Persepsi Masyakat Mengenai Kondisi Lingkungan di Sekitar Situ Pladen

41 responden terserang penyakit karena air situ yang telah tercemar. Kondisi inilah yang menimbulkan persepsi responden negatif terhadap kenyamanan tinggal di sekitar Situ Pladen.

6.2.4 Persepsi Masyarakat Mengenai Bentuk Kerusakan Situ Pladen

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 32 responden RT 0203 dan RT 0303, mayoritas responden yaitu sebanyak 21 orang 65.63 menyatakan bahwa bentuk kerusakan Situ Pladen adalah pencemaran dan pendangkalan. Selanjutnya, sebanyak 5 orang 15.63 dari keseluruhan responden menyatakan bentuk kerusakan situ ialah pencemaran, dan 6 orang 18.75 dari keseluruhan responden menyatakan bentuk kerusakan situ adalah pendangkalan. Proporsi tersebut dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11 Persepsi masyarakat mengenai bentuk kerusakan situ No Bentuk Kerusakan Situ Jumlah Responden Frekuensi Persentase 1 Pencemaran 5 15.63 2 Pendangkalan 6 18.75 3 Pencemaran dan pendangkalan 21 65.63 Jumlah 32 100 Sumber: Data primer diolah 2013 Sebagian besar responden mengetahui bahwa bentuk kerusakan Situ Pladen ialah pencemaran dan pendangkalan. Pencemaran dapat dilihat dari banyaknya sampah dan limbah di permukaan air situ, air situ yang bewarna, dan adanya bau yang keluar dari situ. Berikutnya, banjir yang setiap tahun terjadi akibat meluapnya situ menunjukkan terjadinya pendangkalan pada situ. Pendangkalan tersebut disebabkan oleh adanya endapan lumpur, sampah domestik, dan sampah bangunan.

6.2.5 Persepsi Mengenai Sumber Kerusakan Situ Pladen

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 32 orang responden RT 0203 dan RT 0303, persepsi responden mengenai sumber kerusakan situ cukup bervariasi. Mayoritas responden yaitu 12 orang 37.50 dari keseluruhan responden menilai sumber kerusakan situ ialah sampah dan limbah. Responden lainnya yaitu 9 orang responden 28.13 menilai kerusakan situ karena sampah, 1 orang 42 responden 3.13 menilai karena limbah, 1 orang responden 3.13 menilai karena konversi lahan, 5 orang 15.63 responden menilai karena sampah dan konversi lahan, 1 orang responden 3.13 menilai karena limbah dan konversi lahan, dan 3 orang responden 9.38 menilai karena sampah, limbah, dan konversi lahan. Proporsi tersebut dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12 Persepsi masyarakat mengenai sumber kerusakan situ No Sumber Kerusakan Situ Jumlah Responden Frekuensi Persentase 1 Sampah 9 28.13 2 Limbah 1 3.13 3 Konversi Lahan 1 3.13 4 Sampah dan Limbah 12 37.50 5 Sampah dan Konversi Lahan 5 15.63 6 Limbah dan Konversi Lahan 1 3.13 7 Sampah, Limbah, dan Konversi Lahan 3 9.38 Jumlah 32 100 Sumber: Data primer diolah 2013 Mayoritas responden menilai sumber kerusakan situ ialah sampah dan limbah. Sampah tidak hanya berasal dari masyarakat sekitar, namun juga dari Pasar Kemiri Muka dan Situ Rawa Besar yang mengalir melalui saluran drainase yang masuk ke situ. Berikutnya limbah juga menjadi penyebab kerusakan situ. Limbah ini berasal dari limbah domestik, pertokoan, dan pabrik pangan. Sampah dan limbah menyebabkan terjadinya pencemaran dan pendangkalan pada situ. Kerusakan ini semakin diperparah dengan tidak aktifnya Kelompok Kerja Pokja Situ Pladen dalam mengelola Situ. Kondisi Situ Pladen menjadi tidak terawat karena pembersihan situ tidak lagi dilakukan secara rutin. Selain itu, beberapa responden juga menilai sumber kerusakan situ ialah konversi lahan. Dulunya saluran outlet situ lebar. Namun saat ini saluran outlet mengalami penyempitan. Hal ini disebabkan karena adanya pembangunan rumah dengan menguruk saluran situ. Kondisi ini menyebabkan air pada outlet situ tidak mengalir. Akibatnya, Situ Pladen sering meluap setiap musim hujan karena kapasitas tampungnya yang menurun.