Prima 3. Prima 2.
Prima 1.
Gambar 1. Bentuk label jaminanan pada produk
2.3 Kelembagaan Tani
2.3.1 Kelompok Tani
Petani adalah perorangan warga negara Indonesia beserta keluarganya yang mengelola usaha di bidang pertanian, agroforestry, agrofishery,
agropasture, penangkaran satwa dan tumbuhan, di dalam dan di sekitar hutan, yang mencakup usaha hulu, usahatani, usaha hilir dan usaha jasa
penunjang UU No. 6 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Pembinaan kelompoktani Poktan bermaksud
untuk membantu para petani agar mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses teknologi, permodalan, pasar
dan sumberdaya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraannya, serta meningkatkan
kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Di dalam suatu masyarakat terdapat berbagai potensi kelembagaan,
karena pada dasarnya selalu terjadi interaksi antar individu atau antar kelompok masyarakat yang terpola. Berbagai bentuk potensi kelembagaan
yang ada pada masyarakat, antara lain: a Kumpulan arisan; arisan uang, barang ataupun tenaga, b interaksi antara petani sebagai produsen dengan
pedagang konsumen, c Interaksi antar petani dalam memasarkan hasil maupun membeli saprodi, d Interaksi antara petani dengan pihak luar
pembina, pemodal, pedagang Deptan, 2007. Potensi kelembagaan ini dapat dimanfaatkan sebagai modal untuk
pembentukan dan pembinaan kelembagaan-tani. Rasa sosial untuk saling tolong-menolong perlu ditumbuh-suburkan agar modal sosial ini tidak
terkikis kemajuan masyarakat. Kelembagaan- tani berupa “Poktan”
merupakan alternatif wadah yang dapat diandalkan agar para petani dapat berhimpun dan saling bekerjasama meningkatkan usahanya. Poktan adalah
wadah sebagai tempatforum dari sekumpulan petani yang mempunyai kepentingan sama dalam suatu kawasanhamparan yang sama dan
terorganisasi secara musyawarah dan mufakat bersama. Azas Poktan dapat dilihat dari definisi tersebut, yaitu :
a. Kesamaan kepentingan Dasar pembentukan Poktan adalah kesamaan kepentingan yang
diwujudkan dalam suatu tujuan kelompok. Tujuan dan cara pencapaiannya ditetapkan secara bersama-sama. Pembagian dan
pendegelasian pencapaian tujuan diwujudkan dalam suatu kepengurusan kelompok yang disepakati bersama.
b. Kesamaan kawasanhamparan usaha Kesamaan ini akan memudahkan terjadinya komunikasi antar anggota.
Intensitas komunikasi akan tingi bila jarak dan jumlah anggota tidak besar, sehingga kekompakan kelompok dapat mudah terbentuk. Oleh
karena itu, jumlah anggota yang efisien antara 10 - 25 orang. c. Musyawarah dan mufakat
Prinsip ini merupakan fondasi dari kelompoktani dimana kepentingan setiap anggotanya diapresiasikan. Segala keputusan berada di tangan
para anggota yang dituangkan dalam suatu kesepakatan bersama. Dalam peri-kehidupan petani, Poktan mempunyai fungsi sebagai :
a. Wadah bagi anggotanya untuk berinteraksi guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam berusahatani, sehingga lebih
mandiri, dimana kelompok sebagai kelas wahana belajar b. Kesatuan unit usahatani untuk mewujudkan kerjasama dalam mencapai
skala ekonomi yang menguntungkan, sehingga kelompok sebagai unit produksi usahatani.
c. Tempat untuk memperkuat kerjasama diantara sesama petani dalam kelompok maupun antara kelompok dengan pihak lain, sehingga dapat
menghadapi berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan.
Dinamika Poktan akan terjadi secara berkesinambungan apabila dalam kelompok tersebut terdapat proses-proses berikut :
a. Penetapan tujuan kelompok Tujuan kelompok haruslah memberikan manfaat bagi seluruh anggota
kelompok dan merupakan apresiasi kepentingan bersama. b. Pemilihan Ketua Poktan dan pengurusnya
Ketua Poktan dipilih oleh anggotanya berfungsi sebagai pemimpin kelompok harus memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik dan
dapat diteladani oleh anggotanya. Pengurus lainnya sebaiknya orang yang akomodatif.
c. Penetapan AD-ART Ada pepatah “Jer basuki mawa bea” artinya untuk suatu keberhasilan
memerlukan biaya. Aktivitas kelompok akan lebih lancar, apabila ada dukungan materi dan finansial oleh seluruh anggotanya.
d. Penetapan tata cara dan aturan bersama Dalam suatu masyarakat ada norma dan aturan yang harus dianut agar
terwujud keadilan bersama. e. Penetapan agenda kerja bersama
Agar terjadi proses saling asih, asah, dan asuh dalam meningkatkan usahatani para anggotanya, perlu dibuat agenda kerja sesuai dengan
permasalahan yang dihadapi. Sebaiknya terjadi pertemuan yang rutin dengan acara terencana.
2.3.2 Kerjasama Antar Poktan