1898
0.1900 4.
Impor tekstil China tahun sebelumnya LMTC 0.778235
2.080 0.7247
0.7257 5. Tren
waktu T
29.877274 0.494
6. Ekspor tekstil USA tahun sebelumnya LXTA
0.001429 0.006
R
2
= 0.5849, F-hitung = 8.045, DW = 2.002 Keterangan:
: nyata pada taraf α = 10 persen.
123
Ekspor tekstil Amerika Serikat ternyata dapat dijelaskan oleh peubah- peubah rasio harga riil tekstil dunia tahun sebelumnya dengan harga riil kapas
dunia tahun sebelumnya, rasio produksi tekstil Amerika Serikat tahun sebelumnya dengan harga riil
wool dunia tahun sebelumnya, impor tekstil China tahun sebelumnya, tren waktu, dan ekspor tekstil Amerika Serikat tahun
sebelumnya. Amerika Serikat merupakan salah satu negara produsen tekstil besar di
dunia, selain China dan Jerman. China adalah pembeli terbesar kapas Amerika Serikat. Kapas menjadi produk ekspor terbesar kesembilan Amerika Serikat ke
China selama tahun 2003, dan ekspor ini meningkat hingga 400 persen dari tahun 2002 ke 2003 Rivoli, 2007. Berdasarkan signifikansi peubah-peubah
penjelas tersebut di atas, ternyata hanya peubah impor tekstil China tahun sebelumnya yang berpengaruh nyata secara statistik terhadap ekspor tekstil
Amerika Serikat. Bila ada kenaikan impor tekstil China sebesar 1 ribu ton, maka akan meningkatkan ekspor tekstil Amerika Serikat sebesar 0.78 ribu ton, ceteris
paribus. Ekspor tekstil Amerika Serikat kurang responsif terhadap impor tekstil China, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
6.3.6. Ekspor Tekstil China
Hasil pendugaan parameter faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor tekstil China dapat dilihat pada Tabel 26. Hasil pendugaan parameter ekspor
tekstil China mempunyai nilai R
2
yang tinggi, yaitu 0.99. Besarnya koefisien determinasi tersebut menunjukkan tingginya kemampuan peubah-peubah
penjelas dalam menjelaskan perilaku peubah ekspor tekstil China. Tanda dugaan parameter peubah dalam persamaan struktural juga telah sesuai dengan
harapan.
124
Tabel 26. Hasil Pendugaan Parameter Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Tekstil China XTC
Elastisitas No. Nama
Peubah Parameter
Dugaan t-hitung
Jangka Pendek
Jangka Panjang
1. Intercept
-721.975025 -0.722
2. Harga riil tekstil dunia HTWR
0.036784 0.689
0.146 1.186
3. Perubahan produksi tekstil China PTC1
0.014932 0.263
0.003 0.021
4. Nilai tukar riil YuanUSD ERCR
6.357624 0.149
0.018 0.142
5. Impor tekstil USA MTA
0.539552 2.028
0.407 3.300
6. Ekspor tekstil China tahun sebelumnya
LXTC 0.876589
7.235 R
2
= 0.9937, F-hitung = 788.711, DW = 1.086 Keterangan:
: nyata pada taraf α = 5 persen.
: nyata pada taraf α = 10 persen.
Ekspor tekstil China dapat diterangkan oleh peubah rasio harga riil tekstil dunia, perubahan produksi tekstil China, nilai tukar riil Yuan terhadap USD, impor
tekstil Amerika Serikat, dan ekspor tekstil China tahun sebelumnya. Dari semua peubah penjelas tersebut hanya peubah impor tekstil Amerika Serikat dan ekspor
tekstil China tahun sebelumnya yang signifikan secara statistik dengan hubungan yang searah. Artinya apabila impor tekstil Amerika Serikat meningkat sebesar 1
ribu ton, maka akan meningkatkan ekspor tekstil China sebesar 0.54 ribu ton, ceteris paribus. Amerika Serikat adalah salah satu tujuan pasar tekstil yang
banyak dituju oleh negara-negara produsen tekstil, termasuk China. Respons ekspor tekstil China dalam jangka pendek bersifat inelastis, sedangkan dalam
jangka panjang menjadi lebih responsif atau elastis. Selain peubah impor tekstil Amerika Serikat berpengaruh nyata secara
statistik terhadap ekspor tekstil China, ternyata peubah ekspor tekstil China tahun sebelumnya juga berpengaruh nyata. Informasi jumlah ekspor tekstil China
tahun sebelumnya menjadi pertimbangan untuk menetapkan jumlah ekspor tahun berikutnya. Bila ada kenaikan ekspor tekstil China tahun sebelumnya
sebesar 1 ribu ton, maka akan meningkatkan ekspor tekstil China tahun berikutnya sebesar 0.88 ribu ton, ceteris paribus.
125
6.3.7. Impor Tekstil Italia
Hasil pendugaan parameter faktor-faktor yang mempengaruhi impor tekstil Italia disajikan dengan jelas pada Tabel 27.
Tabel 27. Hasil Pendugaan Parameter Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Impor Tekstil Italia MTL
Elastisitas No. Nama
Peubah Parameter
Dugaan t-hitung
Jangka Pendek
Jangka Panjang
1. Intercept
-668.222299 -0.182 2.
Harga riil tekstil dunia HTWR -0.006312
-0.842 -0.148
-0.387 3.
GDP riil Italia tahun sebelumnya LGDPLR 0.01052
0.261 0.031
0.080 4.
Jumlah penduduk Italia tahun sebelumnya LPOPL
12.691161 0.193
2.038 5.319
5. Nilai tukar riil LiraUSD ERLR
-8.778068 -0.190
-0.020 -0.052
6. Ekspor tekstil China XTC
0.08262 3.587
0.488 1.275
7. Impor tekstil Italia tahun sebelumnya LMTL
0.616873 3.343
R
2
= 0.9915, F-hitung = 485.190, DW = 2.438 Keterangan:
: nyata pada taraf α = 5 persen.
Hasil pendugaan parameter impor tekstil Italia mempunyai nilai R
2
yang tinggi, yaitu 0.99. Hal ini menunjukkan tingginya kemampuan peubah-peubah
penjelas dalam menjelaskan perilaku peubah impor tekstil Italia. Tanda dugaan parameter peubah dalam persamaan struktural telah sesuai dengan harapan.
Italia sebagai negara mode juga membutuhkan tekstil sebagai input untuk industri garmennya. Dari peubah-peubah harga riil tekstil dunia, GDP riil Italia
tahun sebelumnya, jumlah penduduk Italia tahun sebelumnya, nilai tukar riil Lira terhadap USD, ekspor tekstil China, dan impor tekstil Italia tahun sebelumnya,
hanya ekspor tekstil China dan impor tekstil Italia tahun sebelumnya yang signifikan secara statistik.
Ekspor tekstil China selain diserap oleh pasar Amerika Serikat, juga diimpor oleh negara-negara di Eropa, termasuk Italia. Oleh sebab itu, bila ada
kenaikan ekspor tekstil China sebesar 1 ribu ton, maka akan meningkatkan impor tekstil Italia sebesar 0.08 ribu ton, ceteris paribus. Impor tekstil Italia kurang
responsif dalam jangka pendek, tapi lebih responsif dalam jangka panjang.
126
Selain peubah ekspor tekstil China berpengaruh nyata secara statistik terhadap impor tekstil Italia, peubah impor tekstil Italia tahun sebelumnya juga
berpengaruh nyata. Bila ada kenaikan impor tekstil Italia tahun sebelumnya sebesar 1 ribu ton, maka akan meningkatkan impor tekstil Italia tahun berikutnya
sebesar 0.62 ribu ton, ceteris paribus.
6.3.8. Impor Tekstil Amerika Serikat
Hasil pendugaan parameter faktor-faktor yang mempengaruhi impor tekstil Amerika Serikat ditunjukkan pada Tabel 28. Hasil pendugaan parameter
impor tekstil Amerika Serikat mempunyai nilai R
2
yang tinggi, yaitu 0.99. Hal ini memperlihatkan tingginya kemampuan peubah-peubah penjelas dalam
menjelaskan perilaku peubah impor tekstil Amerika Serikat. Tanda dugaan parameter peubah dalam persamaan struktural juga telah sesuai dengan
harapan.
Tabel 28. Hasil Pendugaan Parameter Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Impor Tekstil Amerika Serikat MTA
Elastisitas No. Nama
Peubah Parameter
Dugaan t-hitung
Jangka Pendek
Jangka Panjang
1. Intercept
-1.742159 -0.003
2. Harga riil tekstil dunia HTWR
-0.068827 -3.563
-0.363 -14.362
3. Pendapatan per kapita USA GDPA3
29.610101 1.670
0.566 22.407
4. Produksi tekstil USA tahun sebelumnya
LPTA -0.235789
-0.484 -0.115
-4.541 5.
Nilai tukar riil RupiahUSD ERIR 0.005873
0.320 0.015
0.606 6.
Impor tekstil USA tahun sebelumnya LMTA 0.974745
17.156 R
2
= 0.9940, F-hitung = 834.500, DW = 1.224 Keterangan:
: nyata pada taraf α = 5 persen.
: nyata pada taraf α = 15 persen.
Peubah impor tekstil Amerika Serikat dapat dijelaskan oleh peubah- peubah harga riil tekstil dunia, pendapatan riil per kapita Amerika Serikat,
produksi tekstil USA tahun sebelumnya, nilai tukar Rupiah terhadap USD, dan impor tekstil Amerika Serikat tahun sebelumnya. Semua peubah tersebut tidak
berpengaruh nyata secara statistik.
127
Peubah harga riil tekstil dunia apabila mengalami kenaikan sebesar 10 USD per ton, maka akan menurunkan jumlah tekstil yang diimpor oleh Amerika
Serikat sebesar 0.69 ribu ton, ceteris paribus. Impor tekstil Amerika Serikat tidak responsif dalam jangka pendek, namun menjadi sangat responsif dalam jangka
panjang terhadap harga riil tekstil dunia. Di samping itu, pendapatan riil per kapita Amerika Serikat juga
memberikan kontribusi dalam mempengaruhi impor tekstil Amerika Serikat. Apabila pendapatan riil per kapita Amerika Serikat meningkat sebesar 1 miliar
USD, maka keadaan ini akan mendorong peningkatan permintaan impor tekstil Amerika Serikat sebesar 29.61 ribu ton, ceteris paribus. Dalam jangka pendek
peubah impor tekstil Amerika Serikat kurang responsif terhadap perubahan pendapatan riil per kapita bila dibandingkan dalam jangka panjang.
Peubah lain yang signifikan secara statistik adalah peubah impor tekstil Amerika Serikat tahun sebelumnya. Informasi jumlah ekspor tekstil Amerika
Serikat tahun sebelumnya menjadi pertimbangan untuk menetapkan jumlah ekspor tahun berikutnya. Bila ada kenaikan impor tekstil Amerika Serikat pada
tahun sebelumnya sebesar 1 ribu ton, maka pada tahun berikutnya permintaan impor tekstil Amerika Serikat akan naik sebesar 0.97 ribu ton.
6.3.9. Impor Tekstil China
Hasil pendugaan parameter faktor-faktor yang mempengaruhi impor tekstil China ditunjukkan pada Tabel 29 di bawah ini. Hasil pendugaan parameter
impor tekstil China mempunyai nilai R
2
yang tinggi, yaitu 0.99. Hal ini menggambarkan tingginya kemampuan peubah-peubah penjelas dalam
menjelaskan perilaku peubah impor tekstil China. Tanda dugaan parameter peubah dalam persamaan struktural telah sesuai dengan harapan.
128
Tabel 29. Hasil Pendugaan Parameter Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Impor Tekstil China MTC
Elastisitas No. Nama
Peubah Parameter
Dugaan t-hitung
Jangka Pendek
Jangka Panjang
1 Intercept
-767.847857 -1.305
2 Perubahan harga riil tekstil dunia HTW12
-0.043247 -1.996
-0.005 -0.106
3 GDP riil China tahun sebelumnya
LGDPCR 0.232574
3.094 0.449
10.367 4
Jumlah penduduk china POPC 0.035278
0.065 0.025
0.587 5
Perubahan nilai tukar riil YuanUSD ERC1 -1.498055
-0.050 -0.000
-0.006 6
Impor tekstil China tahun sbelumnya LMTC
0.956731 14.637
R
2
= 0.9923, F-hitung = 647.159, DW = 2.065 Keterangan:
: nyata pada taraf α = 5 persen.
: nyata pada taraf α = 10 persen.
Dari hasil pendugaan parameter, perubahan harga riil tekstil dunia, GDP riil China tahun sebelumnya, dan Impor tekstil China tahun sebelumnya mampu
memberikan pengaruh secara nyata terhadap impor tekstil China. Dimulai dari harga riil tekstil dunia, peubah ini merupakan sinyal bagi produsen untuk
melakukan ekspor dan impor. Dugaan parameter perubahan harga riil tekstil dunia sebesar 0.04 dan mempunyai hubungan yang negatif. Artinya apabila ada
kenaikan harga riil tekstil dunia sebesar 10 USD per ton, maka akan menurunkan impor tekstil China sebesar 0.43 ribu ton, ceteris paribus. Dalam jangka pendek
dan panjang, impor tekstil China tidak responsif terhadap perubahan harga riil tekstil dunia.
GDP riil China tahun sebelumnya berpengaruh nyata dan dengan hubungan yang searah. Atau dengan kata lain, bila ada kenaikan GDP riil China
tahun sebelumnya sebesar 1 miliar Yuan, maka akan meningkatkan juga permintaan impor tekstil China sebesar 0.23 ribu ton, ceteris paribus. Sedangkan
respons impor tekstil China terhadap GDP riil per kapita China kurang responsif dalam jangka pendek namun menjadi lebih responsif dalam jangka panjang.
Impor tekstil China tahun sebelumnya juga memberikan pengaruh yang sangat signifikan dengan hubungan yang positif. Apabila impor tekstil China
129
tahun sebelumnya naik sebesar 1 ribu ton, maka akan meningkatkan impor tekstil China pada tahun berikutnya sebesar 0.96 ribu ton, ceteris paribus.
6.4. Keragaan Pasar Garmen Indonesia 6.4.1. Produksi Garmen Domestik