mengidentifikasi sejumlah permasalahan yang sering muncul dalam SCM dan nilai tambah pada masing-masing pelaku rantai pasok sayuran.
Komponen-komponen dari rantai pasok sayuran dataran tinggi terdiri dari pasokan yang berasal dari produksi internal, atau sendiri, mitra beli, atau
mitra tani Hadiguna, 2007, seperti dimuat pada Gambar 4.
Gambar 4. Sistem rantai pasok produk hortikultura Hadiguna, 2007 Pemilihan strategi pengembangan rantai pasok sayuran organik akan
melibatkan para ahli yang terkait dengan rantai pasok. Unsur dalam perancangan keputusan terdiri dari goal, kriteria dan alternatif. Para ahli
yang terlibat adalah instansi atau orang-orang yang telah ditentukan, yaitu pemasok kelompok tanigapoktan, Badan Pelaksana Penyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan BP4K Kabupaten Bogor, pimpinan perusahaan produsen, praktisi akademisi, dan pelanggan. Dari hasil
penilaian tersebut, nantinya dapat diketahui strategi pengembangan rantai pasok yang efisien dan optimal dalam mengembangkan usaha sayuran
organik di Kabupaten Bogor. Kerangka pemikiran dimuat pada Gambar 5.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada salah satu sentra penghasil produk sayuran organik di Kabupaten Bogor, yaitu Kecamatan Megamendung. Penelitian
telah dilakukan selama empat 4 bulan dari bulan Juni-September 2012.
Sendiri Mitra
Tani Mitra
Beli Pemrosesan
Penyimpanan persediaan
Pelanggan pasar
Informas
i
Produk
Gambar 5. Kerangka pemikiran penelitian
3.3 Pengumpulan Data
Pengumpulan data terhadap populasi dilakukan melalui teknik purposive sampling, melibatkan tenaga ahli, petani dan masyarakat
pengguna bahan sayuran organik. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Pengumpulan dilakukan melalui beberapa cara berikut :
Strategi Pengembangan SCM
Pemilihan Strategi Pengembangan SCM
QSPM Faktor Eksternal EFE
Faktor Internal IFE Kondisi Rantai Pasok Sayuran
Organik Analisis Deskriptif Analisis Nilai Tambah Produk
Sayuran Organik Analisis Deskriptif Analisis Kelayakan Sederhana
RC ratio dan BEP Identifikasi Karakteristik Produk
Sayuran Organik
Perumusan Strategi Pengembangan SCM Analisis SWOT
Produk Sayuran Organik
1 Observasi lapangan. Data ini diperoleh dari pengamatan langsung, yaitu melihat dan mengikuti kegiatan para petani produsen, prosesor,
distributor, hingga konsumen. 2 Wawancara. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh informasi-
informasi mengenai proses produksi sayuran organik dan rantai pasokan.
3 Focus Group Discussion FGD. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh pendalaman informasi terhadap strategi pengembangan
SCM. 4 Opini Pakar. Data ini diperoleh berdasarkan kuesioner Lampiran 2-
Lampiran 6 yang disusun sesuai dengan analisis yang telah dilakukan sebelumnya. Analisis QSPM dilakukan terhadap beberapa pilihan
strategi untuk mendapatkan hasil pilihan strategi, maka perlu mempertimbangkan pendapat para ahli. Data sekunder diperoleh
dengan cara melakukan studi pustaka library research dan informasi- informasi dari instansi terkait.
3.4 Pengolahan dan Analisis Data