Persiapan Preparat untuk Pewarnaan Imunohistokimia IHK a. Deparaffinisasi Rehidrasi

kenaikan berat kolon. Kejadian serupa dilaporkan pada penelitian tikus yang mengalami peradangan kolon dengan induksi 2,4,6-trinitobenzene sulfonic acid TNBS. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kolon yang mengalami inflamasi mengalami peningkatan berat dan ketebalan. Hal ini dikarenakan adanya infiltrasi seluler pada kolon, peningkatan produksi inflamatori sitokin, dan proliferasi epitel kolon Berg 2002. Tabel 10 Berat relatif organ Berat relatif Kelompok K- K+ S50 S100 Hati 0,041±0,007 a 0,037±0,008 a 0,048±0,008 a 0,043±0,006 a Ginjal 0,015±0,002 a 0,016±0,005 a 0,016±0,004 a 0,018±0,005 a Kolon 0,009±0,002 a 0,014±0,005 b 0,009±0,003 a 0,010±0,002 a Ket. : superskrip berbeda pada baris yang sama menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 p0,05. Inflamasi merupakan respon protektif setempat yang ditimbulkan oleh cidera atau kerusakan jaringan, yang berfungsi menghancurkan, mengurangi, atau mengikat baik agen pencidera maupun jaringan yang cidera tersebut. Secara garis besar, peradangan ditandai dengan vasodilatasi pembuluh darah lokal yang mengakibatkan terjadinya aliran darah setempat yang berlebihan, kenaikan permeabilitas kapiler disertai kebocoran cairan dalam jumlah besar ke dalam ruang interstisial, pembekuan cairan dalam ruang interstisial yang disebabkan oleh fibrinogen dan protein lainnya yang bocor dari kapiler dalam jumlah berlebihan, migrasi sejumlah besar granulosit dan monosit dalam jaringan, dan pembengkakan sel jaringan. Beberapa produk yang menyebabkan reaksi ini adalah histamin, brakidinin, serotonin, prostaglandin, beberapa macam produk reaksi sistem komplemen, produk reaksi pembekuan darah, dan berbagai substansi hormonal yang disebut limfokin yang dilepaskan oleh sel T yang tersensitasi Guyton dan Hall 1997.

4.2 Evaluasi Histopatologi Organ Mencit Balbc dengan Pewarnaan Hema- toksilin-Eosin HE

Analisis histopatologi menggunakan pewarnaan Hematoksilin-Eosin HE merupakan metode yang umum dipakai untuk melihat perubahan jaringan yang terjadi. Pewarnaan jaringan dengan metode ini menggunakan dua macam pereaksi untuk memudahkan pengamatan perubahan patologik dengan mewarnai organel dan inti sel secara terpisah. Dengan menggunakan pewarnaan HE, struktur selular dan perubahan patologik dapat diamati dengan mudah, karena sitoplasma organel diwarnai oleh eosin menjadi merah muda, sedanglan inti sel diwarnai oleh hematoksilin menjadi ungu Paniogoro et al. 2007. Perbedaan warna ini penting dalam mempelajari anatomi dan patologi jaringan secara mikroskopis agar dapat dibedakan inti sel dengan sitoplasma serta strukur ekstraselulernya Kiernan 1990. Analisis histopatologi menggunakan pewarnaan HE dilakukan pada organ hati, ginjal dan kolon karena ketiga organ ini merupakan sasaran utama dari karsinogen. Kolon merupakan target utama terjadinya perkembangan kanker, sedangkan hati dan ginjal merupakan organ yang berkaitan dengan metabolisme toksikan, sehingga pengamatan terhadap terjadinya perubahan akibat adanya induksi karsinogen penting dilakukan pada ketiga organ tersebut. Hati menjadi organ sasaran karena menerima 80 suplai darah dari vena porta, sehingga memungkinkan untuk zat-zat toksik yang diserap ditransportasikan oleh vena porta ke hati. Hati merupakan tempat utama terjadinya detoksifikasi toksikan di dalam tubuh. Adapun ginjal merupakan salah satu organ yang berperan dalam ekskresi hasil detoksifikasi yang bersifat larut air sehingga akan dikeluarkan bersama urin. Ginjal merupakan organ yang memiliki banyak fungsi dalam tubuh yakni sebagai organ sistem urinasi untuk mengeluarkan sisa dan garam, serta memusnahkan zat toksik Levi et al. 2000.

4.2.1 Histopatologi Jaringan Hati

Hati merupakan organ terbesar 1,3-3,1 dari total berat badan di dalam tubuh yang terletak pada bagian kuadran kanan atas abdomen, di bawah diafragma. Fungsi dasar hati dapat dibagi menjadi tiga, yaitu fungsi vaskular untk menyimpan dan menyaring darah, fungsi metabolisme yang berhubungan dengan sebagian besar sistem metabolisme tubuh, serta fungsi