12
memiliki turnover yang tinggi. Perputaran karyawan menurut Simamora 2003 adalah tingkat perpindahan movement melewati batas keanggotaan dari sebuah
organisasi. Perputaran karyawan akan menambah jumlah orang yang dibutuhkan. Perputaran karyawan menyita perhatian manajemen perusahaan
karena mengganggu aktifitas usaha, menimbulkan masalah moral kerja karyawan, dan meningkatkan biaya rekrutmen, biaya administrasi, pemrosesan
karyawan baru, tunjangan, orientasi, serta biaya peluang yang hilang karena karyawan baru harus mempelajari keahlian baru.
Perputaran karyawan merupakan derajat perpindahan karyawan yang melewati batas syarat kualitas dan kuantitas karyawan dari sebuah perusahaan.
Secara umum perputaran karyawan terjadi karena berbagai alasan antara lain, mengundurkan diri, pensiun, dipecat, cacat tetap yang dapat mengganggu proses
produksi, meninggal dan promosi ke divisi cabang perusahaan di tempat lain Mangkuprawira, 2004
Dua variabel yang paling signifikan yang berkaitan dengan perputaran karyawan
adalah ketidakpuasan kerja dan kodisi-kondisi ekonomi. Ketidakpuasan menyulut perputaran karyawan yang tinggi dan juga biaya
rekrutmen dan melatih karyawan baru. Ketidakpuasan juga memicu ketidakhadiran yang berlebihan, biaya pengurangan produksi, biaya keluhan
pelanggan dan perusahaan secara sengaja terhadap produk serta juga pencurian di dalam perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa turnover adalah tingkat perpindahan karyawan dimana karyawan meninggalkan organisasi dan
harus ada yang menggantinkannya. Turnover tersebut pada tingkat tertentu adalah wajar terjadi dalam setiap perusahaan, namun apabila turnover terlalu
tinggi sehingga melewati batas kewajaran maka harus diselidiki penyebabnya dan diatasi agar tidak menganggu jalanya kegiatan dalam perusahaan.
2.2.2 Faktor- faktor yang Mempengaruhi Turnover
Perputaran tenaga kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adanya perbedaan antara kenyataan yang dihadapi dengan harapan terhadap
keuntungan yang diperoleh dalam pekerjaan baru, kurangnya proses sosialisasi dan tidak adanya program orientasi dan pelatihan. Disamping itu kepuasan kerja
13
juga akan mempengaruhi tingkat perputaran tenaga kerja dan kemangkiran, kepuasan kerja yang rendah berakibat tenaga kerja mudah meninggalkan
perusahaan dan mencari pekerjaan di tempat lain. Akibat lainnya tingkat absensi
akan tinggi dan akan lebih senang melakukan mangkir kerja Dessler, 1997
Menurut Mobley 1986 faktor-faktor penentu pergantian karyawan yang umum adalah keadaan ekonomi misalnya tersedianya pilihan-pilihan pekerjaan
lain, variabel-variabel keorganisasian seperti kepemimpinan, sistem pengimbalan, dan variabel individual. Variabel individual terbagi menjadi dua,
yakni pertama faktor ekstern seperti karier, teman hidup, pertimbangan- pertimbangan kekeluargaan, dan pilihan waktu luang. Kedua, nilai-nilai individu
yang berkaitan dengan pekerjaan seperti harapan, kemampuan, penilaian individu perihal ekonomi ekstern, faktor-faktor pekerjaan ekstern, faktor-faktor
yang menyangkut organisasi mungkin mempunyai hubungan langsung dengan pergantian karyawan.
2.3.Karyawan
Karyawan adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan sesuai dengan tujuan, guna menghasilkan barang atau jasa yang diinginkan oleh
masyarakat pada suatu perusahaan. Karyawan adalah kekayaan utama suatu perusahaan, sebab tanpa adanya mereka, aktivitas perusahaan tidak akan
berlangsung. Karyawan berperan aktif dalam menetapkan rencana, sistem, proses dan tujuan yang ingin dicapai. Karyawan terbagi menjadi 2 yaitu, karyawan tetap
dan karyawan kontrak 1. Karyawan tetap adalah karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan tidak
berdasarkan kontrak. Karyawan tetap bekerja sesuai dengan pekerjaan yang diberikan oleh pihak perusahaan dan bekerja hingga masa kejanya habis atau
pensiun. Sebagian karyawan tetap berasal dari karyawan kontrak, dikarenakan kinerja karyawan tersebut baik maka diangkat menjadi karyawan tetap oleh
perusahaan. 2. Karyawan kontrak adalah karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan
berdasarkan kontrak yang telah distujui oleh kedua belah pihak yaitu karyawan tersebut dan pihak perusahaan melalui perjanjian kerja.
14
Perjanjian kerja dibuat agar terjamin kepastian dalam menjalankan fungsi masing-masing pihak sesuai dengan hak dan kewajiban yang mengikat.
Masing-masing pihak harus menepati sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat. Karyawan kontrak yang bekerja pada perusahaan harus sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan, masa kerja yang diberikan tergantung oleh perusahaan. Jika performa karyawan itu baik maka karyawan tersebut dapat
memeperpanjang kontraknya atau dari pihak perusahaan menawarkan untuk menjadi karyawan tetap pada perusahaannya. Tetapi jika performa karyawan
buruk maka pihak perusahaan akan memberhentikannya dari perusahaan setelah kontrak karyawan tersbut habis masa kerjanya.
2.4. Penelitian Terdahulu