Antibodi monoclonal rat antihuman CD4 sc-70665, Santa Cruz Biotechnology, Inc., Antibodi sekunder goat antirabbit IgG HRP-linked antibody 7074, Cell
Signaling Technology, substrat DAB diaminobenzidine, dan air destilata. Alat perawatan dan pemeliharaan hewan percobaan adalah kandang plastik
dengan penutup kawat, wadah ransum dari bahan alumunium, botol minum, dan timbangan mencit. Alat yang digunakan untuk analisis antara lain: neraca analitik,
peralatan bedah mencit, peralatan gelas, pH meter, Gas Chromatography GC, oven, spektrofotometer, mikropipet, vorteks, sentifuse, freezer suhu -20
o
C dan - 70
O
C, inkubator 37
o
C, serta peralatan histopatologi dan imunohistokimia.
3.3 Persiapan Ransum
Komposisi ransum untuk kelompok kontrol dan perlakuan dengan sorgum mengacu pada standar AIN 1993G Tabel 6, yang dimodifikasi pada penggunaan
jenis serat, penambahan air, serta komposisi mineral dan vitaminnya Reeves et al. 1993. Perbedaan ransum perlakuan dengan ransum standar terletak pada
sumber karbohidrat. Sumber karbohidrat yang digunakan untuk kelompok kontrol adalah maizena, sedangkan pada kelompok perlakuan digunakan tepung sorgum
untuk mensubstitusi atau mengganti maizena. Adapun tepung sorgum sosoh 50 yang digunakan diperoleh dari penepungan biji sorgum yang disosoh selama 20
detik200 gram menggunakan Satake polisher, kemudian ditepungkan menggunakan disc mill dan disaring menggunakan saringan 60 mesh. Tabel 7
menunjukkan komposisi ransum untuk kelompok kontrol, sorgum 50, dan sorgum 100. Adapun perhitungan ransum dilakukan dengan memperhitungkan
hasil analisis proksimat dari kasein dan sorgum sosoh 50 Lampiran 2.
Tabel 6 Komposisi 100 gram ransum standar AIN 1993G yang dimodifikasi Komponen
Jumlah
Protein 20 a
Lemak 7 b
Serat 5 c
Mineral mix 3,5 d
Vitamin mix 1 e
Air 10 f
Sukrosa 10 g
Karbohidrat 100 - a - b
– c – d – e - f - g
Tabel 7 Komposisi ransum kelompok kontrol dan perlakuan Komponen g
Kelompok mencit K-
K+ S50
S100
Sorghum 0,00
0,00 29,61
59,22 Protein kasein
23,13 23,13
20,85 18,58
Lemak minyak kedelai 6,84
6,84 6,68
6,51 Serat CMC
5,00 5,00
2,93 0,85
Mineral mix 2,58
2,58 2,36
2,14 Vitamin mix
1,00 1,00
1,00 1,00
Air 8,94
8,94 5,31
1,69 Sukrosa
10,00 10,00
10,00 10,00
Karbohidrat maizena 42,51
42,51 21,26
0,00
3.4 Penanganan Mencit Balbc
Mencit diadaptasi selama satu minggu sebanyak 32 ekor, kemudian dibagi menjadi empat kelompok Tabel 8. Masing-masing kelompok terdiri atas 8 ekor
mencit. Mencit dikandangkan secara individual dalam ruangan ber-AC dengan pengaturan gelap terang secara alami. Ransum dan air selama penelitian diberikan
secara ad libitum. Ransum sebanyak lima gram diberikan setiap pukul 14.00- 15.00.
Untuk menginduksi terjadinya kanker kolon, mencit Balbc disuntik intraperitoneal dengan azoksimetan AOM dengan dosis 10 mg kg berat badan.
Kelompok kontrol negatif tetap mendapatkan suntikan NaCl isotonik secara intraperitoneal untuk menyeragamkan tingkat stress. Penyuntikan ini dilakukan
satu kali pada hari ke-1 perlakuan. Selanjutnya selama 7 hari berturut-turut air minum kelompok kanker kolon K+, S50, dan S100 diganti dengan larutan
dekstran sodium sulfat DSS 1 secara ad libitum guna mempercepat terjadinya kanker kolon. Setelah itu pemberian air minum kembali dilakukan seperti biasa
yakni menggunakan air minum dalam kemasan. Pembersihan kandang dilakukan dua kali dalam seminggu ketika kondisi
kandang sudah terlihat basah. Penimbangan sisa ransum dilakukan setiap hari, sedangkan penimbangan berat badan menggunakan timbangan mencit dilakukan
dua kali dalam seminggu, yang kemudian dihitung rata-rata konsumsi ransum dan berat badan per minggu untuk melihat kesehatan dan pertumbuhan mencit.
Konsumsi ransum merupakan rata-rata konsumsi ransum kelompok mencit selama perlakuan, sedangkan selisih kenaikan berat badan adalah berat badan mencit di
akhir perlakuan dikurangi berat badan mencit di awal perlakuan. Perhitungan berat relatif organ merupakan pembagian dari berat organ dibagi dengan berat
badan mencit pada akhir perlakuan.
Tabel 8 Pembagian kelompok mencit Balbc kontrol dan perlakuan Kelompok
Perlakuan
Kontrol negatif K- Ransum kontrol 100 maizena + NaCl isotonik
intraperitoneal; 1x Kontrol negatif K+
Ransum kontrol 100 maizena + AOM 10 mgkg intraperitoneal; 1x + DSS 1 sebagai air minum,
7 hari Sorgum 50 S50
Ransum perlakuan 50 maizena + 50 sorgum + AOM intraperitoneal; 1x + DSS 1 sebagai air
minum, 7 hari Sorgum 100 S100
Ransum perlakuan 100 sorgum + AOM 10 mgkg intraperitoneal; 1x + DSS 1 sebagai air minum,
7 hari
3.5 Pengambilan Organ dan Persiapan Sampel
Mencit Balbc diterminasi secara dislocatio os cervical cervical dislocatio yang dilakukan dengan steril dan cepat. Organ sekum diambil kemudian
ditimbang beserta isinya. Selanjutnya sekum dibelah untuk mendapatkan digesta atau isinya. Isi sekum digunakan untuk analisis asam lemak rantai pendek dan
dapat disimpan pada suhu -20
o
C hingga siap dianalisis. Dinding sekum dibersihkan dengan salin dingin, dikeringkan pada kertas saring, ditimbang,
kemudian segera dilakukan persiapan analisis β-glucoronidase. Sampel hati,
ginjal, dan kolon bagian distal juga harus diambil secara cepat untuk persiapan preparat histologi. Untuk pewarnaan HE Hematoksilin Eosin digunakan sampel
hati, ginjal, dan kolon, sedangkan pewarnaan IHK Imuno Histo Kimia digunakan sampel kolon.