Metode Pendugaan Model Metode Analisis

68 lagged endogenous variables. Dengan demikian jumlah seluruh peubah yang tercakup dalam model K adalah sebanyak 104 peubah. Sedangkan peubah yang paling banyak dalam persamaan M adalah 8. Mengikuti rumus identifikasi model dengan kriteria order condition, maka setiap persamaan model adalah over identified.

2. Metode Pendugaan Model

Berdasarkan identifikasi model maka diketahui bahwa masing-masing persamaan dalam model adalah over identified. Persamaan yang demikian biasanya diduga dengan menggunakan berbagai metode pendugaan, di antaranya adalah Two Stage Least Squares 2SLS, Three Stage Least Squares 3SLS, Limited Information Maximum Likelihood LIML atau Full Information Maximum Likelihood FILML. Metode yang dipilih disesuaikan dengan tujuan penelitian, yaitu untuk memperoleh koefisien persamaan struktural secara simultan. Metode 2SLS dipilih sebagai pengestimasi model dalam penelitian ini karena metode 2SLS merupakan pendekatan persamaan tunggal yang paling penting untuk menduga model yang over identified dan menggambarkan pemakaian yang lebih umum Sinaga, 1989. Selain itu penerapan 2SLS menghasilkan taksiran yang konsisten, lebih sederhana dan lebih mudah, sedangkan metode 3SLS dan FIML menggunakan informasi atau data yang lebih banyak dan lebih sensitif terhadap kesalahan pengukuran maupun kesalahan spesifikasi model Gujarati, 1999. Pengolahan data untuk mengestimasi model dilakukan dengan menggunakan program software komputer Statistical Analysis System atau SAS versi 6.12. Model yang dirumuskan dalam penelitian ini mengandung peubah endogen bedakala lagged endogenous variables, sehingga uji korelasi serial 69 dengan menggunakan Dw Durbin Watson Statistic tidak valid untuk digunakan. Oleh sebab itu pengujian apakah model mengalami korelasi serial atau tidak digunakan Dh Durbin h statistic Pindyck and Rubinfield, 1991 yang dirumuskan sebagai berikut: [ ] { [ 0.5 Var β n. 1 n 0.5Dw 1 h − − = } ] ……………..…….....…….……… 4.76 dimana, h : Angka Durbin h statistik. n : Jumlah pengamatan contoh. Var β : Varian dari koefisien regresi untuk lagged endogenous variables. Dw : Nilai statistik Durbin Watson. Uji statistik Dh tidak valid apabila hasil kali n x Var β lebih besar dari satu. Jika statistik h lebih besar dari nilai kritis distribusi normal, maka model tidak mengalami korelasi serial. Untuk menguij apakah peubah-peubah penjelas explanatory variabels secara bersama-sama berpengaruh nyata atau tidak terhadap peubah endogen pada masing-masing persamaan digunakan uji statistik F. Kemudian untuk menguji apakah masing-masing peubah penjelas secara individual berpengaruh nyata atau tidak terhadap peubah endogen pada masing-masing persamaan digunakan uji statistik t.

3. Validasi Model