lain melalui pameran, iklan media massa maupun cetak, menyebarkan brosur, dan sebagainya.
Strategi lain yang dapat dilakukan oleh Poktan adalah memperluas akses pasar produk sayuran organik. Selama ini akses pasar merupakan
salah satu kelemahan yang dihadapi oleh para Petani, maupun Poktan di Megamendung. Kelompok tani di Megamendung belum memiliki
informasi yang lengkap, atau rinci terkait pasar yang akan ditembus bila memasarkan produk. Padahal kemampuan mengakses pasar merupakan
salah satu kunci pokok dalam bersaing. Kemudian posisi produsen Petani perlu diperkuat agar memiliki daya tawar, serta akses
konsumen ke Petani diperluas, agar rantai distribusi lebih efisien. Ketidakstabilan harga merupakan ancaman bagi para Petani untuk
memasarkan produknya. Mengingat harga merupakan unsur yang sangat sensitif bagi Petani, maka dibutuhkan akses pasar yang lebih
luas. Dengan demikian perluasan akses pasar akan memberi nilai tambah bagi Petani, terutama dalam menghadapi persaingan harga dan
memudahkan konsumen untuk mendapatkan produk.
4.7 Tahap Keputusan Matriks QSPM
Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM merupakan teknik yang secara obyektif dapat menetapkan strategi alternatif yang harus
diprioritaskan. Dalam pengembangan QSPM, dibuat daftar kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang, serta nilai bobot rataan sesuai matriks
IFE dan EFE. Nilai Attractiveness Score AS menunjukan daya tarik dari masing-masing strategi terhadap faktor kunci internal dan eksternal
perusahaan. Penentuan nilai AS diperoleh melalui kuesioner yang ditujukan kepada Kasi Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian dan Kehutanan
Kabupaten Bogor. Berdasarkan hasil penilaian QSPM, maka diperoleh urutan dari nilai
TAS paling tinggi hingga paling rendah. Dari hasil analisis QSPM Lampiran 20
diperoleh prioritas strategi, yaitu peningkatan efektivitas rantai pasok untuk pasar terstruktur melalui Sub Terminal Agribisnis STA
skor 5.448. Kemampuan mengakses pasar merupakan salah satu kunci pokok dalam bersaing. Ketersediaan pasar dan saluran distribusi produk
juga sangat dibutuhkan untuk menyampaikan produk sayuran organik kepada konsumen. Kemudian posisi produsen Petani maupun kelompok
tani perlu diperkuat agar memiliki daya tawar dan akses konsumen ke Petani diperluas agar rantai distribusi lebih efisien. Dengan demikian
ketersediaan produk akan berdampak positif pada loyalitas konsumen. Seluruh alternatif strategi tersebut dapat diperingkat sebagai berikut :
1. Peningkatan efektivitas rantai pasok untuk pasar terstruktur melalui Sub Terminal Agribisnis 5,448
2. Perencanaan pola tanam yang lebih baik untuk menghadapi iklim dan cuaca tidak menentu 5,429
3. Memperbaiki dan
meningkatkan efektifitas
budidaya dengan
mengurangi limbah 5,369 4. Memperluas akses pasar produk sayur organik 5,368
5. Menyusun SOP produksi benih dan budidaya sayuran organik, serta menerapkan SL-PHT untuk meningkatkan mutu 5,318
6. Melakukan perencanaan bersama anggota kelompok dan pasarmitra pengumpul 5,315
7. Penguatan fungsi mata rantai kelembagaan kelompok tani melalui pembentukan koperasi sayur organik 5,271
8. Membangun kemampuan dan keahlian Petanipemasok melalui pelatihan dan penggunaan metode perbaikan berkesinambungan yang tepat 5,246
9. Inovasi kelembagaan dan restrukturisasi jaringan rantai pasok 5,226 Dari berbagai alternatif strategi, ditarik secara keseluruhan bahwa
pengembangan rantai pasok sayuran organik di Megamendung tidak terlepas dari usaha produksi, atau budidaya dan jaminan pasar bagi Petani. Strategi
produksi yang baik diperlukan agar dapat mengetahui titi mangsa, atau waktu yang tepat dalam perencanaan pola tanam. Selain itu, dalam
mengatasi ancaman alih fungsi lahan diupayakan pemetaan lokasi produksi yang tepat, sehingga kelangsungan siklus usahatani sayuran organik dapat
terpelihara dengan baik. Stategi pasar diperlukan dalam pengembangan
rantai pasok, dimana bandarpengumpul berkepentingan menyalurkan kembali produk sayuran organik kepada retailerswalayan dan restoran.
4.8 Analisis Kondisi Rantai Pasok di Megamendung