Analisis Turnover Perputaran Tenaga Kerja

38 yang memiliki pendidikan terakhir S2. Dari Gambar 5 terlihat bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan yang dimiliki oleh seorang karyawan maka akan semakin tinggi jabatan yang dipegangnya. Gambar 5. Jumlah karyawan menurut pendidikan dan jabatan

4.3. Analisis Turnover Perputaran Tenaga Kerja

Pengukuran terhadap tingkat turnover sangat diperlukan oleh perusahaan, pengukuran tersebut dapat digunakan untuk merencanakan kebutuhan tenaga kerja selanjutnya, selain itu dapat digunakan juga untuk melihat kondisi sehat atau tidaknya perusahaan. Persentase turnover yang tinggi menunjukkan sesuatu yang tidak sehat dalam perusahaan dan akan mengakibatkan tingginya biaya tenaga kerja, karena ketika seorang karyawan berhenti dari pekerjaannya, orang yang akan menggantikan posisi karyawan tersebut harus melalui proses rekrutmen, seleksi, orientasi dan diberi pelatihan terlebih dahulu, hal ini tentu saja membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Karyawan yang keluar dari perusahaan pada PT YGI terbagi menjadi 4 jenis, yaitu: 1. Adanya rasionalisasi 2. Karyawan yang pensiun 3. Retirement atau karyawan yang mengundurkan diri sebelum masa kerjanya berakhir 4. Karyawan yang habis masa kontraknya. Pada Tabel 5 berikut ini dapat dilihat tingkat turnover yang terjadi pada PT.YGI dari tahun 2008-2010. 5 10 15 20 S2 S1 D3Akademi SMU Staff Direksi Koordinator Staff Editor Design 39 Tabel 5. Persentase tingkat Turnover Tahun Karyawan yang masuk Karyawan yang keluar Jumlah Indeks turnover Rasionalisasi Pensiun Retirement Habis Masa Kontrak 2008 10 - 1 9 7 17 1,9 2009 13 - 2 15 5 22 2,5 2010 15 6 4 20 4 34 5,6 Total 38 6 7 44 16 73 10 Sumber : Personalia PT.YGI Dari Tabel 5. diatas dapat dilihat bahwa persentase indeks turnover tertinggi terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 5,6 persen hal ini disebabkan oleh faktor retirement. Pada tahun 2010 terjadi rasionalisasi, hal ini terjadi secara umum dikarenakan karyawan melakukan pelanggaran tata tertib dimana sebelumnya perusahaan telah memberikan beberapa peringatan kepada karyawan tersebut. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan pihak perusahaan, retirement yang terjadi lebih banyak disebabkan adanya kesempatan yang lebih baik di perusahaan lain. Kondisi perusahaan selama tiga tahun terakhir berada dalam kondisi cukup sehat, hal ini ditandai dengan rendahnya persentase turnover pada tahun-tahun tersebut yaitu dibawah 25 persen Hasibuan, 2001. Namun persentase yang rendah ini tidak boleh diabaikan begitu saja oleh manajemen perusahaan. Perusahaan harus selalu berusaha mempertahankan kondisi perusahaan dalam keadaan sehat dengan menjaga konsistensi tingkat turnover agar selalu berada pada batas normal, sehingga tidak mengganggu produktivitas perusahaan dalam menjalankan produksinya.

4.4. Persepsi Karyawan Terhadap Turnover