Kondisi Umum Situ Pladen

29 menunjukkan Situ Pladen dalam kondisi terganggu. Fungsi utama situ sebagai daerah penampungan aliran air permukaan, peresapan air kedalam tanah, dan sumber air irigasi di musim kemarau kurang optimal, dan atau kualitas air situ tercemar sehingga tidak sesuai dengan peruntukkannnya, serta wilayah situ masih tergenang pada musim kemarau KLH 2007. Kondisi ini menyarankan agar situ direvitalisasi. Tabel 5 Hasil penilaian kualitas Situ Pladen Tahun 2011 Kriteria Bobot Kondisi Parameter Nilai Total Nilai Bobot x nilai Indikator Parameter Morfologi Penyusutan luas Situ 10 tahun terakhir 20 Tinggi 25 Sedang 5-35 Rendah 5 1 2 3 40 Kedalaman situ pada musim penghujan 10 Dangkal 2 m Sedang 2-5 m Dalam 5 m 1 2 3 20 Penurunan muka air situ pada musim kemarau 10 Tinggi 50 Sedang 25-50 Rendah 25 1 2 3 30 Sempadan Situ 10 Tidak ada Ada sempit Ada, lebar ±100m 1 2 3 20 Kualitas Air Baku Mutu Air 30 Sesuai kelas IV Sesuai kelas III Sesuai kelas III 1 2 3 30 Gulma Air Persentase Penutupan 20 50 25-50 25 1 2 3 60 Nilai Akhir 200 Sumber: Diolah dari BLH Kota Depok 2011 Tabel 6 Nilai kualitas situ Total Nilai Kualitas Situ Rekomendasi 100-166 Rusak Rehabilitasi Situ 167-233 Terganggu Revitalisasi Situ 234-300 Baik Perlidungan dan Pelestarian Situ Sumber: KLH 2007 30

5.2 Kualitas Air Situ Pladen

Mutu air Situ Pladen diuji berdasarkan parameter-parameter tertentu sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor 82 Tahun 2001. Kriteria mutu air Situ Pladen ini tergolong air golongan III, yaitu air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mensyaratkan air yang sama dengan kegunaan tersebut. Adapun data hasil uji kualitas Situ Pladen Tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 7.

5.2.1 BOD dan COD

Uji BOD Biological Oxygen Demand dan COD Chemical Oxygen Demand merupakan suatu uji untuk melihat kandungan oksigen yang terlarut di dalam air situ. Kadar BOD dan COD pada situ pladen melebihi baku mutu air Golongan III. Semakin tinggi nilai BOD, maka semakin tinggi pula zat pencemar organik yang terkandung dalam air situ. Begitu juga dengan COD, semakin tinggi nilai COD maka semakin banyak oksigen yang diperlukan untuk mengoksidasi material-material organik yang terdapat dalam air. Kondisi ini menyebabkan air situ pladen bewarna hijau kehitam-hitaman dan menimbulkan bau busuk. Selain itu, pencemaran air ini juga mempengaruhi biota air yang hidup didalamnya.

5.2.2 Seng Zn

Kandungan Seng Zn pada Situ Pladen melebihi baku mutu air Golongan III. Seng termasuk unsur yang esensial bagi makhluk hidup yakni berfungsi membantu kerja enzim. Seng ini tidak bersifat toksik bagi manusia. Namun apabila kadar seng tersebut tinggi pada air, dapat membahayakan manusia yang berinteraksi langsung dengan air tersebut.

5.2.3 Amonia NH

3 -N Kadar amonia NH3-N pada situ Pladen adalah 0.75 mgliter. Walaupun kadar amonia ini tidak ada baku mutunya, namun harus tetap mendapatkan perhatian. Senyawa ini tidak seharusnya ada di dalam air. Amonia dapat menimbulkan bau busuk pada air Situ Pladen. 31

5.2.4 Balerang H

2 S Kadar Hidrogen Sulfida H 2 S pada situ melebihi baku mutu air golongan III. Senyawa ini dapat timbul dari aktivitas biologis ketika bakteri mengurai bahan organik dalam keadaan tanpa oksigen aktivitas anaerobik, seperti di rawa dan saluran pembuangan kotoran. Kandungan H 2 S dalam air dapat terdeteksi oleh adanya bau seperti telur busuk.

5.2.5 Deterjen MBAS

Kadar deterjen pada Situ Pladen melebihi baku mutu air golongan III. Adanya bahan buangan zat kimia ini dalam air ditandai dengan timbulnya buih- buih sabun pada permukaan air. Larutan deterjen ini menyebabkan pH air Situ Pladen meningkat sehingga dapat mengganggu kehidupan organisme di dalam air.

5.2.6 Fecal Coliform dan Total Coliform

Berdasarkan hasil analisis mikrobiologi, konsentrasi Fecal coliform dan Total coliform air Situ Pladen melebihi baku mutu yang telah ditetapkan. Keberadaan Total coliform mengindikasikan adanya pencemaran dari limbah domestik. Kandungan ini menyebabkan air situ tercermar dan tidak bisa dimanfaatkan sebagai sumber air bersih. 32 Tabel 7 Kualitas air Situ Pladen Tahun 2012 Parameter Satuan Hasil Kriteria Mutu Air PPRI No 822001 Gol. III Metode AnalisisAlat Fisika pH Residu Terlarut TDS Total Suspensi Solid TSS Temperatur Udara Insitu Temperatur Air Insitu - Mgliter Mgliter C C 8.8 209 128 35 31.7 6-9 1 000 400 ± 3 SNI. 06-6989.11-2004 SNI. 06-6989.27-2005 SNI. 06-6989.3-2004 SNI. 06-6989.23-2005 Kimia Nitrat NO3-N Nitrit N02-N Oksigen terlarut DO BOD5 COD Total Fosfat sbg P Minyak dan lemak Seng Zn Fenol Amonia NH3-N Khlorida Cl Khlorin bebas Cl2 Sulfat SO 4 Balerang sbg H2S Deterjen MBAS Boron B Arsen As Besi Fe Kobalt Co Barium Ba Selenium Se Sianida CN Air Raksa Hg Kadmium Cd Kromium 6 Cr6+ Tembaga Cu Timbal Pb Mangan Mn Fluorida F Mgliter Mgliter Mgliter Mgliter Mgliter Mgliter Mgliter Mgliter Mgliter Mgliter Mgliter Mgliter Mgliter Mgliter Mgliter Mgliter Mgliter Mgliter Mgliter Mgliter Mgliter Mgliter Mgliter Mgliter Mgliter Mgliter Mgliter Mgliter Mgliter 0.96 0.02 5.33

14.1 83.1

0.16 1 0.71 0.001 0.75 34.1 0.03 10.9 0.03 0.53 0.29 0.0002 0.69 0.02 0.03 0.005 0.01 0.0002 0.004 0.01 0.01 0.002 0.01 0.13 20 0.06 Min. 3 6 50 1 1 0.05 0.001 - - 0.03 - 0.002 0.2 1 1 - 0.2 - 0.05 0.02 0.002 0.01 0.05 0.02 0.03 - 1.5 SNI. 06-6989.74-2004 SNI. 06-6989.9-2004 SNI. 06-6989.14-2004 SNI. 06-6989.72-2009 SNI. 06-6989.2-2009 SNI. 06-6989.31-2005 SNI. 06-6989.10-2004 SNI. 06-6989.7-2009 SNI. 06-6989.21-2004 SNI. 06-6989.30-2005 SNI. 06-6989.19-2004 Titrimetrik SNI. 06-6989.20-2004 SNI. 06-6989.70-2009 SNI. 06-6989.51-2005 SNI. 06-2481-1991 SNI. 06-6989.24-2005 SNI. 06-6989.4-2009 SNI. 06-6989.68-2009 SNI. 06-6989.39-2005 AAS SNI. 19-1504-1989 AAS SNI.6989.16-2009 SNI.6989.71-2009 SNI.6989.6-2009 SNI.6989.46-2009 SNI. 6989.5-2009 SNI. 06-6989.29-2004 Mikrobiologi Fecal Coliform Total Coliform Jml100ml Jm100ml 22 x 10 5 5 x 10 6 2 000 10 000 APHa 21st Edition- 2005, Method 9221 F SNI. 06-6989.11-2004 Sumber : BLH Kota Depok 2012